For You

499 43 2
                                    

"Aku... aku merindukanmu"

Jungkook's POV

Kata-kata itu sepertinya ingin meloncat keluar dari mulutku. Aku memang sudah terlalu merindukannya. Lagipula, aku hanya punya beberapa hari saja untuk melihatnya sebelum waktunya tiba.

"Apa yang kau bicarakan, V? Aku yang lebih merindukanmu. Kau tau saat kau tidak ada, aku sangat merasa kesepian tau! Tidak ada yang menjahiliku atau membuat sebuah joke untukku" ujar Yerin dengan serius.

Jujur saja walaupun itu bukan aku, tapi aku sadar bahwa Yerin itu juga sangat menyayangi V-hyung. Aku juga sering melihat, sejak Ia bertemu dengan Yerin, Ia sudah sangat berubah. Tidak menjadi pendiam dan penyombong lagi. Aku yakin V-hyung akan menjaga Yerin dengan baik.

"Segitu besarkah kau merindukanku?" tanyaku iseng.

"Tidak juga. Berkat adikmu itu, aku jadi merasa tidak terlalu kesepian." aku merasa agak kegok dengan kata-katanya. Apakah benar selama ini dia mencintaiku?

"Yerin"

"Iya?"

"Apakah kau menyukai Jungkook?" tanyaku dengan nada polos. Aku melihat seketika pipinya berubah menjadi merah merona. Itulah ciri khasnya yang aku sukai.

"Sebenarnya, aku sudah mencintainya sejak kita pertama kali kita bertemu" aku sangat terkejut akan ucapannya sehingga satu tetes air mata menetes dari mataku.

"Saat kita bernyanyi bersama, saat Ia membelaku dari Eunha yang sering mengejekku. Saat aku juga selalu belajar bersamanya, aku sudah mencintainya. Dia adalah pria yang telah mengubah hidupku dari yang tidak berwarna menjadi berwarna" Yerin mengucapkan kata-kata itu sambil tersenyum manis dihadapanku.

Aku sangat sedih. Aku sudah mengetahui bahwa Ia juga mencintaiku tapi, aku.. aku tidak bisa terus selalu berada disisinya.

"Yerin maukah kau berjanji kepadaku?" tanyaku kepadanya sambil meneteskan ait mata.

"Iya, tentu. Apa?"

"Jika seandainya hidupku hanya tinggal beberapa hari lagi, maukah kau menjaga Jungkook untukku?" tanyaku

"(hiks) A.. apa yang kau bicarakan ini Kim Taehyung? Kau pasti sembuh. Aku yakin kita akan selalu bersama. Kau adalah teman terbaikku" Yerin menjawab pertanyaanku dengan nada yang agak gelisah.

"Tenang. Aku hanya mengatakan saja. Tapi, jika benar... (hiks) maukah kau menjaga Jungkook untukku?"

"Baiklah (hiks). Aku melakukan apapun untukmu asalkan kau bahagia." jawabnya dengan sedikit tersenyum tetapi dengan beberapa tetesan air mata.

"Terima kasih, Yerin" lalu ada yang mengganjal di otakku.

"Yerin apa kau tau, minggu depan tanggal 30 April itu hari apa?" tanyaku agak nyengir.

"Ouh, itu adalah ulang tahunku. Tak kusangka ternyata kau mengingatnya"

"Tentu saja. Kalau begitu, saat hari ulang tahunmu aku akan memberikanmu hadiah ulang tahun yang tak pernah kau lupakan!"

"Haha... kau ini selalu saja membuatku tertawa. Kau boleh memberiku apa saja. Tidak memberiku hadiah pun juga tak apa. Tetapi kau harus hadir saat ulang tahunku nanti" ujarnya dengan tegas lembut.

"Baiklah, aku pasti akan berada bersamamu saat ulang tahunmu nanti" aku mengelus lembut rambut coklatnya indah.

Di satu sisi aku senang dapat bertemu dan menghiburnya. Di sisi lain aku merasa sedih dan takut, apakah aku akan tetap ada di dunia ini sampai hari ulang tahunnya nanti. Aku saja sudah tidak memiliki sehelai rambut di kepalaku. Tapi, aku sudah memutuskan apa yang akan kuberikan padanya saat ulang tahunnya nanti jika aku sudah tiada.

"Baiklah. Aku akan terus menjagamu mulai sekarang!" balas senyumnya. Aku pun juga membalas senyumannya, tetapi dibalik senyuman itu ada rasa khawatir didalamnya.

Author's POV

Selama Jungkook dan Yerin sedang mengobrol di ruang rawat Jungkook, ternyata V mendengar semua percakapan mereka. Ia sadar bahwa mereka itu sangat saling mencintai. Dan Ia juga berpikir bahwa Ia tidak mungkin bisa menggantikan posisi Jungkook di hati Yerin.

V's POV

Aku tau bahwa aku memang tidak bisa menggantikan posisi Jungkook di hati Yerin. Aku mengutuk diriku sendiri ini yang berani-beraninya berbohong untuk menyakiti hati Yerin. Tetapi, aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Ini adalah permintaan terakhir Jungkook yang harus ku penuhi.

Aku duduk di kursi tunggu di sebelah kiri ruang rawat Jungkook dan menangis.

"Apa yang harus kulakukan? Aku tidak punya pilihan (hiks). Kumohon (hiks) bantulah aku yang berdosa ini! Kumohon jangan ambil Jungkook dariku. Aku sangat menyayangi Jungkook. Dan tidak hanya aku, Yerin juga sangat menyayanginya"

"Apa yang terjadi jika Ia mengetahui semua ini? Dia pasti akan sangat lebih menderita dari penderitaannya yang sekarang" aku terus menangis sampai ada seseorang yang memegang pundakku dengan lembut.

Dia adalah ibuku. Dia membangunkanku dan menghusap air mataku. Dialah wanita yang selalu berada bersamaku jika aku membutuhkannya.

"Ibu aku..." saat aku berbicara, ibu langsung menutup mulutku dengan jari telunjuknya.

"Ibu sudah tau semuanya. Ibu juga sudah tau rencana kalian dan tau siapa wanita yang sedang bersama Jungkook sekarang. Ibu mengerti maksud kalian melakukan semua ini. Ibu hanya ingin mengingatkan jika kalian melakukan semua ini, pasti akan ada resiko yang sangat berat yang harus kalian hadapi" ujar ibuku menenangkan.

"Aku tau ibu. Tapi, aku tidak punya pilihan lain"

"Tentu saja ada. Hanya saja kau belum menemukannya. Kau hanya harus percaya dan yakin bahwa kau akan menemukan keputusanmu. Jika kau mencintai wanita itu, maka kau harus bertanggung jawab dan menjaganya dengan sangat baik" jawab ibuku sambil memegang pipiku lembut.

Aku sangat bimbang sekarang. Tidak tau apa yang akan kulakukan. Aku juga mencintai Yerin, tetapi tidak mungkin aku merebutnya dari Jungkook.

"Aku sudah memutuskan..."

----------------------------------------------------------------------

Thanks guys udh baca chapter "For You" ini!

Haha, akhirnya bisa fast update. Jadi, enjoy the story!!

Please give this story your heart dan klo kalian mau kasih komen boleh kok! Don't be a sider, please😊😊

Gomawo👌

Saranghae💕

Let Me See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang