Namaku Anzel Melviana. Teman-temanku sering memanggilku Ana, walau mereka sudah tidak ada di dunia ini lagi.
Aku duduk di sofa ruang santai di rumahku. Dengan beberapa adegan lucu di televisi yang tak ku hiraukan.Ku minum beberapa kaleng minuman soda dan melemparnya sembarangan setelah habis.
Fikiranku masih belum stabil. Aku masih kacau. Setelah kejadian-kejadian yang menimpaku akhir-akhir ini.
Rasa perih masih terasa seakan menyayat tangan kananku, meski sudah ku balut dengan perban.
Sudah dua tahun ini aku bekerja sebagai psikolog. Namun kasus yang ku tangani selalu berbuntut bunuh diri.
Beberapa bulan ini aku menangani sekitar 7 pasien yang memiliki keluhan yang sama. Enam dari tujuh pasienku tewas dengan mengenaskan.
Kecuali satu yang memberiku luka cukup dalam di tangan kanan ini.
Ku teringat kejadian tadi siang tatkala selesai dengan kasus bunuh diri seorang remaja di apartemen. Setelah itu aku menuju ke salah satu pemakaman di kota.
Seperti dugaanku, seorang wanita yang juga pasienku sedang akan melaksanakan aksinya.
Tak ingin kecolongan, ku hantam pisau yang akan dilayangkan ke inti kehidupannya.
Pisau itu melayang dan menghujam ke tanah. Menyisakan darah segar yang melumuri tanganku.
Wanita itu menangis, tertekuk lutut di depan sebuah makam dan akhirnya tak sadarkan diri.
Aku hanya bisa mengerang merasakan rasa sakit yang meyayat di tangan kananku kala itu.
Sekarang wanita itu sudah di bawa oleh keluarganya. Mungkin hanya itu yang sementara membuatku lega.
Namun semua ini berkaitan satu sama lain. Sejak tragedi yang terjadi 10 tahun lalu mengenai teman-temanku.
Kini nampaknya dia kembali
![](https://img.wattpad.com/cover/106039307-288-k369269.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH STORY (KISAH KEMATIAN)
HorrorAku tak percaya dengan apa yang aku saksikan, ku lihat anak itu menghadap ke arah lain sedang memegang kepala pasien-pasienku dulu. Aku tak kuat untuk berteriak ketika melihat salah satu dari kepala-kepala itu adalah milik sahabatku Audrey. Apa yan...