'95lines (part 4)

53K 1.2K 242
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Berhubung hari ini author ultah, author kasih upadetan FF ini. prok prok prok

Udah 23 coi... tua ya? orang umur segini udah pada nikah. Pantesan otak author isinya yadong semua hahahahaha.

Mian ya ini g serapi biasanya, bikinnya semalam dan editnya Cuma pas mau posting. Jadi harap di maklumi typo yang bertebarang di mana-mana.

Hardcore scene, a bit threesome but not anal. I hate anal, it's disgusting.



Kyunghee pov

Bangtan memenangkan penghargaan lagi dan kami berakhir di pub untuk berpesta. Bang PDnim mentraktir seluruh anak Bangtan berikut dengan staffnya termasuk aku. Tapi menyebalkannya aku dilarang menyentuh minuman karena aku harus menyetir mengantarkan anak Bangtan pulang nantinya dan di sinilah aku sekarang menikmati soda selagi semua orang sibuk berpesta. Bahkan Bang pd menyewa sebuah ruangan karaoke yang cukup besar.

Sesekali aku tertawa melihat tingkah konyol orang-orang yang mulai mabuk, mereka sudah seperti orang gila yang kehilangan akal, namanya saja orang mabuk tentunya tidak memiliki kesadaran yang utuh. Besok anak Bantan libur jadi wajar saja mereka benar-benar menikmati malamnya di sini.

Mataku tertuju pada Arheum yang sibuk menggerayangi Taehyung, ia sama mabuknya dengan Taehyung dan aku yakin mereka sudah lenyap dari kesadaran masing-masing. Di sebelahnya menejer Oppa sibuk menghentikan mereka agar tidak melepaskan pakaiannya di sini. Sepertinya hanya aku yang tidak menikmati pesta, entahlah... aku tidak terlalu suka hiruk pikuk dan keramaian seperti ini. Jika diberikan waktu libur, aku lebih suka menghabiskannya seorang diri. Mungkin jalan-jalan atau pergi belanja, memanjakan diriku dari lelahnya pekerjaan yang mengikat.

"Kyunghee... kau yang bawa mobil Bangtan. Antarkan Jimin dan Taehyung ke dorm. Aku akan mengurus yang lainnya"

Kwon Oppa bicara padaku dan aku hanya bisa mendesah berat menatap dua manusia yang kini tengah menciracau tak jelas karena mabuk. Aku beruntung karena ada staff yang membantu membawa Taehyung sehingga aku hanya perlu memapah Jimin menuju van sekaligus membawa ke dalam dorm.

"Terima kasih sunbaenim"

Aku sibuk membungkuk berterima kasih saat ia keluar dari dorm Bangtan, beliau akan membawa van untuk besok melakukan perawatan, memangnya anak Bangtan saja yang lelah, Van lebih lelah karena harus mengantarkan mereka kemanapun dan kapanpun. Namjoon sudah di kamarnya setelah di antar oleh Kwon Oppa, selebihnya aku tak tahu mereka di mana, yang jelas aku harus meletakkan dua makhluk ini ke satu kamar agar aku bisa beristirahat.

Aku menghempaskan Jimin di ranjangnya berusaha menarik nafasku yang sesak dan aku terduduk lelah di sisinya. Demi apa, meskipun ia pendek, tubuhnya sangat berat. Aku melepaskan jaketku yang telah membuatku kepanasan kemudian duduk di sisi ranjang lainnya untuk melepaskan sepatu Jimin.

Bangtan's Pleasure [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang