Hadirmu layaknya es.
Dingin, memilukan, dan juga menyakitkan.
Sikapmu juga dingin seperti es yang membeku.
Aku ingin mencairkan es yang membeku itu, aku ingin menjadi matahari yang mencairkan serta melelehkan es itu.
Tapi, usahaku sia-sia rasanya.
Sikapmu tak acap kali berubah, tetap seperti itu.
Malah, kamu memilih dia yang tidak pernah menjadi matahari disisi mu sebelumnya.
Aku disini, hanya meratap kepergianmu bersamanya.
Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu(:-Dari sang matahari yang tidak bisa melelehkanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Sebuah Luka
PoetrySebuah catatan luka yang tidak dapat dilukiskan. Cover by : @Avally❤