Eomma

581 58 6
                                    

"Bukalah hadiah itu"

Lalu jun ki membuka kotak yg joongki berikan, kotak itu berisi kunci.

"Itu adalah hadiah dari eomma, bibi pengasuh panti asuhan memberikan itu padaku" kata joongki

Mendengar kata "eomma" mata jun ki langsung berkaca-kaca.

"Bibi bilang itu adalah kenang-kenangan terakhir sebelum dia meninggal, itu adalah kunci rumah kita di gwanju. Eomma ingin menghadiahkan rumah itu saat anaknya menikah kelak jika eomma dan appa telah tiada." Lanjut joongki.

"....."

"Tapi kurasa itu adalah sebuah peringatan jika nyawa eomma dan appa sedang dalam bahaya. Bagaimana tidak, seminggu setelahnya kecelakaan itu terjadi" kata joongki sinis

"Kau sangat tau kan hyung, bagaimana kecelakaan itu terjadi?"




"Jun ki ahh" panggil seorang wanita paruh baya yg sangat cantik

"Ne eomma" jawab jun ki

"Eomma dan appa akan pergi ke pengadilan, untuk mengahadiri sidang hari ini. Eomma titip adik"mu ne?"

"Ne eomma" jun ki yg saat itu masih berusia 15 tahun hanya dapat tersenyum.

Jun ki melambaikan tangan pada eomma dan appa-nya yg menutup pintu pagar rumah, dan berjalan menuju ke mobil yg mereka letakkan di ujung jalan.

Tiba-tiba mobil sedan silver menabrak mereka, appa dan eomma jun ki terpental hingga mengeluarkan cairan kental merah di wajah dan kepalanya.

Sontak jun ki langsung berlari menghampiri mereka. Lalu jun ki menoleh kearah mobil yg menabrak kedua orang tuanya.

Mobil itu berhenti sejenak, jun ki melihat si pengemudi menoleh kearah kaca didepannya.

Pengemudi itu seorang wanita seumuran dengan eomma-nya, dan jun ki tak asing dengan wajah itu.

"Jun ki yah" lirih suara eomma jun ki.

"Eomma!!"

"Jun ki ahh...tolong jaga adikmu baik-baik ne?" Kata  eomma jun ki yg saat ini berada dipangkuan jun ki

"Ani eomma, aku tidak bisa. Aku butuh eomma, jebal bertahanlah eomma"

"Eomma akan selalu bersamamu sayang, apapun yang terjadi eomma akan selalu bersama kalian. Sarang..he" lirih eomma jun ki

Napas eomma jun ki perlahan berhenti, jun ki terus mencoba menyadarkan eommanya.

"Andwe...andwe....Eomma. Andwe...EOMMAAAAAA" jun ki berteriak histeris.

____

"EOMMAAAAA!" Jun ki berteriak saat ia tertidur.

Jun ki sedang bermimpi buruk, hingga chae won terbangun mendengar teriakkan jun ki.

"Oppa wae geure? Kau mimpi buruk?" Chae won memeluk jun ki untuk menenangkannya.

"Hhh, mianhae chae won ahh aku membangunkanmu" kata jun ki masih syok dengan mimpi buruk itu.

"Aniyo oppa, ini minumlah. Aku akan menyalakan lampunya, mungkin kau bisa lebih tenang"

***
Keesokan harinya chae won menyiapkan sarapan untuk suaminya, tak lama jun ki keluar dari kamar.

Wajah jun ki nampak pucat dan terlihat lemas.

"Oppa apa kau sakit? Kenapa wajahmu pucat?" Tanya chae won saat melihat suaminya tak bersemangat.

With You [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang