Chapter-4 Lamaran yang Romantis

52 2 0
                                    

Lima huruf yang membuat keajaiban.... Lima huruf dengan cerita yang berbeda...... Lima huruf yang memberikan kenangan.... Lima huruf dengan keunikan penuh makna..... Dan lima huruf itu adalah cinta dengan kisahnya membuat pemahaman berubah menjadi ketulusan...

Author POV

Pesawat jenis boing jurusan Denpasar Bali terbang melewati deretan  awan dengan cahaya berwarna semburat kekuningan yang nampak muncul disela-selanya. Pesawat itu terbang dengan tingginya melintasi Selat Bali yang nampak tenang tanpa deburan ombak. Seorang wanita cantik duduk dengan santai sembari melihat jam di tangan, tak lama pesawat serasa menukik kebawah secara perlahan pertanda akan take off.

"Jam 08.00 WITA, ada istirahat satu jam" ujar wanita itu dalam hati. Dia melirik kesebelahnya, ada seorang pria bertubuh tinggi, menekuk kedua tangan di dada, matanya tertutup menandakan terlelap dalam mimpi. Wanita itu tersenyum melihat pria yang tertidur pulas, perlahan dengan kedua tangannya yang lentik menggoncang tubuh Pria itu dan berbisik "Sayang ayo bangun, kita sudah sampai" ucap Wanita itu yang tak lain adalah Emery, Emery menarik nafas panjang menghirup udara segar sebanyak mungkin "Sejuknya".

Pram tersenyum tipis melihat tingkah kekasihnya itu, keduanya saling menatap penuh cinta kemudian tangan Emery bergelayut manja dan mengajak Pram bergegas pergi menuju penginapan.

"Kita seperti pasangan yang sedang honeymoon sayang" ucap Emery dengan tetap bergelayut manja.

"Seperti itu?"

"Ya, lihatlah banyak orang yang menatap kita, apa mungkin mereka menganggap kita sepasang suami istri baru?" ucap Emery sambil tertawa, melepaskan tangan Pram dan berjalan mendahului, tiba-tiba kakinya terhenti, tanpa berbalik, kakinya melangkah mundur mengembalikan posisi sejajar dengan langkah Pram kemudian terhenti, "Kenapa di resepsionis kita tak pesan satu kamar saja, jadi kelihatan benar-benar seperti sepasang suami istri baru?" ucap Emery dengan wajah yang sedikit mesum membuat muka Pram memerah.

***

Emery POV

Aku nampak cantik menggunakan dress berwarna putih selutut tanpa lengan dengan manik-manik hitam disekitar leher, tanganku memegang kuas merapikan polesan wajah dengan make up senatural mungkin, rambut tertata bagai cinderela sedang kaki jenjang dibalut sebuah sepatu hak tinggi berwarna putih dan sebuah dompet ditangan.

"Sempurna" ungkapku kemudian bergegas keluar, aku menekan tombol lift yang tak lama terbuka dengan perlahan kulangkahkan kaki untuk masuk dan turun menuju lobi hotel. Aku berjalan melewati lobi hotel dan keluar, kepalaku menengok kiri dan kanan mencari seseorang yang tak nampak batang hidungnya.

Tak berselang lama seorang Pria tinggi tegap menggunakan sepatu pantofel dengan celana jin hitam dipadupadankan dengan jas putih tanpa motif datang menghampiriku.

"Hallo, Tuan Putri sudah siap?" ucap Pram dengan sedikit membungkukkan badan kemudian menjulurkan tangannya bagai pangeran yang mengajak putri berdansa. membuatku tersenyum manis sambil menjulurkan tangan kanan menyambut uluran tangan dan bergegas menuju pesta pernikahan.

Tak lama kami telah sampai lalu segera masuk , nampak sebuah pagar terlilit rerumputan dan berjejer  bunga-bunga khas pesta kebun. Didalam nampak hamparan meja makan beralas kain putih dengan renda yang mengelilingi, vas-vas bunga nampak berdiri kokoh diatasnya dengan jejeran makanan dan minuman khas indonesia.

Kami melangkah masuk jauh lebih dalam dengan tatapan terus memandangi isi didalamnya, terlihat dress code serba putih dan nampak cukup mewah. Mata terus menjelajah mencari sesuatu yang diinginkan di kepala, seorang mempelai yang telah mengundang merupakan sasaran yang akan diberikan salam termanis.

Love NotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang