Begin

382 39 0
                                    

(Sebelumnya chapter ini agak error pas di update jadi aku fix-in lg... happy reading☺)

Author's POV

Hari ini adalah hari Minggu. Sekolah Yerin pun libur. Ini merupakan hari yang baik bagi V untuk memulai rencananya. Ia pun mengambil ponselnya dari saku celananya, dan menelpon seseorang. Dan yang V telepon, ternyata adalah Yerin.

Dan saat nada sambung ke-5, Yerin pun mengangkat panggilan telepon dari V. V pun merasa agak gugup dan kurang yakin dengan rencananya.

"Halo, maaf siapakah ini?" tanya Yerin
"Yerin ini aku, Jungkook"
"Wah, Jungkook ternyata. Ada apa Kook?"
"Aku ingin memberitahumu sesuatu"
"Baiklah. Ada apa?"
"V (hiks) dia masuk rumah sakit"
"Apa?! Tapi kenapa?!"
"Dia (hiks) dia sakit kanker"
"Apa?! Jungkook kau pasti bercanda!"
"Tidak, Yerin. Aku mengatakan yang sebenarnya"
"(hiks) Jungkook kumohon antar aku ke V! Kumohon aku ingin menjenguknya!"
"Tapi, Yerin..."
"Jungkook! Kumohon! Dia adalah sahabatku juga! Aku harus menemuinya"
"Baiklah aku akan menjemputmu" tutup V

"Semuanya akan dimulai hari ini. Kumohon aku membutuhkan pertolongan-Mu" V menutup matanya membuat suatu permohonan.

V pun langsung mengambil kunci mobilnya untuk pergi ke rumah Yerin. Setelah beberapa menit, akhirnya V sampai di rumah Yerin.

V's POV

Aku sudah mematikan mesin mobilku. Tetapi, aku merasa tidak ingin keluar dari mobil ini. Aku ingin sekali menghentikan semua ini, tapi demi Jungkook aku rela melakukan semua ini. Aku pun membuka pintu mobilku dan langsung menuju ke pintu rumah Yerin.

Aku menekan tombol bel rumahnya. Hanya sekali tekan, pemilik rumahnya pun langsung membuka pintu rumahnya. Itu Yerin dengan wajahnya yang agak pucat dan agak basah karna air matanya. Jujur, aku sangat tidak tega melihatnya seperti ini.

"Jungkook, apakah itu kau?" Aku agak diam saat Yerin bertanya padaku.

"Em, ya ini aku. Apa yang terjadi padamu?"

"Tidak ada waktu untuk membicarakannya. Sekarang cepat, ayo kita ke rumah sakit!" Dia menggenggam lengan kiriku dengan kedua tangannya.

"Baiklah, tapi kumohon kau harus tenang, ya. Aku tau kau sangat mencemaskan V. Tapi, kau juga harus mengontrol dirimu, Yerin" aku menghapus air matanya dan berusaha untuk menenangkannya.

"Baiklah, aku... aku mengerti"

"Ya sudah, ayo kita pergi" lalu aku memegang pundaknya untuk membantunya berjalan ke mobilku. Aku membukakan pintu mobilku untuknya. Lalu, kami pergi ke rumah sakit.

Saat diperjalanan, aku melihat Yerin dengan wajah yang gelisah. Dia memang buta, tetapi hatinya tidak buta. Itulah yang membuatku sangat mencintainya.

"Yerin, tadi aku tidak melihat ibumu. Dimana ibumu?" aku berusaha mengajaknya mengobrol agar dia agak tenang.

"Ouh, ibu... dia pergi ke Daegu" jawabnya.

"Daegu? Untuk apa?"

"Nenekku. Dia sedang sakit. Dan katanya kondisinya semakin memburuk. Jadi, ibuku memutuskan untuk pergi menemuinya."

"Kenapa kau tidak ikut kesana?"

"Aku mempunyai tugas yang sama seperti ibuku disini"

"Apa itu?" Tanyaku penasaran.

"Menjaga V" aku sangat terkejut mendengar jawabannya. Tak kusangka ternyata air mataku sudah menetes.

"Kau jangan khawatir (hiks), V pasti akan sembuh" ujar aku dengan beberapa tetes ait mata menetes dari mataku

"Ya, aku juga berharap begitu"

Akhirnya setelah beberapa menit, kami sampai di rumah sakit. Aku semakin gugup saat tiba disana. Sampai saat aku memarkirkan mobilku, aku mengeluarkan keringat dingin di tanganku.

"Jungkook, kita sudah sampai?" tanya Yerin dengan sangat khawatir

"Ya, kita sudah sampai. Tunggu aku akan membukakan pintunya" Aku membuka pintu mobilku dan berjalan menuju pintu Yerin.

"Jungkook cepat kita harus bertemu dengan V!"

"Em, i.. iya" aku semakin gugup saat itu. Aku membantunya berjalan dari parkiran hingga ke ruang rawat Jungkook.

Aku semakin bingung, apa yang akan terjadi nanti jika Jungkook melihat Yerin. Semoga dia baik-baik saja. Inilah saatnya. Aku dan Yerin sudah tiba di depan pintu ruangan Jungkook. Aku hanya bisa diam dan menatap pintu itu.

"Jungkook, kenapa kita berhenti? Apa kita sudah di depan ruangannya?" tanya Yerin agak gelisah. Dengan berat aku menjawab.

"Iya ini ruangannya" lalu, Yerin langsung mendorong pintu ruang rawat Jungkook.

"Taehyung!! (hiks)" Aku melihat Yerin benar-benar tidak bisa menahan air matanya.

"Ye... Yerin"

Jungkook's POV

"Ye...Yerin" aku tidak bisa mengatakan apapun. Aku yang sangat begitu merindukannya, akhirnya dia datang ke hadapanku dengan air mata yang mengalir di matanya.

"Taehyung! (hiks)" dia langsung berjalan dengan berhati-hati menuju kasur tempatku berbaring ini. Tapi yang membuatku sakit, dia menyebutku dengan nama kakakku. Tapi, semua ini kulakukan untuk kebaikkannya. Aku harus kuat.

"Yerin, kau.. (hiks) Yerin" aku langsung memeluknya erat ke dalam pelukanku. Rasanya aku tidak mau melepaskan pelukan ini.

"(hiks) Kau jahat Kim Taehyung! Kau pergi tanpa memberitahuku dan Sowon saat itu. (hiks) Dan saat aku menemukanmu, kau (hiks) kau berada dalam kondisi seperti ini (hiks). Kenapa kau sangat jahat Kim Taehyung?!" Aku tak kuasa mendengar tangisannya. Aku sangat hancur mendengar Ia menangis.

"(hiks) Maafkan aku... aku tidak bermaksud meninggalkanmu, Yerin. Maafkan aku (hiks)" aku merasa pelukan ini semakin hangat. Dan membuatku semakin terus ingin memeluknya.

Lalu, Ia melepaskan pelukan kami.

"V (hiks) kau harus berjanji.. kau tidak boleh meninggalkanku sendirian dengan cara seperti ini! Berjanjilah!" aku pun tersenyum mendengar ucapannya.

"(hiks) Aku janji... aku berjanji kepadamu Jung Yerin, aku tidak akan meninggalkanmu" aku langsung melanjutkan pelukanku kepadanya.

"V-hyung, aku akan ke bawah. Aku akan meninggalkan kalian sebentar disini. Sekalian (hiks) aku akan mencari makanan" aku mendengar V-hyung menyerukanku dengan namanya. Aku tidak bisa menolak, aku harus bersabar.

"Baiklah" jawabku dan Ia pun meninggalkan kami berdua di ruangan ini.

"Yerin (hiks)"

"(hiks) Iya"

"Bolehkah aku mengatakan sesuatu? (hiks)" tanyaku padanya

"Tentu saja! (hiks) Apa kau membutuhkan sesuatu?" tanyanya dan Ia langsung menghusap air matanya dan mencoba untuk tersenyum.

Aku pun langsung memegang kedua tangannya

"Aku... aku sangat merindukanmu"

----------------------------------------------------------------------

Thanks guys udh baca chapter "Begin" ini!

Mianhae karna aku udh lama bgt gk update2,, jadi aku berusaha untuk melanjutkan chapter ini!!

Please give this story your heart dan klo kalian mau kasih komen boleh kok! Don't be a sider, please😊😊

Gomawo👌

Saranghae💕

Let Me See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang