JungCock (part 3)

56.9K 1.2K 115
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Judulnya aja udah panas ya ><

G tahu artinya?

Silahkan search google, tapi biasanya yang hardcore pasti tahu XD


part ini author dibantu oleh Vhia dalam proses editing, makasi banyak vhia... kiss kiss muah hahahahaha


next update mungkin agak lama soalnya author ada proses tes kerja.



Kyunghee pov

Aku sibuk memeriksa semua surat dari fans dan menyortirnya untuk tiap member. Semua surat itu menumpuk dalam sebuah kardus besar di sudut ruangan latihan dan aku harus memeriksanya satu persatu. Aku fokus pada pekerjaanku dan mengabaikan anak Bangtan yang latihan dengan suara musik yang begitu keras, aku bahkan tidak menyadari ketika satu persatu orang mulai meninggalkan ruangan latihan.

Aku sibuk mengurut tengkukku saat Jungkook duduk di sebelahku memperhatikan pekerjaanku. Ia masih terengah-engah dan keringat mengucur di tubuhnya sehingga baju tipis yang ia kenakan menempel di badannya. Jika aku adalah Arheum maka aku akan melompat ke sana dan menjamah tubuhnya.

Ia duduk tidak bicara apapun bersandar pada dinding di belakangnya dan ia berada tepat di sebelahku. Aku tahu ia terus mengawasiku tapi aku lebih tertarik pada pekerjaanku, jika aku tidak menyelesaikannya hari ini, maka esok pekerjaan lain akan datang dan semuanya akan semakin banyak dan melelahkan. Sementara itu Hoseok masih sibuk dengan kegiatan dancenya membiarkan Jungkook duduk di sini menemaniku, tidak ada orang lain di sini selain kami bertiga dan larutnya malam meyakinkanku gedung Bighit mungkin juga sudah sangat lengang.

"Noona..."

Ia meletakkan dagunya di bahuku dan memanggilku dengan cara yang sangat imut, ia sukses membuatku menatapnya dan tersenyum.

"Wae?"

"Kau terlihat sangat sibuk"

"Aku harus menyelesaikan semua ini malam ini juga"

Kemudian ia menatap jam yang terpasang di salah satu dinding ruangan latihan.

"Tapi ini sudah sangat larut"

Ia berbicara dengan memelas dan memeluk perutku sehingga tubuhku tertarik padanya berada dalam posisi yang sangat dekat, aku bahkan bisa merasakan deru nafasnya di leherku karena ia masih meletakkan dagunya di sana.

"Kook... aku juga ingin pulang, tapi aku tidak akan pulang sebelum ini selesai"

Ia merengek dan memelukku semakin erat menenggelamkan wajahnya di leherku, menghirup udara di sana.

Bangtan's Pleasure [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang