Leherku dingin, dingin oleh sentuhan besi bercampur aluminum yang berujung tajam.
Sepoi angin dari sela-sela jendela mengiringiku.
Mengiringi dengan sepoinya yang sunyi dan meninggalkan cerita yang mendalam.
Disini, di dalam kamar yang pengap dan gelap, dengan secarik pesan untuk orang yang ku anggap penting bagi hidupku yang sudah tak berarti lagi.
Sebuah pulpen merah yang tak berharga lagi tergeletak begitu saja.
Terduduk di pojok kamar dengan memakai pakaian sederhana.
Menggenggam belati kecil yang sudah berlumur tekad.
"Semuanya"
"Selamat tinggal"
Belati kecil itu menembus rongga pernafasanku.
Menusuk tajam ke dalam. Meninggalkan goresan luka menganga merobek leher.
Nafasku sesakkkk
Sakitttt
Darah mengucur deras ke depan dan meleleh ke dada.
Tubuhku terkelapar.
Mataku gelap.
Sakit luar biasa sakitnya.
Aku tak bisa membatalkannya.
Belati itu sudah terlalu dalam.
Tubuhku lemas tergelepar kesana kemari kesakitan.
Darah menganak sungai di mana-mana.
Tubuhku berhenti bergerak. Kepalaku membentur keras ke lantai.
Aku tak merasakan apapun.
Aku mati.
Gelap
Semakin gelap.
Dan Sunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH STORY (KISAH KEMATIAN)
HorrorAku tak percaya dengan apa yang aku saksikan, ku lihat anak itu menghadap ke arah lain sedang memegang kepala pasien-pasienku dulu. Aku tak kuat untuk berteriak ketika melihat salah satu dari kepala-kepala itu adalah milik sahabatku Audrey. Apa yan...