Buat yang udah baca cerita ini sama vote makasih banget, tapi maaf cerita ini udah aku ganti lagi. Jadi semua cerita udah berbeda. Cerita yang dulu itu sedikit ga jelas jadi aku ganti.
SEMOGA KALIAN SUKA SAMA YANG INI ❤----------------------
Sebuah pertemuan yang tidak disengaja.
---------------------------------------Althari Putri Belvaro : Gadis yang biasa dipanggil Altha ini memang cukup pandai dalam bidang sejarah. Sejak kecil Altha memang suka membaca buku tentang masa penjajahan hingga negaranya merdeka. Entah apa yang membuatnya suka dengan sejarah-sejarah yang ada di Indonesia. Nama Belvaro diambil dari kedua orang tuanya, Ibunya yang bernama Belva dan Ayahnya bernama Vero. Altha memang memiliki paras yang tak kalah cantik sama mamanya itu. Hampir 95 persen kulit mereka berdua bewarna sama seperti susu. Tapi Altha tidak suka pamer dengan apa yang dia miliki. Dia tetap tampil di depan umum apa adanya. Tidak suka yang terlalu 'wow' di mata orang-orang. Sifatnya yang unik. Altha tidak suka merepoti orang terdekatnya bahkan orang yang baru saja dikenalnya.
Altha sudah siap berangkat ke perpustakaan umum untuk mencari pinjaman buku sejarah. Dia hanya memakai baju putih polos lalu di lapisi dengan jaket jeans. Celana jeans yang cukup pas dengan ukuran kakinya bewarna hitam dan sepatu flat shoes. Memang cukup sederhana. Altha tidak suka memakai baju yang sedikit ribet agar orang-orang tertarik dengan pakaiannya.
Altha menyambar roti yang didalamnya terdapat selai bluebarry. Dia memang belum sempat breakfast. Altha segera memanaskan sepeda motor kesayangannya itu 'scoopy'.
Memanaskan motor itu cuma butuh waktu kurang dari 5 menit.Altha tidak suka ngebut-ngebut dijalan seperti pemain motoGP film kesayangan ayahnya itu. Dia mementingkan keselamatan dan nyawanya. Tidak terlalu mementingkan berapa lama sampai ke tujuan.
Sekitar 25 menit dari rumah Altha, dia sudah memarkirkan motornya ketempat parkir yang sudah tersedia.
Dilanjut dengan berjalan kaki untuk masuk kegedung perpustakaan itu. Memang cukup jauh tempar parkir dan pintu masuknya. Altha beruntung karena cuaca hari ini tidak terlalu panas.Altha berkeliling mencari judul-judul buku sejarah yang sedang dicarinya. Perpustakaan itu memang cukup luas, sehingga Altha harus pelan-pelan mencari buku itu. Matanya masih fokus mencari dari rak buku atas hingga bawah.
"nahh itu dia bukunya, susah amat cari kamu sayangku" Altha berbicara dengan berbisik, karena di tempat itu tidak boleh berbicara terlalu keras.
Buku itu terletak di rak yang paling atas. Rak itu sangat tinggi. Altha mencoba berusaha meraih buku itu dengan loncat-loncat seperti kelinci. Usahanya tidak membuahkan hasil, Altha sudah cukup capek dengan usahanya itu.
Dengan gaya berkacak pinggang Altha menatap buku itu dengan tajam.
"MASA IYA!! USAHA MENGKHIANATI HASIL!!" Altha sudah cukup kesal dengan buku itu hingga dia lupa di mana dia sekarang. Berbicara terlalu Keras!.'ssttt' ucap salah satu penjaga perpustakaan itu dengan tatapan tajam.
Altha menoleh ke suara tersebut. Ia cukup malu banyak orang yang melihatnya.Altha ingin sekali buku itu. Buku itu bagaikan prioritasnya. Altha menoleh, melihat pria yang lebih tinggi darinya. Altha menghampiri pria itu untuk meminta tolong agar mengambilkan buku itu.
Altha menepuk bahu pria itu dengan pelan.
"mas mau tolongin saya gak?" Altha berbicara dengan berbisik. Wajah Altha yang seperti ingin menangis membuat pria itu kasihan."apa?" Sebuah keajaiban bagi Altha pria itu menjawabnya. Altha menarik tangan pria itu dan menunjuk kearah buku sejarah yang diinginkan Altha.
Pria itu mengambil buku sejarah yang sudah ditunjuk oleh Altha. Cukup mudah pria itu mengambil buku yang ada diatas sana. Lalu Pria itu memberikan buku sejarah tersebut ke Altha.
"Makasih mas nya" Raut wajah Altha yang begitu bahagia bisa mendapatkan buku sejarah itu.
'lucu'
Altha segera menuju pelayan perpustakaan untuk ijin meminjam buku sejarah tersebut. Pelayan memberi kartu dimana di kartu tersebut tertera identitas Altha dan tanggal pengembalian tersebut.
Altha sedikit cemberut ketika tau bahwa peminjaman buku ini tidak terlalu lama.
Dia segera menyimpan baik-baik kartu tersebut didalam tas nya. Jika hilang Altha akan terkena denda yang sudah ditentukan oleh peraturan di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Altha
Teen FictionKita memang bertemu secara tidak sengaja. Tapi aku lebih bersyukur jika aku tidak mengenalmu sejauh ini. Aku ingin kembali seperti awal yang tidak pernah ada rasa sakit. Kita kembali menjadi orang asing yang tidak kenal satu sama lain.