Chapter 5🍜

272 25 0
                                    

"Kamu tau apa yang indah dari sebuah perjalanan hidup?... Menemukan apa yg dicari dan membuatnya menetap"

¤~~~~~~~~🍜~~~~~~~¤

Setelah kejadian itu , axel makin protektif kepada inavia dimanapun ada via disitu axel ada membuat revan tanpa sadar menggeram dan setelah kejadian itu juga via menjadi tenar karna melindungi ketua geng pentolan BHS . Siapa yg tidak kaget saat 2 org yg berada diposisi teratas diurutan The Humans Danger yg jarang sekali saling berurusan malahan terlibat masalah yg membuat semua org tercengang yakni meributkan sianak cupu


"Mau kemana?" Viapun tersentak karna mendengar suara bass yg sangat familiar

"Mmm via mu ke toilet kak knapa?"

"Yaudah ayok!

"Eh kak ga perlu, via bisa sendiri kok"

"Via lo ga tau aja setelah lo berurusan sama revan bahaya akan slalu ngintai elo dimanapun!" Untuk kali ini axel berbicara keras kepada via membuat keduanya tersentak kaget, via kaget akan itu kemungkinan itu lain dengan axel kaget karna keceplosan menyentak

"Denger kak aku diem bukan berarti lemah" walaupun via lemah ia akan sangat tersinggung saat seseorg mengatakanya langsung kepadanya bagi dia tidak boleh membuat ketergantungan kepada siapapun. Ditambah sikap via yg bila diberitahukan malah akan menjadi ditambah jika itu menurutnya benar

Setelah mengatakan itu viapun melanjutkan perjalananya . Tanpa memperdulikan teriakan dari axel

"Ho ho ho... ada yg kehilangan induknya" kata2 itu sukses membuat axel memutar tubuhnya kebelakang dan terlihatlah seseorang yg sejak tadi menjadi aktor utama berdebatan tadi

"Kenapa sama mainan lo hmm?"
Ada jeda saat revan akan melanjutkan kata2nya

"Ribut? Atau mulai ga bisa diatur lagi?" Axel yg mendengar itupun menggeram tidak suka namun tak ada niatan untuk revan menyudahi kata2nya . Axel yg mulai panaspun menyetak keras "BERISIK MONYET!"

"Monyet kok teriak monyet sih? Aneh!" Dengan tanpa beban revanpun berbicara bernada meremehkan sambil memasukkan tanganya ke saku celana bahan dan melenggang sambil tersenyum tipis (smirk) mengacuhkan axel yg sudah terlihat aura membunuhnya

Gue bakalan lebih posessive dari sebelumnya van -Axel membatin

Kita liat aja sampe kapan gue main2nya -Revan

🍜............................🍜............................. 🍜

"Eta terangkanlah..... eta terangkanlah..."

"Eh sedeng mun poek hurungkeun lampuna bolonyon malahan nyanyi teu paruguh sia"Kavinpun memukul bokong stefan dengan keras hingga terdengar suara plakk yg sangat nyaring mengisi ruangan yg diketahui kamarnya juna

"Adah anjir sakit bego!"

"Kalian mau berhenti atau mau lanjut ribut" bara yg memang sudah jengah dengan tingkah 2 mahluk yg kurang kasih sayang itupun mulai membuka suara yg akan sudah dipastikan sebuah ancaman dan gertakan membuat mereka ber-2 terdiam kicep

"Lagian lu ngapain lagian fan saklar lampu lu mainin kagak ada kerjaan banget dah" alpun ikut menyeramahi stefan yg dalang dari semuanya

"Ah elah lu ngomong gimana sih. Makanya hatamin dulu tuh baru ngomong" seperti biasa juna pasti akan mencomot bibir sahabatnya yg menurut dia terlihat gemes

ReVia The Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang