pelajaran pertama

23 1 0
                                    

Aku sudah berada di kelas sejak 30 menit yang lalu, dan aku baru tau bahwa teman sebangku Ester bernama Zefran, kalau boleh aku menilainya, dia punya daya tarik tersendiri, dia tidak tampan, tetapi dia menarik, bahkan aku bingung bagaimana mendiskripsikannya. "assalamualaikum" guru kami masuk dan kami menjawab salamnya, lalu berdoa, ini jam pertama kami menerima pelajaran pertama di sekolah baru kami, dia duduk dan memperkenalkan dirinya kepada kami, dan dia meminta kami untuk berdiri satu satu untuk memperkenakan diri masing masing, bahkan aku masih belum ingat benar siapa nama mereka. Kami tidak di beri pelajaran hari ini, dan guru itu memberi tau bahwa dia adalah wali kelas kami, aku tidak berfikir akan datang hal baik jika dia menjadi wali kelas kami, dia terlihat tidak tegas walaupun dia adalah seorang pria, aku sudah membayangkan gimana jadinya kelas kita nanti.

"Astaga ribut sekali mereka di belakang sana" -rinda
Aku melirik sinis ke belakang yang Rinda maksud, aku mendapatkan Zefran dan Ester sedang membicarakan hal hal yang ku rasa itu pasti tidak penting, ya tuhan guru itu tidak menegurnya sama sekali, akan jadi apa kelas ini nantinya. Saatnya pemilihan organisasi kelas, Zefran dan aku menyalonkan sebagai ketua kelas, sebenarnya aku sama sekali tidak menyalonkan diri melainkan perbuatan iseng Rinda yang membuat namaku menjadi tertulis, Salma menyalonkan menjadi bendahara, Arshynta dan Rinda menyalonkan menjadi sekretaris, ternyata tidak ada acara voting memvoting karena memang hanya mereka saja yang menyalonkan, dan akhirnya Zefran menjadi ketua kelas dan aku sebagai wakilnya, salma menjadi bendahara, Arshynta dan Rinda menjadi sekretaris. Wali kelasku bertanya pada kami, apa kami mau jika tempat duduk di rolling, dan kami menjawab acak, tetapi guru itu tetap ingin meroling tempat duduk kami. Tempat duduk ku dan Rinda masih tetap sama, tapi celakanya Zefran dan Ester di pindah ke sebelah kami, lebih tepatnya di sebelahku, jadi seperti tempat duduk ku dan Rinda di beri jarak jalanan untuk orang yang lewat dengan tempat duduk Ester dan Zefran, apa kalian bisa membayangkannya? Ku harap bisa. Kami berempat sama sama duduk di paling depan.

Waktu sudah menunjukan pukul 15.15 ini waktunya untuk pulang, aku ingin sekali cepat cepat pulang rasanya, sepertinya tidak cuman aku, tetapi semua murid sekolah ini, kami bersiap untuk pulang dan berdoa, setelah selesai kami langsung bergegas keluar kelas. Setiap harinya aku di antar oleh mama dan pulang dengan angkutan kota, tetapi tidak dengan Rinda, karena arah rumah kami berbeda, aku aku pulng dengan teman yang memang aku kenal sejak smp rumah kami searah dan dekat, pada saat aku sampai di gerbang sekolahan aku melihat Ester melaju dengan motornya melewati sekolah kami, dia lewat begitu saja.

Keesokan harinya di jam yang sama aku sampai disekolah, di kelas hanya ada aku dan Zefran, kami tidak berbincang satu sama lain, masih canggung rasanya, kami malah sibuk dengan handphone masing masing, tidak lama kemudian, datang satu persatu teman teman kelas kami, Rinda dan Ester juga sudah datang, lalu kelas kami menjadi tidak sehening tadi, setelah Ester datang, kelas ini menjadi agak berisik, suara nya yang serak tidak bisa di kontrol. Aku berbincang sedikit dengan Rinda, ternyata Rinda sudah mendapat pacar, astaga bahkan aku belum mengetahui siapa saja yang ada di kelas ini, tetapi rinda? Sudah pacaran dengan murid kelas lain, pacar Rinda bernama Marcel, dari kelas X ips 5, dan ternyata Mercel dan Ester berteman karena satu ekskul, pastas saja Rinda bisa kenal dengan Marcel mereka satu ekskul, yaitu basket.

Guru biologi kami masuk, dan menjelaskan sedikit tentang materi, dan apa kalian tau? Dia sudah merencanakan tugas kelompok untuk presentasi, dia yang menentukan siapa anggota kelompoknya, dan sialnya lagi aku sekelompok dengan Ester dan Zefran tetapi tidak dengan Rinda aku berbeda kelompok dengan dia, oiya aku juga sekelompok dengan Salma, guru kami sudah menjelaskan bagaimana cara kerja dan materi yang akan di presentasikan minggu depan, Ester sebagai ketua kelompok membagi tugas masing masing dari kita, dan aku mendapatkan tugas mempresentasikan, aku tidak peduli dengan yang lain, aku hanya fokos terhadap tugasku. Hari terus berlalu, dan tugas kelompok semakin banyak dan menumpuk, pelajaran Pkn contohanya, setiap pelajaran itu kami di suruh untuk membuat kelompok, dan guru pelajaran ini menentukan kelompok berdasarkan absen, lagi dan lagi aku sekelompok dengan ester karena absen kita memang dekat, pada saat pelajaran Pkn ada waktu dimana kita di suruh untuk memperhatikan kelompok lain yang sedang maju, tetapi kami malah memperhatikan Ester yang sedang cerita tentang masa lalu nya yang suram, dia bilang dia pernah melakukan apa saja yang di lakukan oleh preman, seperti merokok, ngelem, minum alkohol, tidak pulang ke rumah sampai 2 hari, sampai pada saat nya ujian nasional saat smp, pada saat besok nya ujian, malam nya dia baru sampai rumah, dan di dapatkan bau alkohol di mulut Ester oleh ayahnya, seketika dia di tampar oleh ayahnya, dia memutuskan untuk pulang memang ada alasannya, pada saat itu dia memang anak yang nakal, berandalan, kacau dan apabila orang yang tidak mengenalnya melihat dia, dia sudah seperti tidak punya masa depan, tetapi ternyata dia masih memikirkan orang tua nya, maka dari itu dia memutuskan untuk pulang, karena dia tidak mau mengecewakan orang tuanya, walaupun dia tau bahwa dia sudah banyak mengecewakan orang tuanya dia mau sekali saja membanggakan orang tuanya, besoknya dia ujian dengan tentram, dan mendapat nilai yang cukup memuaskan pada masanya, bahkan nilainya lebih tinggi di banding aku, aku mulai merasa bahwa dia adalah orang yang berbeda, dia laki laki yang berbeda, dia memiliki kepribadian yang hebat, kalian bisa bayangkan bagaimana, saat dia sedang mabuk dia masih memikirkan orang tuanya dia masih memikirkan masa depannya ketika orang lain yang seperti dia pasti sudah tidak peduli lagi.
"ya coba kelompok 1 jawab pertanyaan dari Steven yang tadi" -guru pkn
kami tersentak, karena kami sama sekali tidak tau apa yang kelompok steven sampaikan, "ulangi pertanyaanmu" -ester kepada steven, steven mengulangi pertanyaannya, dan hebatnya Ester menjawab dengan sangat percaya diri, pasti, dan tentunya di jawab benar oleh Ester, sangat meyakinkan bagiku kalau dia memang lelaki yang berbeda, bahkan kami sudah tidak fokus lagi dengan pelajaran, tetapi Ester yang sedari tadi bercerita panjang lebar bisa menjawab dengan benar. Dia hebat.

I Love U From Behind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang