Chapter 3

34K 419 3
                                    

"Hei Steff,ku rasa aku harus pulang" ucapku meminta izin

"Oh kau mau ke salon?atau mau memilih baju untuk berkencan dengan Arnoux besok sore"

"Astaga yang benar saja,aku tidak akan berbuat semenjijikan itu untuk pergi dengan lelaki sejenis Arnoux" aku terdiam sesaat "Lagi pula aku bukan berkencan dengannya"

"Ya ya ya,aku sedang berusaha percaya" ucap Steffany

Aku pun berdiri dari kursiku.Steffany berjalan di depanku dan membukakan pintu mempersilahkanku untuk pulang.
Setelah keluar dari apartement Arnoux aku langsung mencari ponselku dan menghubungi salon langgananku

"Hello,ya ini Sonnia aku mau membuat janji"
-------

Jam sudah menunjukkan pukul 04.30 PM tapi Arnoux belum datang menjemputku.
Aku sudah bersiap dari jam 03.00 tapi sampai sekarang dia belum datang juga.

Beberapa menit telah berlalu dengan sia sia,tiba tiba terdengar suara bel bertanda kalau orang yang aku tunggu sudah datang,aku segera mengambil tasku dan berlari menuju pintu lalu membukakan pintu tersebut

"Baru datang Mr.Connor?kau janji menjemputku sore hari tapi sekarang sudah hampir malam hari" ucapku ketus

"Aku minta maaf" ucapnya sambil menarik tanganku.

Aku hanya diam membisu malas untuk memperpanjang masalah dengannya.Dia menggandengku,mengenggam tanganku lalu mengelusnya sambil tetap berjalan ke arah lift yang akan membawa kami langsung ke basement.
Kami berjalan ke arah mobil mewah yang terparkir di basement.
Aku duduk di dalam mobil sambil terus bertanya tanya di dalam hati kemana dia akan membawaku pergi

Beberapa menit kemudian kami berdua sampai disebuah restoran mewah berlantai dua.Arnoux memilih tempat di lantai dua agar kita berdua bisa melihat sunset dibalik celah gedung gedung bertingkat yang ada di kota ini.
Aku tidak henti hentinya mengagumi restoran mewah ini bagaimana tidak restoran ini memiliki desain yang sangat indah dan romantis tentunya.Tidak lama kami duduk datanglah seorang wanita membawa menu ke meja kami.Wanita itu terus melihat Arnoux seakan ingin memakannya.Cih dasar wanita genit.

"Apa pelayan disini sering memperhatikan para lelaki?" aku pura pura bertanya kepada Arnoux

"Aku tidak tahu" ucap Arnoux singkat sambil memberikan buku menu kepada wanita itu

"Hei aku belum pesan" ucapku protes

"Sudah ku pesankan"

"Oh ya.Aku lupa sedang makan bersama tuan yang suka mengatur orang lain dan tidak peka" dia hanya tersenyum sambil menatapku

Tidak lama berselang makanan yang kami pesan sudah datang.Aku memakannya dengan terburu buru sampai aku tersedak beberapa kali dan Arnoux hanya melihatku dengan tatapan yang datar.Dasar laki laki tidak ada perhatiannya sama sekali

"Pelan pelan" ucap Arnoux yang akhirnya berbicara dengan nada yang datar.Aku hanya meliriknya sekilas lalu melihat ke arah jendela yang tepat menghadap ke arah matahari tenggelam.Aku tidak pernah menduga akan melihat sunset dengan pria lain

"Kau sudah selesai?" ucapnya menyadarkanku dari lamunanku

"Ayo kita pulang" ucapnya

----------

Aku baru bangun dari tidurku,mengerjapkan mata beberapa kali lalu memiringkan badanku

"Kau mau kemana?" tanyaku kepadanya

Terlihat Arnoux sedang mengancingkan kemejanya oh Tuhan betapa indah tubuhnya sayang sekali aku belum bisa menyentuh tubuhnya tadi malam,dia menolak untuk 'melakukannya' bersamaku.Akan ku pastikan Arnoux kau akan melakukannya bersamaku nanti.

One Last NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang