"Eh ini gue ada parsel buat lo Al.." Ucapku sembari meletakkan parsel diatas nakas yang tak jauh dari tempat tidur Alfa.
"Makasih sayang.." Ucapnya lembut.
Aku pun mengangkat kedua sudut bibirku. Kali pertama Alfa memanggilku dengan panggilan sayang. Ia sangat lucu bila memanggilku dengan sebutan itu.
"Nggak usah blushing juga kali"
"Ih siapa yang blushing"
"Kalian pacalan disini masih ada lala loh, lala kan masih kecil jangan ajalin lala yang nggak baik"
Aku pun terkekeh mendengar ucapan gadis kecil yang sedang duduk dipangkuanku itu. "Teteh lupa kalo disini ada la-"
Tiba-tiba suara derak pintu kamar Alfa memotong pembicaraanku. Seseorang telah membuka pintu kamar Alfa tanpa izin. Siapa lagi kalau bukan teman-temannya Alfa yaitu Farrel,Angga dan Reza. Dan ternyata diantara mereka juga ada sahabatku Keyva dan Devira.
"Hei bro! Bisa sakit juga lo?" Ucap Reza.
"Akang kenapa sakit, ntar eneng kesepian" Ucap farrel bergantian.
"Najis!" Sahut Alfa.
"Alfa nggak sakit, dia cuma caper di depan Chena supaya diperhatiin, soalnya kami udah nggak bisa lagi ngurus dia" Ucap Angga layaknya seorang ibu.
Ucapan Angga pun berhasil membuat semua yang berada dikamar Alfa tertawa.
"Sialan! Keluar dari kamar gue sekarang juga!!" bentak Alfa.
"Yeh si sempak firaun pake ngambek-ngambek segala, udah kayak cewek aja lo, hahaha.." Ujar Angga.
Aku pun beranjak dari samping Alfa dan meninggalkan rara yang masih ingin bersamanya itu. Lalu Aku pun menghampiri keyva dan devira yang sedang berdiri tak jauh dariku.
"Lah ada anak kecil? Lo sama chena udah buat anak? Kok cepet banget gedenya anak lo? Lo ngamilin anak orang udah lama ye?" Ucap Angga yang terdengar hingga ke telingaku.
"Sialan lo!" Ucap Alfa.
"Heh! Itu sepupu gue!" Bentakku tak terima lalu menatap tajam Angga yang sedang tertawa menang itu.
"Kemana aja lo dev? Kemaren di sekolah gue nggak ngeliat lo" Ucapku beralih menatap Devira.
"Gue ada urusan keluarga, jadinya gue izin"
"OIYA NYET LO BESOK UDAH MASUK SEKOLAH KAN?" Tanya Angga.
Pandanganku,keyva dan devira pun sontak beralih dan tertuju kepada Angga.
"Kenapa kangen lo?" Sahut Alfa.
"Bukan gue yang kangen, tapi buk minah penjaga warung sekolahan yang suka sama lo itu hahaha.."
"Sialan lo!!" Alfa pun langsung melempari Angga dengan beberapa bantal yang ada disampingnya itu.
"WOI BESOK KAN LIBUR!!" Potongku.
"Hah iya ya?" Sahut angga sembari menggaruk-garuk tengkuknya.
"Kan tanggal merah bego" Ucapku sembari menggeleng-gelengkan kepala.
"Oiya gue lupa"
"Kerajinan amat lo, tanggal merah aja sekolah"
"Al ntar jadikan?" Potong reza. Lalu dijawab anggukan singkat oleh Alfa.
Aku pun menautkan alis. "Jadi apa?"
"Dih kepo banget sih mbak,ini urusan cowok, ntar kalo gue kasih tau lo jijik lagi" Ucap Reza.
"Ih rese lu bangke tikus! Gue izin pamit dulu deh, udah sore gue belum mandi plus masih pakai baju sekolah" Ucapku pamit.
"Hati-hati sayang" Sahut Alfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I M P O S S I B I L I T Y
Teen FictionTak seberapa lama mereka menjalin cinta. Tetapi seberapa tangguhnya mereka mengungkapkan kepastian.