5-I Envy You-

22 11 1
                                    

Aku tidak pandai merangkai kata
Aku hanya bisa membuat mu tersenyum.
Bukan tujuanku bila aku membuat dirimu berada di bagian yang abu abu.

🍒🍒🍒

Nadi berdiri sendiri didepan gerbang sekolah yang sudah tampak sepi. Disitu hanya ada dirinya dan pak satpam, mungkin juga masih ada anak-anak lain yang berlalu lalang walau hanya sedikit.

Terlihat sebuah mobil yang tampaknya dia kenali menghampiri nya. Seorang wajah yang tak asing menurutnya muncul dari kaca mobil tersebut.

"Nad kenapa Lo masih disini?" Tanya seorang yang berada didalam mobil yang ternyata itu adalah Randy.

"Gakpapa kok" walaupun berkata begitu Nadi masih tampak seperti orang yang cemas.

"Mau bareng gak nih?" Tawar Randy santai.

"Beneran gakpapa nih?" Nadi ragu terhadap penawaran menebeng dari Randy.

"Udah ayo masuk aja"

"Kok Lo di situ sendirian?" Tanya Randy yang mencoba mencairkan suasana yang sejak tadi mereka berdua berada di mobil hanya diam tanpa sepatah kata apapun.

"Iya tadi mobil gue mendadak mogok terus gue parkirin aja di sekolah " jelas Nadi

"Gue gak papa kan nebeng di mobil Lo?" Tambah Nadi sekali lagi.

"Udah santai aja kaya kita orang asing aja sih Lo ngomongnya gitu"

Hampir 15 menit tidak ada percakapan di mobil Randy, yang ada hanyalah lantunan musik yang berasal dari radio mobil yang sejak tadi berbunyi. Dan akhirnya salah satu dari mereka mencoba untuk membuat topik percakapan.

"Nad kenapa Lo lebih milih temenan sama cowok dibanding dengan cewek di sekitar Lo?" Tanya Randy yang wajahnya tidak memalingkan ke arah Nadi, dia hanya memandang lurus ke depan pada jalan raya.

"Bukanya Lo tadi udah nanya itu?"

Randy berdehem "hehe iya juga sih, tapi gue masih kepo tentang Lo. Gakpapa kan gue kepo? Daripada gue penasaran terus kan?" Jawab Randy sambil tangan kirinya menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak terasa gatal.

"Serius Lo mau tau?" Tanya Nadi

"Dua rius malah, hehe"

"Iya deh gue cerita sama lo. gue gak tega liat Lo nanti mati penasaran hehe. dulu tu gue pas SMP temenan nya sama cewek semua, ya bisa dibilang sahabatan gitu ada 4 anak. Tapi gue gak tau tiba-tiba mereka semua jauhin gue tanpa sebab" selang dua detik berpikir."gue rasanya gak dianggap sama sekali sama mereka, gue gak tau alesanya. Ya mulai itu gue gak mau temenan sama cewek, soalnya banyak dramanya" tatapan Nadi hanya pada jalan raya yang dilaluinya, entah apa yang  sedang dipikirkan nya.

"Terus Lo gak coba penjelasan atau minta maaf gitu?"

"Kalo itu bisa Bikin kita balik lagi mungkin gue gak akan gini" jelas Nadi lagi dengan tatapan penuh penyesalan.

"Eh iya kok gue gak mikir sampe situ ya" Randy cengengesan sendiri sambil menepuk nepuk jidanya sendiri beberapa kali.

"Cowok aneh Lo" senyuman Nadi akhirnya keluar dari bibirnya itu.

"Gue suka senyum Lo" ujar Randy tiba-tiba.

"Kenapa?"

"Ya engga gue suka aja kalo Lo senyum. Rasanya senyuman Lo itu mahal banget kaya Lamborgini hehe" Randy terkekeh.

"Jangan mudah percaya sama senyuman soalnya banyak bohongnya" ucap Nadi sambil menatap Randy dengan seksama namun hanya beberapa saat.

"Kaya Lo tukang boong kalo mau bolos" Randy tertawa terbahak-bahak dengan kalimat yang dia ucap sendiri

"Sialan Lo !" Nadi menjitak kepala Randy sekeras mungkin ." kalo ngomong suka bener. Hehe" jelas nya lagi sambil menampilkan sederet gigi putihnya.

"Sakit tau, Lo gak berperikemanusiaan dan peripertemanan " Randy memegangi kepalanya yang masih terasa sakit karena jitakan dari Nadi. Tapi  di sisi lain Randy merasa senang bisa membuat cewek super jutek ini jadi bisa ketawa bersamanya.

"Hmm maaf gue sengaja"

Tawa keduanya lantas pecah bersamaan hingga beberapa saat.

"Makan dulu yuk, gue laper" ajak Randy pada Nadi

"Ayo gue juga laper nih"

🍒🍒🍒

"Sayang kamu dimana? Bisa gak kamu jemput aku?" Suara telepon dari Cherry.

"Duh maaf aku gak bisa deh Cher, aku lagi jemput Mama di bandara" jawab Gibran asal asalan karena dia sangat tidak tertarik menjemput pacar terpaksa nya itu.

"Masa baru pacaran langsung diginiin sih" balas Cherry dengan suara lebay yang dibuat-buat.

Sialan! Untung gue pacaran terpaksa, kalo gue beneran bisa bisa gue bunuh diri . Awas Lo nad besok mampus lo sama gue! .

Gerutu Gibran yang sedari tadi moodnya tidak baik sejak dia dipaksa menembak Cherry di kerumunan anak-anak lain yang sedang ada di kantin.

"Yang? Dimatiin ya?" Tanya Cherry rempong sendiri.

"Ehh engga kok. Oke lah nanti gue eh maksudnya aku jemput kamu deh setengah jam lagi, bye" Gibran memutuskan telepon secara sepihak.

Sumpah deh hari ini adalah hari tersialnya  Gibran. Dan dia harus terus jadi pacarnya Cherry selama satu Minggu ini. Bagi kita satu Minggu itu terlalu singkat tapi bagi Gibran satu Minggu itu bagaikan satu tahun diakhirat. Lama banget tuh. Hehe.

🍒🍒🍒

"Mau pesan apa nad? "Tanya Randy pada Nadi yang sekarang ini sedang duduk berhadapan dengannya.

"Sama kaya Lo aja deh" jawab Nadi seperlunya

"Dua hari lagi kita ada ulangan fisika kan nad?" Tanya Rama lagi

"Eh iya gue kok sampe lupa ya?" Nadi memukul mukul kepalanya sendiri.  "Kalo sampe nilai gue gak diatas 80 ayah gue bakal dipanggil  ke sekolah. Sumpah gue gak mau, kasihan ayah" tambah Nadi dengan ekspresi yang menunjukkan kefrustasianya.

"Sayang banget sama ayah Lo? "

" Gak usah ditanya lagi, gak ada sayang gue di dunia ini melebihi sayang gue sama ayah" jelas Nadi

"Kalo sama ibu Lo?" Tanya Randy lagi. Lama kelamaan virus kepo nya Bani semakin menyebar ke tubuh Randy.

Namun tidak ada jawaban dari pertanyaan Rama itu. Hanya ada wajah datar dari Nadi yang sama sekali tidak ada ekspresi nya..

Hening beberapa saat karena ucapan Randy.

Kemudian keheningan itu bisa dihancurkan lagi oleh Randy.

"Gimana kalo kita belajar bareng di kafe ini lagi? Gue sih lumayan jago fisika. Gimana?" Tawar Randy.

"Emm..." Nadi berpikir sejenak dan. "Oke boleh tapi gak usah sama 3 anak setan itu ya? Biar gue fokus belajar nya" Nadi kembali menunjukkan senyuman nya yang sangat manis dilihat.

"Siap deh"

Gue tau kalo senyuman itu banyak bohongnya, tapi kenapa gue suka liat Lo senyum. Senyum Lo itu bagaikan petir di siang bolong, jarang banget munculnya.
Entah apa gue nyaman ada didekat Lo.gue gak tau alesanya apa, yang gue tau kalo Lo itu unik dan gak ada yang bisa nyamain Lo. 

--

🍒🍒🍒

Kurang panjang ya:)


I Envy YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang