🎶Nobody : selena Gomez
.
.
.
pukul 06 : 00 pagi
Fanny terbangun, tenggorokannya terasa kering, Fanny memutuskan untuk turun kelantai bawah dan meneguk segelas airDengan langah malas Fanny menuruni anak tangga itu, dia mulai melangkah pelan menuju dapur, berharap dirinya tidak akan terjatuh karena setengah kesadarannya masih tertinggal di alam mimpi,
Fanny menyerngit, dan memicingkan matanya melihat sebuah bayangan manusia sedang duduk membelakanginya. disaat itu juga kesadaran telah penuh kembali " Siapa disitu? "dengan was-was ia mulai melangkah mendekat
Fanny memicingkan mata, memperjelas pengelihatannya "Wil? " tebak Fanny, berfikir bahwa pria itu adalah William.
"Enak aja bilang gue william " ucap pria itu dan langsung berdiri, membalikkan tubuhnya, berhadapan dengan Fanny.
Fanny belum dapat melihat wajah misterius itu dengan jelas, karena lampu disekitar pria itu remang, ia semakin menyipitkan matanya "Glenn? " gumam Fanny, dengan ekspresi terkejut. Apa yang dilakukan pria itu disini. Pikirnya
"Iya, enak aja lo ngira gue William , gantengan gue tau " glenn protes, dengan wajah kesal yang dibuat-buatnya
Fanny berjalan mendekat "Kok lo ada di sini? " tanyanya,
"Mau tau? " glen balik bertanya dengan tatapan menggoda, Fanny tidak menjawab ia hanya menatap Gleen dengan raut wajah seperti mengartikan " iya "
" emmh... Gue kesini karena gue kangen banget sama elo, tau nggak? " ucap glenn manja sembari mencubit kedua pipi Fanny pelan.
"Stop, bercanda deh " Fanny terkekeh, dengan cepat dia menepis tangan Gleen lalu mencubit kecil lengannya membuat siempunya meringis 'manja' :v
"Aww , sakit tau " cicit Glenn sambil mengusap lengannya yang di cubit oleh Fanny
"Dasar cewek nggak berperasaan " protes Gleen dengan memayunkan bibirnya kesal
Mendengar itu Fanny melotot "Apa lo bilang" bentaknya sambil mengarahkan jari telunjuknya di depan hidung pria itu
"Awas yaa kalau lo bilang itu lagi " lanjutnya masih dengan wajah berang
Glenn terkekeh. Melihat Fanny dengan wajah seperti ini rasanya dia semakin cantik saja, rasa ingin memiliki gadis didepannya menjadi semakin besar. Gleen menggeleng cepat menepis pemikirannya. Semua harus berjalan sesuai proses yang telah direncanakan" pikirnya tanpa di sadari bibirnya telah menungging senyuman miring, memikirkan suatu saat William akan terjatuh dan Fanny akan menjadi miliknya seutuhnya, membuatnya tak kuasa menahan jeritan kebahagian didalam hatinya.
"Lo makin cantik deh kalau marah kayak gitu, gue makin suka" goda Gleen, kembali mencubit gemas pipi Fanny
Pipi Fanny tiba-tiba memanas karena godaan pria didepannya itu. Dengan sigap ia segera memalingkan pandangannya kearah lain berharap pria itu tidak melihat pipinya yang memerah
" ihh... pipi lo memereh, gue makin gemes dehhh" goda Gleen lagi sembari terkekeh geli.
"Ehemm " belum sempat Fanny protes karena ulah Gleen, suara deheman seseorang sontak mengejutkan mereka. Fanny berbalik, mancari pemilik deheman itu .
"Will " Gumam Fanny pelan
Dengan wajah dinginnya William melangkah mendekat, sembari bersedekap dada, menatap keduanya tajam "Ngapain lo kesini " ucapnya to the point menatap Gleen tak suka.
"Emang kenapa?, nggak bisa? " tanya Glenn yang tak kalah dingin, sangat berbeda saat ia berbicara dengan Fanny tadi.
Fanny, mulutnya terkatup rapat, lidahnya kelu, ia mengerti keadaaan, dia tidak boleh ikut campur dan hanya bisa diam seribu bahasa
KAMU SEDANG MEMBACA
MY AMNESIA'S BAD BOY
RomancePunya tetangga baru yang super dingin? nyebelin? badboy ? Rese? Belum lagi lo satu kampus? Dan yang nggak bisa lo bayangin ternyata dia itu pintar? Sangat pintar!!! the most wanted di sekolah lo? Dan tentu saja memiliki ketampanan di atas rata - r...