PINTAR BERPIDATO DAN NGEMSI

AQIQAH ANAK

Assalamu'alaikum wr. wb
Mukaddimah ---- Iftitah

Hadirin yang berbahagia .....

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT.
Shalawat dan salam kita haturkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW., nabi akhiruzzaman, yang telah mensyari'atkan aqiqah setiap kelahiran anak, juga seluruh keluarga dan sahabatnya.

Alhamdulillah, pada siang/malam ini kita dapat menghadiri undangan hajat Bapak ..... berkenaan dengan kelahiran putra/putrinya yang ke .....
Adapun hajat beliau kali ini adalah memenuhi kewajibannya sebagai orang tua terhadap anaknya yang baru lahir, yaitu melaksanakan AQIQAH, sekaligus mencukur rambut dan memberi nama bayi yang baru lahir. Acara semacam ini memang disyariatkan dalam ajaran Islam, baik yang dilahirkan itu anak laki-laki maupun perempuan.

AQIQAH adalah menyembelih kambing berkenaan dengan kelahiran anak. Waktunya mulai lahir sampai baligh. Kalau dapat sebaiknya dilakukan pada hari ke tujuh dari kelahirannya. Jika tidak bisa maka dilaksanakan pada minggu ke dua, atau minggu ketiganya, dan seterusnya. Aqiqah ini hukumnya SUNNAH. Adapun dasar hukum disyari'atkannya aqiqah ada berdasarkan sabda Rasulullah SAW. :

اَلْغُلاَمُ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيْقَتِهٖ تُذْبَحُ عَنْهُ فِى الْيَوْمٍ السَّابِعِ وَ يُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمّٰى.  (رواه احمد والترمذي)

AL GHULAAMU MURTAHANUN BI 'AQIIQATIHI TUDZBAHU 'ANHU FIL YAUMIS SAABI'I WAYUKHLAQU RA'SUHU WA YUSAMMA.

Artinya :
"Anak yang lahir itu digadaikan dengan aqiqahnya, yaitu disembelihkan kambing pada hari ketujuh dari lahirnya, dicukur rambut kepalanya dan diberi nama." (HR. Ahmad dan Turmudzi).

Hadirin yang saya hormati.

Jadi bayi yang lahir itu tergadai hingga diaqiqahi. Maksudnya merupakan hutang yang harus dibayar atau borg yang harus ditebus. Bahkan dalam satu keterangan disebutkan, bahwa jika bayi yang dilahirkan itu tidak diaqiqahi maka kelak tidak dapat memberikan syafaat kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat. Sekalipun anak ini diberi izin oleh Allah untuk memberikan syafaat, karena meninggal sebelum baligh atau sudah baligh atau mati usia dewasa sebagai orang shaleh.

Kiranya juga perlu diketahui, bahwa jenis kambing untuk aqiqah itu tidak sembarang kambing. Tetapi syari'at Islam telah mengajarkan kepada kita, bahwa jenis kambing untuk aqiqah itu sama dengan kambing untuk kurban. Yaitu kambing gebas yang sudah berusia dua tahun. Jika kambing Jawa harus sudah berumur satu tahun, atau sekalipun belum tapi giginya sudah lengkap.

Demikian pula banyaknya kambing yang disembelih untuk aqiqah telah diatur oleh syari'at Islam. Yaitu apabila bayi yang lahir itu laki-laki maka aqiqahnya menyembelih dua ekor kambing, jika perempuan maka seekor kambing. Hal ini mengandung isyarat, bahwa dengan melaksanakan aqiqah berarti orang tua telah mengamanatkan kepada anaknya tentang hak dan kewajiban yang akan dilaksanakan nanti antara anak laki-laki dan perempuan itu tidak sama. Baik itu berupa tugas-tugas keagamaan maupun kemasyarakatan. Antara pria dan wanita tidaklah sama. Sekalipun dalam beberapa segi ada pula yang sama. Disinilah letak keadilan antar hak pria dan wanita yang dilambangkan dalam penyembelihan hewan untuk aqiqah.

Bapak Ibu, dan hadirin yang berbahagia.

Dengan melaksanakan aqiqah berarti melambangkan keikhlasan berkurban atas harta yang dimilikinya, sebagai manifestasi pelaksanaan amanat Allah dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seseorang kepada Allah, Tuhan Pemberi rezeki dan yang mengarunia anak serta keturunan.

Mudah-mudahan apa yang dilaksanakan oleh Bapak ....... dalam acara hajatannya ini mendapat keberkahan dan ridlanya Allah SWT. Aamiin....

Demikian kurang lebihnya yang dapat saya sampaikan sekedar melengkapi acara ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita.

Akhirul kalam, WALLAAHUL MUWAFFIQ ILAA AQWAMITH THARIIQ....
Wassalamu'alaikum wr. wb.