tiga.

71 12 0
                                    

Rafa hanya nyengir kuda sebagai jawaban. Pagi pagi seperti ini rafa malas hanya untuk ngoceh yang tidak penting sama sekali.
Tapi jika sudah masuk jam pelajaran, bibir tipisnya tak berhenti melontarkan kata kata.

.

Istirahat,rafa pergi berkunjung ke kelas karin, dikelas 10 IPA 5 .
"Ssstt...sstt." desis rafa pelan kepada teman sekelas karin.

"Gue,kak?" tanya murid berambut berwarna kemerah merahan,uswatun pagi.
"Ya iyalah,lo. Siapa lagi coba yang ada disini?" tanya rafa.

"Ya mungkin aja bukan gue,mungkin si karen tuh,alias najwa. Btw,ada apa?" tanya uswa.

" Si karin,ada dikelas ngga?" tanya rafa.
Uswa tersenyum menggoda,"cie nyariin, tadi dia ke perpus bareng si adinda." jawab uswa.

"Yaudah deh. Makasih ya."
-

"Eh,kak rafa,udah makan belom?ini aku bawain nasgor buat kaka." kata najwa sambil memberikan kotak makan.

"Bawain bawain,lu kira gue anak kecil apa?" tanya rafa sambil berlalu dari hadapan najwa.

Rafa menaiki tangga,untuk sampai ke perpustakaan. Untunglah perpustakaan tak terlalu jauh dari tangga yang dinaiki rafa.

Akhirnya rafa sampai ke perpustakaan,dia mencari wanita berambut Hitam berkilat dengan bentuk bergelombang.
Itu,dia. Karin,wanita yang  dicari rafa saat ini,entah apa tujuan rafa hingga sangat niat untuk menjumpai karin.

Rafa menyentuh pundak karin,karin tersentak dan melihat kebelakangnya. Ternyata ada rafa.
"Eh,kak?ngapain kesini?" pikiran karin menimbulkan banyak pertanyaan.
"Gaboleh ya? Gue kesini mau nemuin lo,ayo ke bawah." ajak rafa.

"Eeh tapi tapi si dinda gimana? Masa tinggal sendiri,kasian tuh." kata karin berbelas kasian.

"Pamit aja bisa,elah. Din! Gue sama karin turun dulu deh ya." pamit rafa kepada dinda.

"Engg,i-iya kak." jawab dinda.

Makin gaje?maafkan saya,pemikiran datang pas lagi ga nulis,giliran nulis ilang semua,jadi begini deh. Dah baca?jan lupa komen+ vote ya cuanq.

Trust meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang