[Nightmare || Suga ver.]

5.8K 619 27
                                    


Happy Reading

Suga membuka matanya tiba-tiba disaat ia tengah nyaman di alam mimpinya. Ia melihat ke luar jendela—masih gelap. Suga kembali menutup matanya mencoba kembali tidur. Namun…

"Yoon Gi Hyung~ Yoon Gi Hyung~" Suga membuka matanya kembali saat Jung Kook membangunkannya dengan wajah memelas.

"Wae?" Tanya Suga.

"Temani aku ke toilet." Pinta Jung Kook memelas. Yoon Gi langsung membalik tubuhnya membelakangi Jung Kook.

"Pergilah bersama Nam Joon-ie," Ucap Suga singkat dan memejamkan matanya.

"Dia tidak mau~" Rengek Jung Kook. Suga hanya diam tak menanggapi.

"Hyung~ ini sudah di ujung. Hyung~" Rengek Jung Kook mengguncangkan tubuh Suga. Jung Kook meringis pelan dan hampir menangis. Suga menyibak selimutnya kasar dan menatap Jung Kook tajam. Dengan wajah memelas andalannya, akhirnya Suga mau mengantar Jung Kook ke toilet.

"Dari sekian banyak orang selain Nam Joon kenapa harus aku?" Gerutu Suga.

"Karena kamar kita bersebelahan." Sahut Jung Kook dengan wajah polosnya dan menutup pintu toilet.

"Jangan lama! Atau aku akan meninggalkanmu!" Kecam Suga. Jung Kook tak menyahut, mungkin terlalu sibuk dengan urusannya dengan Toilet. Karena bosan menunggu, Suga mendudukkan dirinya di sebuah bangku dan terdiam membiarkan matanya terpejam sejenak karena masih sangat mengantuk.

Cklek!

Suga membuka matanya ketika Pintu Toilet terbuka. Tampaklah sosok Jung Kook yang terlihat segar karena telah selesai dengan urusannya.

"Kajja, Yoon Gi-ya." Ucap Jung Kook dan menepuk pundak Suga seakan-akan memperlakukan Suga seperti orang yang lebih muda darinya.

"Apa? Yak, Jeon Jung Kook!" Panggil Suga kesal. Suga berdiri dan menghampiri Jung Kook yang berjalan menjauhinya.

"Apa katamu barusan?" Tanya Suga kesal dan membalikkan tubuh Jung Kook kasar agar menghadap dirinya. Wajah kesal Suga langsung berubah menjadi wajah kaget dan terlihat takut ketika melihat Rupa Jung Kook yang terlihat seperti Monster. Darah mengalir dari kedua mata Jung Kook yang memerah, sebuah garis hitam merambat dari sudut bibir Jung Kook menuju telinganya. Jung Kook tersenyum ketika garis hitam itu mulai membuat kulitnya terkoyak dan mengeluarkan darah yang sangat banyak.

"Apa kau kaget?" Tanya Jung Kook tersenyum tanpa dosa. Suga yang tak mampu berkata-kata lagi langsung berlari kencang masuk ke kamar Jimin dan V yang jaraknya paling dekat dengan Toilet. Setelah masuk, Suga langsung mengunci Pintu dan menghampiri dua sejoli yang terlihat tengah terlelap dengan nyaman itu.

"Chim! Chim! Ireonha!" Panik Suga seraya mengguncang-guncangkan kuat tubuh Jimin. Suga yang perlahan menyadari wajah Jimin tampak berbeda langsung berpikir sesuatu yang tidak-tidak. Suga menyibak pelan selimut Jimin dan…

Brukk!!

Suga langsung terduduk di lantai setelah merasa kakinya langsung mati rasa ketika melihat sebuah Pisau tertancap sempurna di perut Jimin. Suga merangkak menuju sisi lain tempat tidur, tepatnya ke dekat V. Suga melakukan hal yang sama. Yakni menyibak selimut yang menutupi tubuh V. Suga menunduk dan bernapas sedikit lega karena V terlihat baik-baik saja. Suga mengangkat wajahnya dan terdiam sejenak ketika mendapati V menatapnya dengan tatapan yang terasa sangat lain.

"Tae…." Gumam Suga pelan ketika V malah menyeringai dengan indahnya. Merasa dalam bahaya, Suga langsung berlari keluar, melewati Jung Kook yang menatapnya tajam dalam diam dan Suga pun masuk ke kamarnya. Suga langsung mengunci pintu dan naik ke atas Kasurnya, menyelimuti dirinya sepenuhnya dengan tubuh gemetar.

"Aku pasti bermimpi. Ini hanya mimpi. Tolong, bangunkan aku! Bangunkan aku." Ucap Suga dalam hati dengan mulut berkomat-kamit tanpa henti.

"Kenapa kau lari?" Suga tersentak dan membeku dalam posisinya. Itu suara Jin. tapi, tunggu, apa yang Jin lakukan di kamarnya? Bukankah dia seharusnya bersama JHope? Dengan segenap keberaniannya yang tersisa, Suga menoleh kebelakang dan mendapati Jin menatapnya dingin.

"H-Hyung!" Ucap Suga tergagap mencoba untuk tidak terlihat takut dihadapan Jin. Jin tersenyum. Tidak, lebih tepatnya menyeringai. Dengan cepat Jin langsung mencekik Suga dengan cara membabi buta.

"H-Hyung~" Ucap Suga tertahan karena napasnya hampir habis. Suga memberontak, menghentakkan kakinya kesembarang arah san mencoba melepaskan cekikan Jin yang menguat. Suga semakin panik ketika Jung Kook datang bersama member lainnya termasuk Jimin dengan pisau yang masih menancap di perutnya. Mereka semua dengan seringaian masing-masing mendekat dan menahan pergerakan Suga. JHope dan RapMon yang mengunci Kaki Suga, Jung Kook dan V menahan tubuh bagian atas Suga dan Jimin, Jimin menarik keluar Pisau yang menancap diperutnya dan tertawa pelan layaknya psikopat. Suga menggeleng-geleng kuat ditengah cekikan Jin yang mulai merenggang dan membiarkan Suga menghirup napas sejenak.

"Ada apa dengan kalian? Jangan seperti ini eoh!" Pinta Suga ketakutan. Jimin Menjulurkan lidahnya keluar dan mengusap permukaan Pisau yang berlumuran darahnya pada Lidahnya sendiri dengan kekehan pelan. Kemudian, Jimin memainkan ujung pisaunya di permukaan baju Suga di bagian dada dan menusuknya kuat hingga melesak kedalam dengan sempurna. Suga memekik Kuat hingga napasnya tercekat. Darah segar mengalir dari pusat tusukan yang Jimin buat. Suga terbatuk-batuk hingga mengeluarkan darah dari mulutnya. Samar-samar pandangannya mengabur, Suga dapat melihat dengan jelas mereka semua tertawa dan terlihat bahagia. Bahkan Jimin mencabut kasar pisaunya dan kembali menusuk Suga. Sakit yang tak terucapkan membuat Suga merasa napasnya benar-benar habis. Suga bingung di sela rasa sakit di sekujur tubuhnya. Ia telah ditusuk berkali-kali. Namun, kenapa dia belum mati juga? Walaupun mimpi, bukankah ini keterlaluan karena rasa sakitnya begitu menyiksa? Ditengah gaduhnya tawa member lainnya, Suga mulai memejamkan matanya dan kehilangan kesadarannya.

***

Suga membuka matanya perlahan dan mendapati dirinya berada di rumah sakit dengan selang infus yang terhubung dengan tangan kanannya.

"Hyung! Gwenchana?" Ucap Jung Kook yang menyadari Suga telah bangun. Melihat Jung Kook langsung menghampiri Suga, member lainnya ikut menghampiri Suga.

"Suga Hyung?" Tanya Jimin seraya melambai-lambaikan tangannya dihadapan Suga yang tampak tertekan. Di mata Suga, Jimin yang saat itu tengah melambai bukanlah Jimin yang sebenarnya. Melainkan Jimin yang memainkan pisaunya di hadapan Suga. Suga melihat kearah member lain yang tak kalah menyeramkan dimatanya.

"Apa Suga hyung baik-baik saja?" Tanya V.

"Aku benar-benar tak tau kenapa dia kejang saat menemaniku malam itu. Kupikir dia melihat hantu atau semacamnya." Cetus Jung Kook.

"Jeon --' jangan berbicara yang aneh-aneh -_-" Sahut Jin. Lagi-lagi, di mata Suga mereka tidak sedang mengobrol seperti biasa, melainkan tampak seperti tengah berdiskusi untuk melakukan sesuatu yang jahat.

"Hyung, kau baik-baik saja?" Tanya RM dan menyentuh tangan kiri Suga. Itu hanya sentuhan biasa. Namun, karena ilusinya, Sentuhan RM terasa begitu meremukkan tulangnya.

"AAAAKKH!" Pekik Suga tampak kesakitan membuat RM langsung menjauh karena takut menyakiti Suga.

"Yak, apa yang kau lakukan?!" Hentak JHope.

"Aku tidak melakukan apa-apa! Aku hanya menyentuh tangannya pelan tapi dia mengeluarkan reaksi yang berlebihan." Elak RM

"Suga-ya~" Panggil Jin dan mendekat pada Suga. Suga yang berada di bawah kendali Ilusinya langsung berteriak.

"JANGAN MENDEKAT! SEBELUM KAU MEBUNUHKU AKU AKAN MEMBUNUHMU LEBIH DULU! PERGI!!!" Amuk Suga membuat Jin menjauh.

"Kupikir Suga Hyung benar-benar mengalami Halusinasi yang dimaksud Dokter itu." Ucap Jimin. Jung Kook yang sejak tadi ketakutan melihat sikap aneh Suga hanya menjauh dan menangis ketakutan.

"Ini buruk." Ucap RM. Tiba-tiba Suga tertawa pelan dan menyeringai.

"Aku akan membunuh kalian semua lebih dulu."

THE END!

Gaje? Udah pasti.

[BANGTAN TERROR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang