Chapter 5

29K 380 0
                                    

Setelah kejadian di taman waktu itu,aku dan dia semakin intens menjalin komunikasi hampir setiap hari kami berdua bertemu.Menghabiskan waktu berdua,menonton film atau hanya sekedar menikmati udara sore hari sambil memakan es krim di taman.Kegiatan memakan es krim di taman pada waktu sore hari seakan menjadi jadwal rutinku bersamanya.Kami mulai terbuka dan mulai bercerita tentang hal hal pribadi kami masing masing.

Pagi ini aku bersama dengannya sedang menuju ke hmm aku juga tidak tahu aku akan dibawa kemana olehnya.
Setelah beberapa jam,kami berdua sampai disebuah bukit yang luas berselimutkan rumput rumput hijau

"Selamat siang Mr.Connor,aku Rey dan aku sudah menyiapkan perlengkapannya" ucap seorang pria yang baru saja mendekati kami berdua

"Hallo Mr.Rey,ini Sonnia kekasihku" apa kekasihnya sejak kapan aku menjadi kekasih,protesku di dalam hati.Aku hanya bisa tersenyum sambil melirik ke arah Arnoux

Pria itu mulai memasangkan alat alatnya dan memakaikan aku helm,aku tidak tahu ini alat apa.Arnoux sudah berada di belakangku,terlihat sebuah parasut yang sedang disiapkan oleh pria yang tadi menyapa kami

"Tunggu dulu,apa kita akan bermain paralayang Arnoux?" tanyaku

"Iya" ucapnya

Tidak lama setelah dia berbicara kita sudah terbang.Astaga aku rasa kakiku sudah lemas tapi semua terbayarkan dengan pemandangan yang sangat indah.Aku bisa melihat semuanya dari atas sini

"Lihat!itu gedung apartementku" ucapku sok tahu

"Apartementmu besar,lihatlah gedung apartement itu terlalu kecil" ucapnya

"Dari atas sini semuanya terlihat kecil Arnoux,bahkan White house pun terlihat kecil dari atas sini" ucapku sambil tertawa,dia membalas dengan mencium pipiku.Aku mengambil nafas dalam dalam,aku sangat bahagia hari ini aku baru merasakannya lagi,rasa dicintai dan disayangi

"Aku takkan meninggalkanmu selalu setia kepadamu,percayakanlah hatimu kepadaku aku berjanji tidak akan menyakitimu karena aku mencintaimu dan akan selalu begitu setereusnya tidak akan berkurang" ucap Arnoux berbisik di telingaku

"Hei Arnoux apa kau sedang membaca puisi?" balasku sambil tertawa

One Last NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang