8

52.5K 1.7K 98
                                    

Voment jangan pelit oy.
Ps: cerita ini gak ada pesan apa-apa, karna tujuannya juga cuma untuk having fun aja. Jangan mencontoh setiap adegannya, usahakan selalu memakai pengaman saat berhubungan, dan cobalah setia hanya pada 1 orang.


Mobil berhenti disebuah kawasan yang lumayan sepi, aku celingak-celinguk tak jelas dalam mobil, aku yang sudah berhenti berontak karna capek sendiri jadinya hanya diam menurut kemana Om Anton akan membawaku. Daerah ini sepi penduduk, hanya ada beberapa rumah warga dengan jarak yang berjauhan satu sama lain. Sedangkan disamping kanan-kiri jalan lebih dipenuhi parit-parit rumput liar.

'Kenapa Om Anton bawa aku kesini? Apa aku bakal di sodomi, abis itu dibunuh lalu jasadnya bakal di buang di parit-parit?' Batinku berfikir yang tidak-tidak.

Aku menepis tangan Om Anton yang berusaha menggenggam tanganku.

"Om Mau apa?!"

"Om mau kamu sayang, Om mau memiliki kamu. Om cinta sama kamu. Om mau nikah sama kamu, Dimas mau kan jadi suami Om? Kita bakal nikah di Amrik, Om janji bakal bahagiain Dimas. Dimas mau ya."

Lagi dan lagi aku hanya memutar bola mata jengah mendengar kalimat itu, sejak 2 bulan yang lalu diapun mengatakan hal yang sama setelah kami ngesex disebuah hotel.

Aku ingin membuat sebuah pengakuan. Boleh ya? Jangan kaget. Sejak usia 15 tahun aku memang sudah tidak perjaka. Aku sering datang ke Pub malam dan bermain ranjang dengan para lelaki, untuk sekedar menuntaskan hasrat yang kerap menggebu dan tak puas hanya dengan Coli.

Tapi status kita hanya Fuck Buddy, ngesex tanpa ada kata 'cinta' bahkan sebagian besar ada yang tak ku tahu namanya.

Salah satunya itu, Om Anton. Awal pertama bertemu dia di Pub, saat itu Om Anton yang tengah frustasi sehabis bercerai dengan Istrinya, datang mendekat kearahku yang tengah duduk-duduk di meja bartender.

Dia mabuk berat saat itu, awalnya sih aku tak menghiraukannya. Dia terus mengoceh padaku dengan kesadaran yang menipis. Dia menceritakan semua masalah yang dialami malam itu padaku, meski aku adalah orang asing.

Lama-kelamaan aku sangat iba mendengar ceritanya, aku terus mendengarkan semua keluh kesahnya. Dia melihat dengan matanya sendiri, bahwa istrinya tengah berselingkuh dengan lelaki lain yang sebenarnya adalah sohibnya sendiri, dia di selingkuhi padahal dia baru menikah 1 bulan yang lalu.

Kasihan sekali.

Disitulah awal kami berkenalan dan semakin akrab.Suatu waktu, karna kebutuhan biologis, kami kerap ngesex setiap kali bertemu.

Yang aku fikirkan saat itu adalah, bahwa hubungan ini hanyalah sebuah simbiosis mutualisme yang mana saling menguntungkan dan memuaskan satu sama lain.

Tapi, saat pertemuan kedua. Dia mengaku bahwa di jatuh cinta padaku. Saat itu aku tertawa terbahak-bahak mendengarnya, aku menganggap ini konyol karna dia jatuh cinta setelah ngesex. Kan biasanya orang jatuh cinta dulu, baru ngesex. Lah ini kebalik.

Sejak hari itu, aku berusaha menghindar darinya. Aku pun sudah berhenti datang ke Pub, karna tak mau bertemu dengannya. Aku tak cinta sama dia, tapi dia malah berfikir lain.

Mungkin aku bakal oke-oke aja kalo di ajak ngentot, tapi tak mau ada cinta, tak mau ada hubungan apapun. Karna hatiku hanya untuk Om Rendra.

Om Anton terlihat sangat terosebsi padaku, itu mengerikan sekali. Mungkin kalau Om Rendra yang mengajak ku menikah tanpa fikir panjang aku pasti akan menerimanya. Hihi.

"Dimas?" Aku tersadar dari lamunanku, saat sebuah kotak berwarna merah beludru berada tepat dihadapanku.

Saat kotak itu dibuka, aku melihat sebuah cincin yang sangat indah dari berlian. Pasti harganya mahal.

Dimas(ManXBoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang