Hidden Feeling [Jeon Jungkook & Dahyun]

1 pt.2

Author Pov
~ ~ ~ ~ ~
Jungkook segera menghabiskan sarapan yang sudah ibunya siapkan, ia terlihat sangat buru buru, karena Jungkook tidak ingin terlambat di hari pertamanya.

Jungkook :"eomma aku pergi"

Eomma :"hati hatilah sayang, semoga harimu menyenangkan"

Jungkook :"baiklah eomma, terima kasih"

Eomma :"Jungkook sebentar, tadi appa meneleponmu tapi kau tidak mengangkatnya, kata appamu semoga hari pertamamu sekolah di Seoul menyenangkan sayang"

Jungkook :"ah aku pasti sedang mandi tadi eomma, sampaikan pada appa terima kasih, eomma aku pergi" Jungkook melambaikan tangannya dan meninggalkan eommanya.
...
...
Jungkook segera menuju halte bus, ia melihat seseorang yang berseragam persis seperti miliknya, yang beda hanyalah modelnya, Jungkook mengenakan pakaian pria dan orang itu mengenakan pakaian wanita, ya orang tadi adalah seorang gadis yang bersekolah ditempat yang sama sepertinya.
...
...
Jungkook binggung bus mana yang harus ia naiki, ya ini hari pertamanya sekolah, ia juga baru pindah dari Busan beberapa hari yang lalu, ah ia teringat gadis yang berseragam sepertinya, Jungkook pun segera mendekati gadis tadi dan hendak bertanya. Namun bus datang dan gadis tersebut langsung menaiki bus itu, Jungkook mengira pasti bus ini membawanya kesekolah barunya, ia pun menaiki bus tadi dan melihat gadis tadi sedang duduk dan hendak memasangkan headset berwarna biru. Jungkook memutuskan untuk duduk di belakang gadis tersebut.
...
...
Bus sekarang sudah penuh, Jungkook hanya diam memandangi pemandangan pagi kota Seoul hingga Jungkook melihat gadis yang duduk didepannya yang berseragam sama sepertinya berdiri. Jungkook mengira sepertinya sekolah mereka sudah dekat, namun Jungkook teringat saat ia dan eommanya mendaftarkan Jungkook sepertinya sekolahnya memakan waktu perjalanan sekitar 30menit, namun sekarang baru memakan waktu sekitar 10menit, apa gadis tadi tidak akan pergi kesekolah pikirnya.

Jungkook salah, ternyata gadis tadi merelakan tempat duduknya untuk nenek tua yang baru saja menaiki bus. Jungkook merasa gadis tadi sangatlah baik, ia bahkan rela berdiri sekitar 20menit demi membiarkan seorang nenek tua yang sepertinya sama sekali tidak ia kenal, untuk mengambil alih tempat duduknya.

Jungkook terus memperhatikan punggung gadis tadi, ia melihat gadis itu kesusahan karena tubuhnya tidak terlalu tinggi, dan tangannya pas pasan untuk menggenggam pegangan yang berada diatas kepalanya. Jungkook ingin memberikan kursinya untuk gadis tersebut, namun ia teringat, ia bahkan tidak mengenal gadis itu, ego Jungkook meghilangkan rasa kasihannya pada wanita itu, Jungkook tidak ingin ia melakukan ini dan akan terus melakukan hal seperti ini pada gadis itu, ya Jungkook pernah memberi perhatian pada seorang gadis saat ia di Busan dulu, ia tidak pernah berhenti memberi perhatian pada gadis itu namun sang gadis lebih memilih pria brengsek dan berandalan dibandingkan Jungkook yang serba sempurna, hal inilah yang tidak ingin kembali Jungkook rasakan, gadis itu adalah cinta pertama Jungkook. Jungkook sekarang hanya ingin fokus untuk mengejar pelajaran dan mendapatkan beasiswa untuk kuliah nantinya. Ya pikiran Jungkook sangatlah jauh hanya untuk memberikan kursi kosong pada gadis tersebut.
...
...
Bus berhenti disebuah halte, Jungkook yang sedari tadi memperhatikan gadis tadi melihat gadis itu turun dari bus, segera Jungkook ikut turun dari bus.
...
...
Ia mengikuti gadis tadi untuk menuju sekolah barunya, ia melihat banyak murid yang berjalan bersamanya untuk menuju sekolahnya.
...
...
Jungkook melihat sekumpulan anak baru sedang berbaris untuk memulai apel pertama, ia memilih berbaris diujung paling kiri.

Jungkook mendengarkan pengarahan kepala sekolahnya dengan tenang, ia mencerna setiap kata yang dilontarkan kepala sekolah barunya itu, sekarang nama Jungkook sedang dipanggil, ia mendapatkan kelas X.1, ya Jungkook memang murid yang pintar maka dari itu ia mendapatkan kelas unggulan.
...
...
Ia segera memasuki kelasnya, ia memilih duduk di tengah di samping jendela. Tak lama terdengar suara pria menyapanya.