🎶You are the reasson :Calum Scott
Fanny menarik nafas panjang. Setelah menyelesaikan kelas terakhirnya tadi, dia memutuskan untuk mengecek keadaan William di kediaman pria itu.
Dengan Ragu-ragu ia mulai menekan bel yang ada di samping pagar besar menjulang tepat di hadapannya
Tett...tett
Setelah beberapa kali menekan bel, akhirnya Nampak seorang pria paru baya, yang sebelumnya pernah menyambutnya di hari pertama Fanny saat mengantar cake, sedang membukakan gerbang.
" ada apa nona?"
"Pak, William ada?"
Bapak itu mengangguk " iya non, dia lagi didalam kamarnya. Tuan William sedang tidak enak badan"
mendengar itu Fanny kembali merasa bersalah, Ia berfikir bahwa itu pasti karena dirinya. " sakit apa pak?" Tanyanya khawatir
" panas tinggi non, dan tuan muda tidak mau keluar sejak kemaren dari kamarnya, sampai sekarang dia tidak mau membukakan pintu" jelas bapak dengan wajah memelas
Lagi-lagi Fanny kembali merasa bersalah " dia sudah makan belum pak?"
" belum non"
Tebakan Fanny tertanya benar. Pasti pria itu belum makan sejak kemaren
" kalau gitu biar aku yang nyuruh dia makan ya pak?"
" iya-iya non, silahkan" dengan antusias, bapak itu segera melebarkan gerbang agar Fanny bisa leluasa memasuki gerbang itu.
Sedikit ragu, Fanny mulai menaiki tangga, karena tempat tidur William berada dilantai 2.
Fanny menarik nafas kasar, hingga kemudian ia mulai mengetok pintu kamar yang berwarna putih dihadapannya dengan ragu-ragu
" Will " panggil Fanny pelan. Tidak ada tanda-tanda bahwa pria itu menyautinya dari dalam
" William... " panggil Fanny lagi
Karena belum terdengar sautan dari dalam setelah beberapa kali memanggil, dengan tidak sabaran, Fanny memutuskan untuk membuka pintu itu sendiri dengan pelan
. "Will...." panggilnya pelan, sembari menonjolkan kepalanya di sekitar pintu yang terbuka sebelum masuk kedalam kamar sepenuhnya
Fanny mulai melangkah mendekati ranjang, terlihat William sedang tak berdaya disana. bibir sexynya yang memucat, wajahnya dipenuhi oleh keringat, serta selimut tebal yang hanya menutupi kakinya.
Hal pertama yang Fanny lakukan adalah memperbaiki letak selimut, hingga menutupi seluruh tubuh William sampai dibawah lehernya.
Lalu Perlahan Fanny menempelkan telapak tangannya di atas dahi William. Mengecek suhu tubuh pria itu
" astaga dia panas sekali " gumamnya khawatir
Tanpa pikir panjang Fanny segera berlari menuruni tangga dan mengambil air hangat menggunakan baskom untuk mengompres pria itu.
William sedikit menggeliat, merasakan sesuatu yang panas di atas dahinya, namun tidak berniat untuk membuka matanya karena itu sangat sulit
" Fanny maaf, maaf, maafkan aku Fanny" racaunya asal
Fanny menghembus nafas panjang " sttt... William, kamu istirahat dulu ya" bisiknya lembut, sembari mengelus sayang rambut William
William membuka matanya perlahan, mendengar suara gadis yang selalu berada dalam pikirannya hingga membuatnya sakit itu telah memberikannya sedikit kekuatan. " Fanny kau kah itu?" Gumamnya serak, sembari menatap Fanny sendu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY AMNESIA'S BAD BOY
RomancePunya tetangga baru yang super dingin? nyebelin? badboy ? Rese? Belum lagi lo satu kampus? Dan yang nggak bisa lo bayangin ternyata dia itu pintar? Sangat pintar!!! the most wanted di sekolah lo? Dan tentu saja memiliki ketampanan di atas rata - r...