Jangan buat aku lelah karena menunggu kedatangan cintamu padaku.
.
.
.
.
.
.
Diva,raisha,sierra,aya,sekarang sedang berada di pinggir jalan,karena sedang memilih milih beberapa buah buahan yang bisa dibawakan untuk jua,sahabat mereka."Buah apa ya yang enak,bingung. Keliatannya enak semua." guman diva. Matanya menyapu seluruh isi ruangan tempat jualan buah buahan.
"Patungan or masing masing?" tanya aya.
"PATUNGANN AYA KUUU DARITADI KEMANA AJA SIH." jawab raisha.
"Iya iya,ngomongnya kaga usah pake capslock. Gimana kalo parsel itu aja?" tanya aya.
"Bang parsel ini berapa?" tanya aya.
"50 ribu dek."Tepat! Mereka membutuhkan parsel itu, masing masing dari mereka menyerahkan selembar kertas berwarna ungu yang bertulisan,'10.000'.
"Nih,dek. Makasih,ya. Mampir lagi kalo ada waktu."
-
Mereka sampai dirumah jua,"assalamualaikum,juaa!" panggil mereka serempak.
"JUAAAAA,JUAAA,JUAAA."
"Waalaikum salam,eh kalian udah dateng,yuk masuk,juanya ada dikamar,masuk aja." ucap tante rina,ibu jua.
"Oke,tan. Makasih ya."
Mereka menyusuri tangga di rumah jua dan mencari pintu kamar bercat putih,yaitu kamar jua.
"Hai juaaaaaaaaaaaa," panggil diva. "Kangennn." sambungnya lagi.
"Lebay." ujar mereka semua,termasuk jua.
Lagi,diva mempoutkan bibirnya dan pura pura ngambek.
"Ciyeee ngambekk." goda jua.
"Paansih." kata diva sambil menahan senyumnya."HAAHAHHAAHHAHAHAHAHAAHHAHAHAHAHAHAHAHHA. NGAKAK ANJIRR." pekik sierra yang sedang melihat ke arah ponselnya.
"Eh,eh ada apa?" tanya aya.Sierra memperlihatkan layar ponselnya yang memperlihatkan video PPAP,walaupun itu udah diposting lama banget.
"Garing. Gue kira apaan." kesal aya.
.
.
Keesokan harinya,diat datang menghampiri diva dirumahnya,kebetulan libur.
"DIVAAA!!ADA TEMEN KAMU TUH!" lagi,mama diva berteriak.Diva buru buru bangun dari tidurnya,dan membasuh wajahnya yang saat ini kusut. Menyisir rambutnya,dan menyemprotkan beberapa senprot parfum.
Diva turun dan melihat ada cowo yang ditabraknya,dikoridor sekolah,kemarin.
Diva berdehem,"ehm,ada apa kesini? Ganggu orang tidur aja."
"Hush,diva. Gaboleh ngomong gitu sama temennya." sahut mamanya yang berada di ruang keluarga.
"Iya iya ma.""Gue boleh ke kamar lo?ada yang mau gue omongin,kalo disini ga enak,didengerin mama lo." kata diat.
"Eh gaboleh berduaan dikamar." jawab diva."Gapapa,naik aja nak. Tapi jangan ngapa ngapain ya." kata mama diva.
Diat mengembangkan senyumnya,"yaudah,ayuk. Buruan." ajak diva dengan berat hati tentunya.
Mereka berdua sudah sampai ke kamar diva,mata diat menyapu segala yang ada dikamarnya.
"Diva." panggil diat.
Diva berdehem sebagai jawaban.Pendek?emang:'v
Pegel uyy,btw maaf kalo baru nge repost sekarang,ini lohh aku rasa kemarin kayak jelek aja gitu alurnya,makanya aku repost.
Hehe makasih yang udah stay tune di wattpad ku!:*
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust me
Teen FictionSinopsis. "Trust me,okay. Aku pasti kuat ngelawan penyakit ini."kata diat yang sekarang sedang terbaring di kasur rumah sakit. "Aa-aku gabisa liat kamu gini terus,aku mohon cepat sembuh." balas diva,sambil sesekali sesenggukan. "Jangan khawatir,m...