Terpatah hatiku karena ulahmu,
Yang pergi hilang dari radarku.
Terpaku aku pada remuk senduku
Tanpa tau sesosok lain menungguku.Dia, yang semu.
Duduk termangu memandangku.
Dia yang terlantar
Menyetiakan hati tuk bersabarHingga buncahan hatinya tak tertahan
Dia datang mengecoh kesibukkan
Meruntuhkan dinding beku hatiku
Menghentikan tangis pilu dari mataku.Sebab katanya, tiap air mata yang jatuh dari pelupukku,
Adalah jarum yang tajam menusuk kaku.
Aku yang dipenuhi aktivitas merindukanmu,
Membuatnya menjalani rutinitas menyakitkan yang terlalu.Ternyata kamu sang penoreh luka,
Mampu hilang saat ku jemu dengan sesak yang kurasa.
Ternyata dia sang penghapus sendu,
Mampu menerbitkan lengkungan senyum dibibirku.22 aprl 17
*J
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Hati
PoetryHanya tulisan tentang perasaan yg tak sempat ataupun tak sanggup terucap...