Twelve

3 0 0
                                    

Stars can't shine 'thout the moon.

•••

"Naya?"

Naya menoleh ke sumber suara.

Chandra.

"Ya?" ucap Naya

"Besok aku perlu ngomong sama kamu waktu kamu selesai tampil. Cuma itu yang mau aku sampaiin skrg. Bye" ucap Chandra kemudian berlalu pergi dengan motornya

"Belum sempat juga dijawab. Ya udhlah." gumam Naya

Vero yang mendengar gumaman Naya hanya tersenyum, "Yok, Nay"

Naya hanya mengangguk kecil sambil tersenyum. Vero kembali menggandeng tangan Naya. Tangan Vero yang satunya membawa gitar.

"Kita duduk disana aja ya. Takut ganggu mereka yang dekor panggung" ucap Naya sambil menunjuk tempat yang dimaksud

"Everything for you, Nay" ucap Vero dengan senyum yang sangat mempesona

Naya yakin sekarang pipi nya sudah sangat merah seperti tomat. *JustKidding*

Mereka pun berjalan ke arah yang Naya tunjuk tadi.

"Hai Ver, Hai Nay" ucap Ressica

"Hai juga" ucap Vero dan Naya bersamaaan

"Gimana persiapan lagunya? Udh?" tanya Ressica

"Udh Res" ucap Vero

"Ok klo gitu. Selamat latihan ya. Gw tinggal dulu ya" ucap Ressica

Setelah itu semua anggota osis melakukan tugasnya.

•••

Naya POV

Hari ini. Acara yg menyenangkan tpi juga menyedihkan. Perpisahan. Hari yang paling ditunggu-tunggu untuk anak yang suka banget sama 'party' ga jelas. Dan hari yang paling di hindari oleh anak yang masih betah sama temen akrabnya atau anak yang masih betah sekelas atau satu sekolah sama doi-nya.

But, menurut aku ya it's ok and it's not bad. Karna perpisahan selalu ada. Mau kalian hindari kayak gimanapun, perpisahan ya tetap perpisahan. Kalau emang kalian ditakdirkan untuk ketemu ya suatu saat kalian bakal ketemu lagi.

"Mi, pake baju apa ya? Bantuin Kana dong Mi"

"Pake baju apa ajalah. Kan cuma acara perpisahan. Bukan kamu mau nikah." ucap Mami

cuma acara perpisahan, emang sih cuma acara perpisahan. Tpi kok rasanya hari ini spesial ya?

"Ih mami jahat"

Kelihatan manja ya. Emang aku manja sama mami dan papi. Aku anak bungsu. Aku punya abang yang tinggal sama nenek di London. Ya, aku juga ga akrab sama dia. Gimana mau akrab? Ngelihat orgnya aja kagak pernah. Tapi kata mami Bang Selo baik banget bukan tipe anak nakal yang suka keluyuran ga jelas. Selo Prayoga Theodorus.

Theodor, Theodor's Family.

Mami sibuk pake banget di dapur. Ga tau ada apa. Yang jelas kata mami bakal ada acara yang spesial dari yang biasanya. Kata mami sih dia udh baikan sama sahabat lamanya yang udah kelahi sekitar belasan tahun. Dan aku bakal dijodohin sama anak sahabat mami itu. Karna waktu kecil kami akrab banget.

Dan satu hal yang pasti, aku ga tau dulu aku se akrab apa sama dia.

"Baju apa ya? Dress aja kali ya? Hmm." gumamku

Aku membongkar semua dress yang ada di lemari ku. Jangan tanya berapa banyak dress yang aku punya. Aku emang sedikit tomboy. Tapi aku suka pake dress yang bahannya itu soft. Dan aku suka banget pake high heels. Jatoh? Takut sih. Tpi apa salahnya mencoba? Gak ada kan?

Here! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang