Chapter 4

32.2K 400 0
                                    

"Bekerja" ucapnya sambil mengecup keningku

"Kau mandi tapi tidak mengganti bajumu"ucapku sambil tertawa

"Aku tidak ada rencana untuk menginap di rumahmu sepulang dari restoran,jika saja mobilku tidak mogok di basement aku pasti sudah pulang tadi malam" ucapnya ketus

"Kau tidak sarapan dulu?" ucapku sambil menahan tawa

"Sarapan apa?" ucapnya sambil menaikan alisnya

"Kau bisa memakanku" ucapku berusaha menggodanya

"Sayang sekali Sonnia,kau tidak bisa dimakan" ucap Arnoux sambil mengigit pelan bahuku lalu berjalan keluar dari kamarku.Aku hanya tertawa melihat kelakuannya,kau susah sekali untuk digoda Mr.Connor

Kring kring kring

Suara handphoneku berdering

"Hallo,Sonnia speaking" ucapku

Ah sialan,aku lupa hari ini ada pemotretan

-----------
Aku melakukan pemotretan sampai siang hari.Lapar itu yang ada di dalam pikiranku saat ini,apa diantara mereka tidak ada yang lapar bahkan aku belum sarapan karna terburu buru datang ke studio untuk pemotretan.Aku hanya diam di depan meja rias sambil menahan lapar,dan beberapa orang sibuk meriasku

"Hai Sonnia,ucapkan rasa terimakasihku kepada Arnoux karena telah mengirimkan makanan kepada kami semua" ucap Gian penata rambutku hari ini.Aku mengernyitkan dahiku,Arnoux mengirimkan makanan kemari?

"Ayo Sonnia,kita makan dulu.Jika kau tidak makan aku juga tidak akan makan,aku bukanlah orang yang tidak tahu diri" ucap Gian sambil tertawa

Terimakasih Arnoux.

________

Aku keluar dari studio pemotretan jam 04.00 PM dan ternyata sudah terparkir mobil mewah Arnoux di  depan studio,tentunya bersama Arnoux di dalamnya.Dia membuka kaca mobil hitamnya

"Masuklah,kita berjalan jalan sebentar" ucapnya

Aku hanya patuh mendengar perintahnya dan naik ke mobilnya.Kami berdua hanya terdiam sepanjang perjalan,seperti biasa aku tidak tahu aku akan dibawa kemana olehnya.

Setelah berada selama satu jam di dalam mobil bersamanya,kami sampai disebuah taman yang sangat cantik,dipenuhi oleh bunga bunga yang berwarna warni.Dia memarkirkan mobilnya lalu membukakan pintu untukku.Aku pun keluar dari mobil dan langsung disambut oleh harumnya bunga di taman itu.Dia menyuruhku duduk di bangku taman dan menunggunya,dia kembali sambil membawa dua buah es krim.Satu es krim coklat favoriteku dan satunya es krim vanilla

"Kenapa kau tahu aku sangat menyukai es krim coklat?" tanyaku heran

"Hanya menebak" ucapnya singkat

Kami menikmati sore itu dengan bercanda sesekali aku jahil mengoleskan es krimku ke pipinya dan dia membalasnya,kami pun tertawa bersama sama sampai tidak terasa langit sudah berubah menjadi gelap

"Ayo pulang" ucapnya

"Baiklah" ucapku sambil tersenyum

"Tunggu,di pipimu..."
dia mengelap pipiku dengan ibu jarinya lalu jarinya beralih mengelus bibirku.Aku memejamkan mata saat ibu jarinya menyentuh bibirku,menikmati setiap sentuhannya.

Sekarang bukan jari yang mengelus bibirku tapi bibirnya yang sekarang mulai melumat bibirku,menghisap bibir bawahku,sesekali mengigit pelan bibirku,aku pun membalasnya,mengalungkan tanganku ke lehernya dan mengelus tengkuknya.Tangannya mulai mengelus punggungku.Kami mulai bertukar saliva,dia melepaskan tautannya.Aku menghela nafasku.

"Ayok Sonnia kita pulang"ucapnya canggung

Aku hanya mengangguk mengiyakan

One Last NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang