Bab 1

712 20 4
                                    

"Sayang ayo bangun.. Hari ini hari pertama kamu sekolah.. Udah kelas 12 masa kesiangan sih" Teriak seorang wanita paruh baya dari dapur

"Iya Ma! Sherin udah bangun" Ujar Gadis yang dibangunkan

Hai! Kenalin nama gadis ini adalah Sherina Fortune Arum. Panggil aja Sherin. Sekarang Sherin udah kelas 12 donk di SMA Nusantara. Sherin masuk ke 12 IPA karna kalau IPS Sherin gk bisa Sejarah. Sherin juga punya banyak temen terutama laki-laki, karna Sherin mau banget punya kakak laki-laki. Sherin juga tidak suka dipanggil "Rin" dan dia juga memanggil dirinya dengan namanya sendiri "Sherin"

Sherin masuk ke kamar mandi dan segera mandi untuk menyegarkan tubuhnya. Hari ini, hari pertama sekolah dan menjadi kakak kelas yang paling tua bangka alias kelas 12

15 Menit Sherin sudah selesai mandi. Mengenakan seragam dengan rapi, dont forget for wearing belt. Menyisir rambutnya, dan mengenakan bando berwarna abu-abu pada rambutnya

"Pagi Ma, Pa" Sapa Sherin yang baru memasuki ruang makan

"Pagi sayang" Ujar Mama dan Papa bersamaan

Oh iya Sherin lupa! Wanita yang tadi itu Mama Sherin namanya Jessica Fortune Pearce. Mama Sherin emang bener-bener sibuk tapi tetep sayang kok sama Sherin. Nah kalau yang di sebelah Mama ada Papa Sherin yang bernama Jerrico Fortune Porth. Sama sibuknya dengan Mama tapi tetep sayang tau sama Sherin

10 menit Sherin selesai saapan. Sherin mengambil tas di Kamar, pamit dengan Mama dan Papa, masuk mobil, berangkat deh

Line Line
HP Sherin yang bermerk Samsung berbunyi tanda ada pesan masuk

Kak Dito : Sherin lu dimana?
Sherin : Bentar lagi nyampe To. Kenapa emangnya?
Kak Dito : Buruan! Bentar lagi masuk Sherin
Sherin : Iya kak Ditoo
Kak Dito : Gw bukan kakak lu Sherin
Sherin : Jahat lu To!

Sherin menaruh HPnya ke dalam tas. Beberapa menit kemudian Sherin sudah berada di depan sekolahnya. Sherin turun dari Mobilnya dan berlari ke arah lapangan untuk melihat dia berada di kelas mana

"Sherin!!" Teriak salah satu Gadis yang menabrak Sherin dengan tatapan tajam

"Sorry Vi.. Gw gk sengaja" Ujar Sherin membantu Violet berdiri

"Jalan tuh pake mata donk!!" Ujar Violet menendang buku-buku Sherin yang berserakan

'Lha dia yang nabrak gw yang dimarahin' batin Sherin kesal

"Jalan tuh pake kaki yang ada! Ngeliatnya pake mata! Lu yang nabrak Sherin juga!" Tegas Dito menghampiri Sherin bersama sahabat-sahabat Sherin yang lain

"Di.. Dit.. Dito" Ujar Violet tak menyangka Dito melihat semua kejadiannya

"Kenapa lu takut ngeliat ada Dito? Iya?" Sindir Netta membantu Sherin membereskan bukunya yang berserakan

"Kenapa?? Lu takut bukan?? Makannya kalau takut gk usah marahin Sherin!! Udah tau Sherin sahabat Dito! KETUA OSIS DISINI!!" Ujar Dhika dengan suara lantang

"Lu balik aja sana ke kelas! Atau mau gw laporin ke Guru BK?" Ancam Dito kesal melihat Violet

"O.. Oke.. Gw pergi" Ujar Violet berlari ke kelasnya

"Sini gw bantuin" Ujar Dito membantu Sherin

"Lu kelas 12 IPA A.. Sekelas sama gw" Ujar Dhika berjalan ke kelasnya di ikuti Sherin

Sherin sama Dhika kelas 12 IPA A. Kalau Dito sama Netta?? Oh mereka kelas 12 IPA B, dikelas sebelah tuh

Hari pertama belum ada proses ajar-mengajar. Hanya absen, perkenalan dengan wali kelas, istirahat dan pulang (Mending langsung pulang aja Sherin)

'Huft untung aja wali kelasnya Bu Siska yang baiknya tiada tara' Batin Sherin membereskan peralatannya dan keluar kelas bersama Dhika

Mereka berdua berjalan menuju kelas sebelah. Kelas dimana Netta dan Dito berada disana. Kelas itu terlihat tegang. Murid-muridnya seperti memasang wajah takut. Ada apa? (Walkel kiler kali Sherin)

Tak lama Netta dan Dito keluar dari kelas dengan wajah santai. Tidak seperti yang lain, keluar dengan wajah takut

"Temen-temen lu kenapa To?" Tanya Dhika heran melihatnya

"Oh.. Wali kelas gw Pak Anton" Ujar Dito santai berjalan menuju kantin

"Ditoo.. Sherin ikut ke kantin" Ujar Sherin berlari mengejar Dito

"Dih gw juga ikut!! Dito! Sherin tunggu!" Teriak Netta dan Dhika bersamaan mengejar Dito dan Sherin

Di Kantin mereka berempat duduk di dekat pagar kantin dan memesan makanan masing-masing

"Rin gw-" Ujar Netta terpotong

"S-H-E-R-I-N ALIAS SHERIN" Potong Sherin tak suka dipanggil 'Rin'

"Oh iya lupa. Sherin nanti gw main ke rumah lu ya" Ujar Netta mengoreksi ucapannya

"Boleh" Ujar Sherin cekikikan, Dito dan Dhika ikut cekikikan

"Kok pada cekikikan sih?" Ujar Netta cemberut meminum jusnya

"Netta.. Lu boleh ke rumah Sherin.. Tapi jadi penjaga rumah ya.. Soalnya Sherin mau pergi" Ujar Sherin tertawa kecil

"Oh iya!! Gw lupa! Lukan mau pergi ya" Ujar Netta menepuk jidatnya

"Lupa mulu ni anak dari tadi.. Udah tua sih" Ujar Dhika mencubit pipi Netta

"Ih apaan sih" Ujar Netta kembali memakan makanannya

Saat mereka sudah selesai makan, tepat sekali bel berbunyi tanda saatnya pulang sekolah

Di depan gerbang, supir Sherin sudah menunggu. Dibelakangnya ada supir Dito, Dhika dan Netta yang juga sudah menunggu

"Sherin duluan ya.. Bye bye" Ujar Sherin masuk ke dalam mobilnya

Di sekolah mereka, mereka berempat sangat famous sehingga dikenal dengan semua siswa dan siswi. Mereka juga menjabat sebagai Ketua, wakil dan anggota OSIS. Mereka juga berprestasi, hal itu yang membuat mereka sangat famous dan mereka juga Sahabat dari kecil

Beberapa menit kemudian Sherin sudah sampai di rumahnya

"Ma, Pa, Sherin pulang" Teriak Sherin saat memasuki rumahnya

"Eh sayang. Sana ganti baju, dan kita berangkat" Ujar Mama menghampiri Sherin

"Gk makan du-" Ujar Sherin terpotong

"Mau cepet atau enggak?" Potong Mama duduk di sofa

"Iya deh.. Tapi dari Bandara langsung makan ya maa" Ujar Sherin berlari menuju Kamar kesayangannya

Hari ini Sherin diajak pergi ke Bandara untuk menjemput saudaranya dari Jerman. Tapi Sherin tidak mengenal saudaranya sama sekali

Sherin mengganti seragamnya mengenakan kaos berwarna hitam dan rok selutut berwarna putih. Rambutnya sengaja di kuncir agar tidak terlalu gerah

Setelah ganti baju, Sherin bersama Orang Tuanya pergi menuju Bandara Soekarno-Hatta

Membutuhkan waktu yang cukup lama agar bisa sampai belum lagi ditambah dengan kemacetan yang terjadi dimana-mana. Namanya juga Ibu Kota alias Jakarta, mana ada sih Ibu Kota yang sepi

Baru beberapa saat jalan lancar sudah kembali macet tak bergerak. Mau libur atau tidak, tetap saja macet. Jangankan libur panjang, hari minggu saja macetnya tak dapat di bayangkan

Masih beruntung kalau menggunakan motor yang bisa selap-selip sana-sini. Tapi Sherin kan mau jemput saudaranya. Pasti bawaannya banyak, gak mungkin donk jemputnya pake motor

Yang Sherin pikirkan saat ini adalah siapa saudaranya? Kata Mama, saudaranya tinggal di Jerman dari belum Sherin lahir. Jdi Sherin tak pernah bertemu dengan saudaranya yang satu ini

Setelah menunggu lama, akhirnya polisi turun tangan untuk melancarkan jalanan. Beberapa saat kemudian, Sherin sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta

Love You My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang