Bab 11

121 4 2
                                    

Siang ini Vey datang ke SMA Nusantara untuk menjeput Sherin dan teman-teman adiknya. Ia datang menggunakan Ojek Online agar dapat pulang dengan membawa Mobil milik Dito.

Saat sudah sampai di SMA Nusantara, Vey segera mencari Adik Kesayangannya di Seluruh Ruangan

"Nyari siapa Kak?" Tanya Alfin saat melihat seorang laki-laki yang sepertinya sedang mencari seseorang

"Eh lu itu Alfin kan ya?" Vey berbalik tanya saat melihat wajah Alfin

"Eh, Bang Vey! Pasti nyariin Sherin ya?" Alfin terkejut setelah melihat wajah Vey yang dikenalinya itu lalu bertanya kembali

"Iya nih nyariin Sherin, cuma gua lupa ruangannya dimana gua telpon si Sherin HP-nya gak aktif" Jawab Vey seraya menjelaskan

"Yaudah deh kuy Bang gua anterin deh ke Barak" Ajak Alfin semangat

"Eh seriusan? Gak ngerepotin nih?" Tanya Vey merasa tak enak "Kalau lu buru-buru tunjukin aja arahnya sans aja sama gua mah" Lanjut Vey tetap merasa tak enak

"Sans aja Bang gila ih kayak sama siapa aja.. Kuy deh gausah lama nanti menyatu sama lumut kan galucu" Jawab Alfin lalu berjalan menuju Barak yang di tempatinya seharian

Tak ada pilihan lain, Vey pun benar-benar lupa dengan arah dan ruangan yang di tunjukan oleh Sherin. Akhirnya dia berlalu menyusul Alfin dan mengikutinya

Tak lama kemudian mereka berdua sampai di depan ruangan yang dijadikan tempat Barak IPA A dan di sebelahnya terdapat Barak IPA B

"Sherin, Dhika tuh ada Bang Vey mau jemput kalian" Sahut Alfin memanggil Sherin dan Dhika yang sedang bersandar kelelahan

"Yessss akhirnya Abang tercinta gua dateng juga.. Kuy lah Dhik gua capek parah" Ujar Sherin senang setelah mendengar ucapan Alfin

Sherin dan Dhika mengambil tasnya lalu berjalan keluar ruangan untuk menghampiri Vey dan pulang ke Rumah Sherin

"Btw thank's ya Fin udah mau nganterin Abang gua kesini" Ucap Sherin berterima kasih pada Alfin yang sedang berbincang dengan Vey

"Yoaii sama-sama.. Gua balik duluan ya.. Ngantuk parah gua mau tidur.. Bye duluan yaa" Pamit Alfin lalu pergi meninggalkan mereka bertiga

"Gua panggil Netta sama Dito bentar ya" Ujar Dhika seraya ingin pergi ke Barak sebelah

"Elah gak usah dipanggil gua juga tau kok kalau Bang Vey udah dateng. Jadi gua sama Netta langsung kesini.. Abis kita capek parah.. Numpang istirahat bolehlah Bang" Ujar Dito panjang lebar seraya menghampiri mereka bertiga diikuti oleh Netta di belakangnya

"Kok lu tau To kalau Bang Vey udah dateng?" Tanya Dhika bingung melihat Dito dan Netta yang sudah berada di belakangnya

"Yaiyalah si Alfin teriak udah kayak Barak kita ada di Hutan aja.. Gila untung gendang telinga gua gak pecah.. Ya gak To?" Jawab Netta sambil mengusap-ngusap telinganya

"Yoaii bener parah.. Ehh Bang bener yaa boleh numpang nih" Dito membenarkan ucapan Netta dan bertanya kembali ke Vey

"Ya boleh lah.. Masa iya orang mau istirahat dilarang.. Boleh sans aja yuk kita pulang biar kalian bisa istirahat" Ajak Vey lalu berjalan ke arah parkiran

Setelah di parkiran, seluruh tas dan barang-barang di masukkan ke dalam Bagasi. Kali ini Vey yang menyetir karna Dito ataupun Dhika sudah tak sanggup untuk menyetir. Setelah itu mereka semua langsung menuju rumah milik Keluarga Fortune

•••

Tak lama kemudian mereka sampai di Rumah Sherin. Tak memikirkan barang-barang yang terdapat di mobil, mereka semua langsung masuk ke dalam

"Kita tidur dimana nih?" Tanya Dito, Netta, dan Dhika serempak

"Net lu tidur sama gua aja kuy" Ajak Sherin yang sudah menaiki beberapa anak tangga

"Kita?" Dito dan Dhika tetap bertanya sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri

"Kamar tamu gih istirahat" Jawab Vey "Gua mau ke kamar dulu yaa capek banget kalau ada perlu panggil aja Bi Imah ada di Dapur palingan" Lanjut Vey lalu pergi ke kamarnya di atas

Setelah Vey pergi, Dito dan Dhika segera pergi ke Kamar tamu yang terdapat diatas. Mereka semua benar-benar lelah, dan tak sempat memikirkan bahwa lusa adalah ulang tahun Vey

•••

Di Kamar Vey, ia tampak sedang berfikir tentang hari ulang tahunnya nanti. Apa yang ia fikirkan? Oohh itu hal yang cukup sepele menurut kalian semua.. Ia hanya takut jika tak ada yang mengingat tentang hari ulang tahunnya

"Hmm kalau gak pada inget gimana ya?" Tanya Vey pada dirinya sendiri

"Apa gua ingetin aja gitu? Bikin status "H-2" aja kali ya?" Vey terus-menerus berfikir

Ia sangat takut jika di hari ulang tahunnya tak ada yang mengingatnya dan tak ada yang memberikan ucapan. Ia sama sekali tak memikirkan hadiah, menurutnya cukup doa saja itu adalah hadiah paling berharga dan tak dapat digantikan dengan apapun.

"Ehhh tapi kalau gua bikin status kayak gitu nanti malah pada nanya lagi H-2 tentang apa.. Kan gak mungkin gua kasih tau kalau itu tentang birthday gua" Vey kembali berfikir sebelum ia mengirim status yang tadi sempat ia pikirkan

"Ah udahlah bodo amat.. Mama sama Papa pasti ingetlah gak mungkin mereka lupa birthday gua.. Sherin juga kan kalau ada event yang perlu suprise pasti inget.. Udah ah gua capek istirahat ajalah" Ujar Vey dan berhenti berfikir lalu di lanjut untuk tidur sebentar

•••

A/n

Haihaihaii aku balik lagiii.. Makasih banyak yaa yang masih stay di cerita ini.. Entahlah alurnya mau di kemanain sama authornya..

Udah gak terlalu gantungkan ya cerita ini.. Ntar sama aku digantung lagi ah😂😂

Like❤, Comment💬, Share👥
Byee guysss

Love You My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang