There's nothing holdin'me back : Shawn mendes 🎶🎵
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari. Sudah beberapa hari Fanny lewatkan setelah kejadian yang semakin mendekatkannya dengan William di rumah pohon itu. Dimulai dari saat itu mereka semakin dekat dan William mulai Possesive padanya, Fanny bingung dengan sikap yang ditunjukkan William akhir-akhir ini namun ada dari lubuk hatinya yang membuatnya bahagia dengan sikap William itu. Contoh kejadiaannya adalah pada pagi hari saat Fanny ingin berangkat kuliah dengan mobilnya yang sudah diperbaiki namun tanpa diduga William sudah berada di ruang tamu sedang berbincang dengan Mommynya. Fanny melangkah mendekat dan bertanya apa tujuan William kerumahnya, namun nihil William tidak menjawab malah menarik tangannya menuju mobilnya. akhirnya Fanny hanya berusaha berfikir positif, william melakukannya hanya untuk mempermantap permainan mereka.
"Napa lo?" Fanny tersentak. Pukulan pada bahunya itu mengagetkannya dari lamuannya, lalu segera menatap orang yang masih memegang bahunya berniat untuk menegur namun di batalkan karena orang itu adalah Stasy.
Ia mengerucutkan bibirnya dan menatap Stasy kecut "Nggak "
"Ciee... senyum- senyum sendiri, mikirin William terus ya? " Stasy tersenyum menggoda dan menepuk pundak Fanny cepat.
Fanny memutar bola matanya malas "Paansih, nggak lah " ucapnya dengan datar tanpa menatap Stasy
"Eh... gue mau nanya deh, William akhir - akhir ini kanyak makin lengket deh ama elo, ehmm..." Stasy menggarut - garut dagunya mencoba berfikir apakah perkataan selanjutnya benar adanya " kalian pacaran beneran yaa" lanjutnya dengan tatapan menyelidiki.
Fanny mendalik, dan menatap Stasy dengan tatapan malas.
" paan sih, mending gue tanya lo ni, lo udah nyelesain tugas dari bu Jeany? " ucap fanny, mengalihkan topik dan sepertinya berhasil. Spontan Stasy langsung membelalakan matanya dan dengan cepat memukul jidat tak berdosanya itu.
"Oh my god gue lupa, napa lo baru kasih tau sekarang? Padahal hari ini kitakan harus kumpul untuk penentuan naik kelas selanjutnya!" ucapnya dengan panik, sedangkan Fanny hanya tersenyum kecil melihat tingkah sahabat dihadapannya itu.
"Emangnya lo ada nanya gue? Tadi aja lo langsung nyambar bicarain kepribadian orang, dasar tante - tante penggosip" cibir Fanny
" lo dah kerja belum? "
" sayangnya udah tuu"
Stasy semakin panik. Ia melirik arah meja depan damn. Ia lupa kalau Carol tidak datang hari ini karena alasan sakit. Dengan memelas ia kembali menatap Fanny, menatapnya dengan tatapan memohon.
"Fan... plis bantuin gue "
Fanny terkekeh kemudian menjitak kepala Stasy pelan"Dasar ... ya udah, tapi lo temenin gue ke perpus yaa?"
"Buat apa? "
" boker..." Stasy melongo dan menatap Fanny dengan kesal
" ya ngambil bukulah, yakali gue ke perpus mau boker " Fanny tertawa sembari menggeleng kepalanya "kalau nanya itu make merek dong" lanjutnya. Kemudian ia bangkit berdiri diikuti oleh Stasy dan melenggang pergi menuju perpustakaan sekolah yang berjarak lumayan jauh dari ruangan kelas mereka.
Tibalah mereka di hadapan pintu diatasnya menampilkan sebuah papan bertuliskan "LIBRARY." Dengan perlahan Fanny mulai membuka pintu tersebut dan mereka mulai melangkah masuk dengan hati - hati takut kedatangan mereka mengganggu orang lain yang berada di dalam.
"kita ngapain sih? " tanya Stasy dengan pelan
"Shtt..." Fanny menempatkan jari telunjuknya di depan bibir dan menatap Stasy seolah menyuruhnya jangan berisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY AMNESIA'S BAD BOY
RomancePunya tetangga baru yang super dingin? nyebelin? badboy ? Rese? Belum lagi lo satu kampus? Dan yang nggak bisa lo bayangin ternyata dia itu pintar? Sangat pintar!!! the most wanted di sekolah lo? Dan tentu saja memiliki ketampanan di atas rata - r...