"Aaaaaaaaaaaa...!!" Hyojong teriak di depan kelas
"Moncter jahat, kamu cudah tamat!!!" Wooseok naik ke atas kursi lalu berpose dengan tangannya "lima ranger, berubah! Ranger merahhh!!!"
Changgu ikut-ikutan, dia pegang jam tangan spongebobnya, "ranger kuning, berubah!!!"
"Changgu!! Kok ranger kuning sihh?! Kan ranger kuning itu Yanan!"
"Ehh, maaf jhanggu lupa," changgu nepuk dahinya pelan, "ranger hijau berubah!!"
"Yeyy! Ranger kuning, Yanan, berubah!!"
"Biru" singkat, padat, dan jelas. Yuto akhirnya ikut main setelah dipaksa Wooseok
"..." Kino yang harusnya jadi ranger putih malah serius nulis sesuatu
"Kinoo! Gantian ranger putih! Ayo cepet"
"Maaf, kino nggak main lagi!" jawab Kino abis itu lanjut nulis
"Kalo nggak ada ranger putih jadinya bukan lima ranger!" Wooseok marah-marah, harusnya Kino ikut main
"Kino nggak bisa ikut main permainan anak kecil lagi," Kino masih megang pensil pake tangan kecilnya, yang lain kaget denger Kino, "mendingan kalian belajar"
"Tapi Kino emang masih kecil" Yanan ikutan, changgu ngangguk-ngangguk aja sedangkan Yuto ngeliatin doang
"Kalo kalian belajar dari sekarang, kalian pasti jadi penyihir hebat kaya Henry Porter" Kino senyum bangga, yang lain kebingungan, kirain Kino mau belajar beneran.
"Hendy Potrer?" tanya Changgu, Kino ngangguk
"Yang bener Harry Potter, dia bisa terbang pake sapu yang biasanya dipake mommy buat nyapu halaman" Hongseok ikut nimbrung
"Wahh yanan juga mau jadi kaya He.. He siapa tadi?"
"Harry Potter" Jino ngoreksi Yanan
"Penyihir itu nggak ada!" Wooseok pergi ke belakang kelas, "siapa yang mau main power rangers bareng Ucok boleh kesini"
"Power rangers adanya di filem doang, kino tau kokk" kata Kino
Temen-temen Wooseok nggak ada yang ikut wooseok, mereka ngerubungin Kino semua. Tiba-tiba Hui jalan ke arah Wooseok. Wooseok ngeliatin,
Ternyata hui cuman mau ngambil mainan puzzle yang disimpen di belakang kelas abis itu balik ke tempat duduknya.
"Awas ya kalo besok-besok kalian mau main sama Ucok"
Yang lain masih sibuk sama Kino, ngomongin penyihir.
"Henry Potter bisa nerbangin benda pake tongkatnya lohh," kata Kino, "Kino liat di tipi, terus Kino juga udah latian"
"Wahh, Kino hebat ya" Changgu muji Kino sambil tepuk tangan
"Coba dong noo" Jino nepuk-nepuk pundak Kino
"Nih ya, Kino nyoba nerbangin penghapus Kino" Kino naruh penghapusnya di tengah meja abis itu ngambil pensilnya yang belum diraut, yang lain ngeliatin, Yanan ngeliat sambil makan permen
"Widiummm Levirosa" Kino ngayunin pensilnya
"Kok nggak bisa no?" tanya Hui yang udah bosen main puzzle
"Bentar dong, kan Kino juga masih belajar" Kino sebel
"Wingdiumm rooosaa.. Wingdummm levirooos-"
Duggghh
Penghapus Kino keangkat sedikit dari meja, "wahhhh," temen-temen Kino kagum, Shinwon mulutnya kebuka lebar. Wooseok daritadi cuman liatin dari jauhhh
"Aaaaaaaaa!!! Huaaa!!" suara teriakan kedengeran dari bawah meja, ternyata hyojong tadi pengen ngambil permen Yanan yang jatoh malah kepalanya kepentok. Teriak sama nangisnya telat, soalnya dia nelen yupi punya Yanan dulu biar nggak ketauan Yanan.
"Tuhh kan nggak bisa, penyihir itu bohongan!" Wooseok senyum lebar banget, Kino akhirnya nangis
KAMU SEDANG MEMBACA
Penta Playgroup
Short StoryPolos? hmmm belum tentu Gk yakin ini humor apa bukan