Tek...!
Tek...!
Tek...!
Hoseok sibuk memindahkan chanel tv mencoba mencari tontonan yang menyenangkan dirumahnya yang sangat sepi malam itu karena memang dia tinggal sendirian sejak orang tuanya ada urusan bisnis keluar kota. Ia akan menonton semuanya asal jangan yang berhubungan dengan hantu dan semacamnya. Dia adalah tipe orang yang penakut.
Sembari memasukan sepotong cokelat ke dalam mulutnya dari sebuah wadah masih terlihat seperti bingkisan yang Hoseok tak tahu siapa pengirimnya. Ia menduga itu adalah kiriman dari penggemar rahasianya karena terdapat surat dengan kata-kata manis didalamnya.
Pembunuhan berantai masih berlanjut, kini pelaku melakukan aksinya di dua tempat sekaligus, yakni di Ilsan dan Busan.
"Itu tempat tinggal Namjoon, Jungkookie, dan Jimin kan? Ah, mereka toh tidak tinggal disana sekarang." Gumam Hoseok dan terus memasukkan cokelat itu kedalam mulutnya.
Hoseok memindahkan chanel lagi dan berita yang sama muncul lagi. Hanya saja, sedikit berbeda dengan yang dilaporkan oleh chanek sebelumnya.
Pembunuhan yang dilakukan pada Empat Laki-Laki remaja berasal dari kota yang berbeda, yakni Busan, Ilsan, bla bla bla
Hoseok terdiam sejenak,
"Itu tidak mungkin teman-temanku, kan? Pasti hanya kebetulan kampung halamannya sama." Ujar Hoseok pelan. Ia merogoh ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Dimana kau?"-JH
6 menit berlalu
" Apa kau sudah tidur?"
"Balaslah, aku sendirian di rumah, bisa kau datang?"-JHJungkook-ie is typing...
" Kau sendirian?"-JK
Gleg!
Hoseok menelan air liurnya dengan susah payah.
"Ada yang tidak beres dari caranya bertanya." Gumam Hoseok
"Aa, tidak, aku bersama Taehyung disini."-JH
" Kau bilang kau sendirian."-JK
"Aku bercanda,"-JH
" Baiklah..."-JK
Hoseok membuka ruang obrolan lainnya dan mengirim pesan.
"Taehyung-ah, dimana kau?"-JH
Read
" Jangan hanya membacanya, datanglah kerumahku. Penting!"-JH
Read
"B34#4?;unyi!!!!"-Tae
Hoseok menatap balasan Taehyung dan bergeming. 'Apa maksudnya?' Pikirnya
" Kau mengetik apa?-JH
" aku akan datang sebentar lagi, tunggu aku ;)" -Tae
"Hmm ... Baiklah, rasanya benar-benar tidak enak." Ucapnya pelan.
Disisi lain, Taehyung gemetar sembari menggenggam ponselnya kuat didalam lemarinya yang besar.
Tring...
Ring...
Mulut Taehyung bergerak cepat melafalkan semua doa yang dia ketahui agar bisa selamat setelah mendengar gesekan benda besi itu dengan lantai kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BANGTAN TERROR]
رعبKumpulan Cerita Horor Oneshoot/Chapter BTS. [Brothership-Bromance Thanks for support #41 [Horor/8-7-2018] #72 [Thriller/8-7-2018]