Jadi judul ceritanya aku ganti lagi, karena gak sesuai dengan ceritanya. Maaf banget yaahh :((
Altha masih asik membaca buku sejarah tentang peperangan Indonesia dengan Belanda. Dia ingin mengetahui luas sejarah apa saja yang ada di negaranya ini. Entah kenapa Altha lebih suka mengambil jurusan IPS dari pada IPA. Mungkin IPA terlalu banyak menghafal rumus?. Altha memang lemah sekali jika di bidang hitung menghitung. Baginya itu hal tersulit.
'ceklek'
Seorang perempuan yang sedikit lebih tua dari Altha mungkin berbeda dua tahun.
Itu kakak Altha yang pertama, namanya Calistha Putri Belvaro : biasa disebut kak caca. Memiliki otak yang cerdas seperti adiknya. Tapi kak caca ini kulit nya seperti ayahnya sawo matang. Altha yang membeci hitung menghitung, justru kak caca sebaliknya. Dia mengambil jurusan IPA yang super banyak hitung-menghitungnya.
Meskipun kulitnya yang berbeda tapi dia tetap tidak kalah cantik sama adiknya."dek panggil ayah tuh" setelah menyampaikan pesan dari ayahnya. Kak caca pergi keluar kamar untuk kembali ke ruang keluarga.
Altha pun ikut menyusul di belakang kaka caca.Altha duduk di kursi terdekat ayahnya. Mungkin ada hal penting yang harus dikatakan oleh ayahnya.
"kamu lusa udah ayah pindah ke Jakarta, kita semua pindah karena ayah dipindahkan bisnisnya. Jadi kamu beres-beres ya sayang" tangannya membelai rambut Altha dengan lembut.
Beliau pun beranjak menuju kamar tidurnya.Altha juga naik ke atas untuk masuk ke kamarnya.Pindah? Sebenarnya itu hal tersulit Altha untuk meninggalkan kota kelahirannya ini. Dia akan kehilangan sahabat dan teman-teman terdekatnya. Sebuah perpisahan yang tidak pernah dipikirkan oleh Altha selama ini. Altha cuma takut kehilangan sahabat lamanya. Sahabat yang selama ini pengertian sama Altha. Tapi ada sebuah kebahagian jika Altha pindah ke kota Jakarta. Dia akan bertemu pacarnya yang dulu sempat satu sekolah lalu pindah ke Jakarta dan berhubungan jarak jauh.
Sekolah Altha pun baru. Menjadi murid baru. Memang sebagian orang suka menjadi murid baru agar menjadi berita disekolah tersebut, tenar dan sebagainya.
Beda dengan hal nya Altha, justru menjadi murid baru terasa kita sendirian. Tidak kenal satu sama lain. Dan akhirnya menjadi gosip satu sekolah.******
Hari yang tidak pernah di rencanakan Altha pun tiba.
Hari ini adalah hari yang paling di benci Altha karena perpindahannya ke Jakarta.
Altha masih melipat bajunya untuk dimasukkan kedalam kopernya. Seperti tidak ada tenaga dihari ini. Wajah Altha sudah malas sekali untuk ke bandara.
Ketiga orang yang di sayanginya sangat bersemangat untuk pindah ke Jakarta.
Kak caca yang berulang kali membuat insta story instagramnya."dek cissss" kamera yang siap memotret mereka berdua. Altha tidak siap hingga wajahnya tidak ada ekspresi sama sekali.
"ihh Altha bikin jelek aja fotonya, kakak wajahnya udah bagus malah Altha yang jelek" Altha tetap menghiraukan omongan kakaknya. Mood Altha sangat buruk.
Hampir satu jam bagi Altha melipat bajunya semua kedalam koper. Keberangkatan pesawat keluarga Altha sekitar jam 13.55
"Altha ayo berangkat, kita udah harus sampai di bandara." sebuah teriakan ayahnya dari lantai dasar.
Altha melihat ke jendela mobil. Tetesan air mata jatuh dari pelupuk matanya. Dia mengucapkan selamat tinggal di kota kelahirannya ini. Rasanya ingin loncat dari mobil agar menetap di kota ini. Tapi itu semua hal bodoh bagi Altha. Mau tidak mau dia harus mengikuti keluarganya.
Altha sudah bosan di dalam kendaraan yang sangat besar ini. Sudah hampir 1 jam lebih dia masih ada di atas sini. Wajahnya tidak ada raut senang sama sekali.
Dia ingin segera sampai di hotel agar bisa menenangkan dirinya ini.Altha akhirnya bisa merebahkan diri di kasur putih polos dengan selimut yang tebal. Hotel yang cukup bagus bagi Altha.
Sementara ini Altha akan tinggal di hotel karena ayahnya belum bisa mencari rumah.Altha segera mandi agar setan-setan yang ditubuhnya segera hilang. Dia ingin menerima kenyataan yang ada. Dia tidak ingin terlihat seperti egois.
Besok entah apa yang terjadi di hari senin.
Apakah besok hari menyenangkan atau keburukan bagi Altha. Dia cuma bisa pasrah dengan takdirnya."dek kamu mau makan apa, biar kak caca yang pesan" kak caca menawarkan ke Altha untuk makan malam.
Altha hanya bergeleng. Dia lebih baik tidur dari pada makan. Lagian ini juga sudah malam, dia tidak ingin gendut dengan makan malam.
Haii...😊😊 jangan lupa vote nya yaa 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Altha
Teen FictionKita memang bertemu secara tidak sengaja. Tapi aku lebih bersyukur jika aku tidak mengenalmu sejauh ini. Aku ingin kembali seperti awal yang tidak pernah ada rasa sakit. Kita kembali menjadi orang asing yang tidak kenal satu sama lain.