Δ2 Wow!

41 14 1
                                    

"Cinta adalah misteri. Cinta adalah kesetiaan. Cinta adalah pengorbanan."

-

-

-

-

Aku pun mengutuk diri di dalam hati.
Dan selalu berdoa, kalo Alfa tidak terlalu memperhatikan notifnya.
Kan malu kalo ketahuan.
Ketahuan nya nge-stalk lagi. Keliatan banget suka nya, eh kan ngaur.

Aku pun melempar asal handpone ku. Lalu menatap langit-langit kamar ku. Yang dihiasi dengan beberapa ukiran dipinggirnya. Sejenak, aku membayangkan hal yang terjadi tadi Pagi. Alfa menghantarkan ku pulang. Suatu senyuman merekah dibibir mungilku.

Pasti orang yang bisa dapatin Alfa adalah orang yang beruntung. Bagaimana tidak, Alfa adalah tipe cowok yang diinginkan semua kaum hawa.Tetapi, disisi lain mereka akan merasa cemas. Sebab, ketampanan yang dimiliki oleh Alfa, pasti mampu menarik seluruh kaum hawa, bukan?
Pastinya mereka akan terus menggoda Alfa, dengan berbagai cara.

DRRRTTDRTT

Handpone ku tiba-tiba bergetar,yang menandakan adanya notif baru.
Dengan sigap, ku ambil handpone yang letaknya tak jauh dariku.
Karena penasaran, aku pun dengan gesit membuka notif baru itu.

Notif itu berasal dari sosial media instagram ku. Dan boom!
Ternyata ada dm dari Alfa.
Dengan cepat aku membuka pesan itu.

Alfackrm.

Thank's ya like nya. Ntar gua back deh😊

Boom! Aku berhasil mematung. Bibir ku benar-benar terasa ingin merekah selebar mungkin saat ini. Dengan cepat aku membalas pesan dari Alfa itu.

Alfackrm

Thank's ya like nya. Ntr gua back deh😊

Chenaclarr

Hehe iy sama2 Al.. 😊

Send.

Send! Aku pun memencetnya. Sesuatu terlintas dibenakku "Padahal like itu berawal dari tidak sengaja. Dan nggak mikir kalo sampai Alfa nge-dm." Mungkin saja aku lagi beruntung.Aku pun melempar asal handpone ku kembali. Jam menunjukkan pukul 11 Malam. Mata ku sudah mulai terasa mengantuk.

"CEEE OI! "

Berat rasanya untuk membuka mata. Dengan mata setengah terbuka dan pikiran yang masih belum beroperasi dengan sempurna aku pun terbangun dari tidur pulasku.

"AAAA! AMPUN BANG JANGAN CULIK GUE. GUE MASIH KECIL PERCAYA DEH" Ucap ku refleks menaikkan jari telunjuk dan jari tengah ku yang berbentuk huruf V itu.

"Anjir lo kira gue penculik anak yang kaya di televisi itu apa!! Yang katanya anaknya ampe di mutilasi. Dahal nyatanya hoax.wkwkwk.. " Ucap kak Arka diiringi dengan gelak tawanya. Padahal menurutku kalimatnya barusan tidak ada lucu-lucunya.

"Ya lo sih.. Orang lagi tidur enak-enak malah lo bangunin. "

"Yeh lo nya aja yang tidur kayak ular sawah hahaha!!"

"Kampret lo!!" ucapku sembari melempar kak Arka dengan bantal guling yang berada disampingku.

"Udah cepetan lo mau ngapain kesini hah? Gue masih ngantuk pen tidur lagii,ganggu aja lo!!"

"Oh iya kan gue hampir lupa gara-gara lu nii."Ucapnya menyalahkan ku.

"Lah kok gue yang lo salahin dasar bangkai cucunguk !!!"

"Hm.. Gue tidur disini boleh nggak?" ucap kak arka sembari memakai tampang andalannya.

"Idih.. Percuma aja lo ngaku-ngaku cakep tapi dalamnya lembek banget cih!!"

"Oke-oke buat malam ini gue ngaku gue lembek didepan lo!! Tapi dengan satu syarat gue boleh tidur disini!!"

"Hm okey! Karena gue lagi baik. Jadi lo boleh tidur dikamar gue malam ini. Tapi ada 2 syarat. Yang pertama lo kerjain tugas gue! Yang kedua lo harus tidur dibawahh titik!"

"Huft..Yaudah deh ini semua demi harkat dan martabat gue!! " Ucap kak Alfa mengangkat tangannya, layaknya para pejuang yang sedang mengucapkan "Merdeka!!"

• • •

"CHENAA!! ARKAAA!! BANGUN NAKK" Ucap bunda.

" ARKAA!! CHENAAA!! "

" Iya bun, kenapa sih bunn.. Orang lagi enak-enak tidur jugaa.. " Ucap ku sembari mengusap mata.

" Kamu kan sekolah sayang. Ini udah pagii.. Cepetan mandii gih, " Ujar bunda.

" ARKA kamu cepetan mandii!"

" Iya bun, bawel banget dahh. "

• • •

Meja makan.

"Eh tadi malem kok Arka tidur di kamarnya Chena sih? " Tanya Bunda.

"Iya bun.. Nih kak Arka penakut banget.. Katanya di balkon ada bunyi-bunyi gitu" Ucap ku lalu menyeruput teh panas yang telah dihidangkan oleh bunda.

"Yaampun arka-arka.. Palingan itu tikus yang sudah terperangkap,soalnya semalam papa menaruh perangkap tikus di balkon kamu.. " Ucap papa diikuti dengan gelangan singkatnya.

"Yaelah pa..Kalo tahu gitu Arka nggak bakalan tidur dikamarnya Chena kali.. Arka juga nggak bakalan ngerjain tugasnya dia dan nggak bakalan tidur dibawah.. Sengsara abang huhu.."

"Idih alay lo!!" Ucapku geli melihat wajah kak Arka yang dibuat seolah-olah memelas.

"Sudah! Sekolah gih sana ntar telat.. "

"Yaudah pergi dulu ya bun.. " Sahut aku dan kak Arka.

-

-

-

-

Brak!

Aku pun meringis kesakitan. Seseorang telah menabrak ku dari samping.

Bersambung.



I M P O S S I B I L I T YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang