6

13 0 0
                                    

2 bulan sudah kami semua berteman,sudah lebih akrab sepertinya, sudah tidak canggung seperti 2 bulan yang lalu saat pertama kali kita bertemu, keakrabanku Rinda Ester dan Oryza sepertinya membaik dari sebelumnya, kita sudah seperti tidak ada rahasia satu sama lain, aku suka ini.

"GUYS HARI INI KITA FREE CLASS" -Zefran
"seriusan?" -Ester
"iyalah, ngapain aku boong, tapi cuman sampe istirahat pertama"-Zefran
"WHOHOOOOOOO"-semua murid berseru
Zefran memberi tau kita semua bahwa kita akan free class, atau jam kosong, karena guru guru akan rapat untuk mid semester, mereka pun sangat senang dan aku juga begitu

"Ester, kmrn dispen? Ngapain? Ada lomba?" -Rinda
"iya, ada turnamen"-ester
"menang?"-aku
"enggak"-ester dengan muka masam
"kok gak menang?" -rinda
Mengapa rinda bertanya seperti itu, ya karena memang ester jarang sekali kalah, dan basket merupakan ekskul yang lumayan menonjol dari sekolah kami, jadi kami lumayan bingung, ya walaupun memang tidak ada turnamen yg harus selalu menang, pasti ada yang kalah, tapi apa alasannya? Pertanyaan rinda tadi membuat ester memulai kegiatan rutinnya setiap hari yaitu mengoceh, bercerita, dan yahhh sejenis itulah yang mungkin jika di bukukan sudah akan ada lemari untuk menyimpannya.

Dia menjelaskannya dengan emosi yang sangat menggebu gebu, sampai akupun takut mendengarnya, suaranya nyaring, aku mengerinyitkan dahiku, seakan aku tidak paham dengan apa yg di ucapkannya, memang aku tidak paham sebenarnya. Ester juga certia bahwa kami bahwa dia menyukai Salma teman sekelas kami, dan dia sangat ingin memilikinya, namun berbeda dengan Salma, dia lebih memilih Alex sebagai kekasihnya, dan alex pun merupakan sahabat dekat ester, itulah sebenarnya yang membuat ester sangat emosional tadi saat berbicara, dia merasa seperti hancur, dia merasa seperti di tolak mentah mentah dan sahabatnya yang mendapatkannya. Saat ester bilang kalau dia menyukai Salma mengapa ada sesuatu di dalam diriku yang menolak, seperti..... Ahh udahlah lupakan, itu tidak seharusnya.

Dan ternyata setelah aku menyimpulkan Ester tidak hnya kalah dalam turnamen basket tetapi dia juga kalah dalam mengambil hati Salma yang di kalahkan oleh sahbat dekatnya sendiri. Astaga ester menyedihkan sekali dirimu, aku turut sedih ester.

Waktu kosong kami benar benar kami gunakan dengan baik, kami melakukan rutinitas sehari harinya jika tidak ada guru seperti menonton film di laptop, mendengar music dengan volume nyaring, sebenarnya itu hanya pengalihan agar kami tidak bosan. Jam istirahat telah berlalu begitu saja karena kami keasikan menonton film, dan waktu sudah menunjukan bahwa kami harus melanjutkan pelajaran.

"Selamat siang anak anak"-guru bhs indonesia
"siang buuu"-semua murid
"hari ini ibu mau jelasin ke kalian bahwa akan ada tugas kelompok, yang mengharuskan kalian untuk tampil di lapangan nanti"-guru bhs indonsia
"buuuu di lapangann?" -sebagian murid
"iya di lapangan, tugas kalian tersebut akan menjadi pertunjukan bagi semua warga sekolah ini, jadi sekarang ibu akan bagi kelompok"
Seperti biasa aku selalu sekelompok dengan Ester, kali ini ada Zefran Rinda dan Steven, kami berlima.
"tugas kalian nanti akan menampilkan musikalisasi puisi, kalian bebas untuk memilih tema, kalian juga bebas menggunakan musik atau intrumen apa, yang penting nanti penampilan kalian akan menyita perhatian penonton okey"-guru bhs indonesia
"iya ibuuu" -semua murid
Mereka pun sibuk dengan kelompok mereka masing masing, akupun juga begitu, kami diskusi tentang intrumen apa yg kami gunakan nantinya, siapa yang memainkan alat musik, siapa yang membaca puisi, dan siapa yang bernyanyi.

"guys jadi kapan kita latihan" -ester
"nantilah masih lama kan tampilnya"-zefran
"jangan gitu dong kita harus latihan rutin biar penampilan kita bagus"-stevan
"iyadeh iyaaa"-zefran
"jadi gmn? Mau kapan"-ester
"besok?"-rinda
"boleh"-ester
"di rumah ku aja"-aku
"yaudah, setuju?" -ester
"okey setuju"-rinda stevan zefran

I Love U From Behind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang