"Ma.. Mak.. Maksud.. Lu ap.. Apa?" Tanya Sherin gugup
"Gak.. Maksud kita tunggu.. Kita mau traktir kalian berdua ice cream.. Maaf ya soal yang tadi" Ujar Dito meralat kata-katanya
"Dhik?" Ujar Netta mengejutkan Dhika
"Nothing" Ucap Dhika singkat dan sedikit terkejut
"Mending pulang aja yuk.. Udah mau hujan kayaknya" Ujar Dito menarik tangan Sherin
•••
Dear Diary
Hari ini sebenernya seru banget. Tapi gak tau kenapa tadi tiba-tiba Dito sama Dhika bilang gini ke Sherin sama Netta "kalau gak sayang, gak bakal kayak gini deh" maksud mereka apa? Tapi pas ditanya hasilnya nihil dan Dhika cuma bilang "Nothing" tanda tanya besar bagi SherinDi Mobil Dito Sherin menulis Diary, sebenarnya dia jarang sekali menulis Diary. Tapi kalau kejadiannya sangat sulit untuk di lewati dan mendapatkan tanda tanya besar, dia harus menulisnya agar tidak terlalu sulit memecahkannya
"Kamu nulis apa?" Tanya Dito yang benar-benar 'berbeda'
'Kamu? Sejak kapan lu ngomong gitu? Apa maksudnya' Batin Sherin menutup buku Diary nya
"Eh.. Oh.. Enggak kok, cuma nulis gak jelas doang kok" Ujar Sherin mengalihkan kecurigaan Dito
"Oh.. Hmm Sherin, nanti gw mau ke Rumah lu boleh ya? Mau ketemu Bang Vey" Ujar Dito berbeda 'lagi'
'Tadi kamu, sekarang lu.. Maksud lu tuh apa sih? Ini kode bukan?' Batin Sherin menatap ke arah Dito yang sedang fokus menyetir
"Boleh kok.. Sekalian nemenin Bang Vey" Ujar Sherin tersenyum
•••
"Ini anak mana coba kaga pulang-pulang??" Tanya Vey bingung mondar-mandir di depan pintu
Tak lama kemudian terdengar suara Mobil memasuki Rumah Sherin
"Assalamu'alaikum Bang Veyku sayang" Salam Sherin saat masuk ke dalam Rumah
"Wa'alaikum Salam.. Sherin sayang, kamu abis dari mana sih? Bikin Abang khawatir tau gak sih?" Tanya Vey menghampiri Sherin
"Maaf Bang tadi kita mampir bentar" Ujar Dito memasuki Rumah Sherin
"Eh Dito.. Makasih ya, udah mau nganter Sherin" Ujar Vey tersenyum
"Mama sama Papa kemana Bang??" Tanya Sherin melihat kesekitar Ruang Tamu
"Mereka ke Jerman, ada hal penting yang harus di urus disana.. Jadi kamu tanggung jawab Abang" Ujar Vey mengacak rambut Sherin
"Duduk To.. Gak capek apa diri mulu? Sini duduk" Ujar Sherin menyuruh Dito untuk duduk di Ruang Keluarga
"Yuk masuk To!" Ajak Vey
"Iya Bang" Ujar Dito mengikuti Vey ke Ruang Keluarga
"Sheriiinaa Fortune Aruuum!!" Teriak Vey dan Dito Bersamaan
Mau tau kenapa?? Kepo yaa?? *Et dah nih Author ngaja ribut, kasian readers udah nungguin noh* °sewet bat lu Sherin, kalau kaga ada gw, gak bakal ada ceritanya..° *Lanjut dah ah capek gw debat ama lu*
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You My Brother
FanfictionGadis berusia 17 tahun tak bisa menyangka bahwa dia memiliki seorang kakak laki-laki yang dari lahir sudah tinggal bersama Tantenya di Jerman. Kakaknya pulang ke Indonesia saat berusia 21 tahun. Suatu hari Gadis ini bersama Orang Tuanya harus pergi...