CHAP 14. HARI 2 DI PINCAK

1.1K 152 30
                                    

🎶Love me now : Jhon legend

-0-
.
.

"Woi bangun woi " teriak Rafael tepat di depan telinga William, sontak pria itu terkejut dan refleks tangannya bergerak cepat sehingga tidak sengaja menyentuh pipi Fanny yang masih terlelap diatas pahanya. Membuat gadis itu terpekik, dan segera bangun dari tidurnya. 

"Aduhh ... pipi ku " lirih gadis itu seraya mengelus-elus pipinya yang sedikit memerah

William kembali terkejut, dan menatap Fanny bersalah " waduh, You okay Fan? " tanya william khawatir, refleks tangannya menyentuh pipinya dengan lembut .

Sekejap Fanny merasa terkesiap karena sentuhan tangan kasar di pipinya, namun dengan sekejap pula ia menetralisiskan keterkejutannya

Ia mengangguk kikuk "Iya .. udah nggak apa- apa kok" lirihnya lagi dan mencoba untuk duduk, memposisikan tubuhnya agar terasa nyaman.

" Sini aku bantu "

Tanpa penyetujuan darinya, William terlebih dahulu memegang pundaknya dan menariknya ke belakang sehingga ia bisa duduk dengan normal

"Thanks " Fanny kembali terkesiap karena perlakuan William yang lembut terhadapnya, berusaha menahan detakan jantung yang lari maraton karena ulah pria disampingnya itu

Selesai membantu memposisikan tubuh Fanny duduk. William berbalik, menatap Rafael tajam "Elo sih Rafa, pake ngagetin segala"

"Hehehe" Rafael tertawa kikuk, sedikit ada penyesalan didalam dirinya.

"Maaf " Rafael berucap tidak berani menatap William karena tatapan tajam menusuk dari sahabatnya itu

"Elo kenapa Fan? " teriak Jheree sembari menuruni tangga 

"Tadi William nggak sengaja "

Seketika itu juga Jheree menatap tajam ke arah William, seolah-olah mengisyaratkan dirinya akan memberikan peringatan membunuh kepada pria itu

"Tapi sudah nggak apa-apa kok kak " serkah Fanny cepat. Menyadari arti dari tatapan kakaknya itu

"Ia tadi gue sudah mengelus pipinya biar sakitnya hilang "tutur William. Mendengar itu Fanny bersemu merah dan segera menundukkan kepalanya cepat.

Beberapa saat kemudian munculah Stasy dan Rynah dari belakang Jheree "Kalian sudah bangun yaa?" Tanya mereka berdua, Stasy menyergit bingung, pagi-pagi begini sudah banyak yang berkumpul di ruangan itu. Pikirnya.

Fanny menghembus nafas lega. Setidaknya dengan kehadiran mereka, ketegangan yang baru tercipta tadi sedikit menghilang "Untuk mereka tiba pada waktunya " batinnya dalam hati

"Kak minggir kami mau lewat " Rynah mengetuk pelan pundak Jheree dari belakang :v, agar memberikan mereka jalan untuk turun dari tangga itu, dikarenakan Jheree sedari tadi masih setia berdiri disana 

Jheree mengangguk, memberi jalan terhadap dua gadis dibelakangnya dengan berjalan deluan mengahampiri William, Rafael, dan Fanny. Serta mertakan dirinya untuk duduk bersama mereka. 

"Mana Cexil dan Carol? " tanya Fanny,

"Biasa masih ngorok " kata Stasy membuat Fanny dan Rynah terkekeh geli

"Enak aja, kita udah bangun kok " teriak seseorang yang ternyata Cexil dengan Carol disampingnya sedang menguap ria, mereka mulai melangkah turun dari tangga.

"Sean? " tanya William Sembari menatap bertanya pada Rafael

Rafael hanya mengedikkan kedua bahunya. Tak tahu. 

MY AMNESIA'S BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang