Aku mengambil handuk dan menutupi tubuh basahku. Aku mulai berjalan keluar kamar mandi.
Ku toleh jam dinding yang menunjukkan pukul 11 malam lebih.
"Jzzzzzzzrrrrrrr" suara air yang mengucur dari kamar mandi.
"Bukankah tadi sudah aku matikan" fikirku.
Aku kembali berjalan ke kamar mandi. Terlihat air yang mengucur dari salah satu kran di kamar mandi tersebut.
Aku menggapai keran itu dan mematikannya.
Aku pun kembali keluar dari kamar mandi itu. Ku tanggalkan handukku untuk ganti dengan baju yang ada di almari.
"Jzzzzzzzrrrrrrr" suara keran kembali terdengar lagi.
Jangan-jangan keranku rusak. Fikirku karena aku tinggal sendirian di apartemenku.
Aku melangkah kembali ke kamar mandi tanpa menggunakan apapun.
Terlihat kran air itu terbuka. Padahal jelas-jelas tadi aku sudah menutupnya. Jangan-jangan ada pencuri.
Aku mulai menelisik kesana kemari dan tidak mungkin kalau ada orang yang masuk.
Mungkin memang ada yang salah dengan keran ini.
Aku menalinya dengan tali sepatu yang ada di samping kamar mandi.
Aku berdiri di depan kaca kamar mandi.
Masih dengan tubuh yang tak tertutupi apa-apa.
Aku membasuh muka
Menghilangkan kepenatan yang tertumpuk sepanjang hari.
Aku mengusap wajahku lalu melihat ke arah cermin besar di depanku.
Kembali ku usap wajahku lalu ku menatap cermin itu
Tapi
Sesuatu terlihat di belakangku.
Bayangan itu
Aku menoleh ke belakang dan tak menemui seseorang pun.
Aku bergegas berlari mengambil baju dari almariku.
Ku raih gagang pintu almari itu, ku membukanya dengan cepat.
"Aaaaaaaakkhhhhhhhhh"
Seorang wanita.
Wanita yang tadi siang mencoba bunuh diri di pemakaman.
Berdiri tak bernyawa di dalam almari bajuku.
Dengan tangan yang berlumuran darah
Bagaimana dia bisa ada disini?
Mataku terbelalak hingga tubuhku terhentak ke belakang.
Aku berlari ke ponsel yang tergeletak di atas kasurku.
"Polisi, ada mayat di apartemenku, . . . ." Aku segera menelepon kepolisian.
Tak berselang lama suasana disana sudah ramai oleh tim forensik.
Beberapa meminta keterangan dariku.
Aku tak menyangka akan terjadi hal itu malam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEATH STORY (KISAH KEMATIAN)
HorreurAku tak percaya dengan apa yang aku saksikan, ku lihat anak itu menghadap ke arah lain sedang memegang kepala pasien-pasienku dulu. Aku tak kuat untuk berteriak ketika melihat salah satu dari kepala-kepala itu adalah milik sahabatku Audrey. Apa yan...