Bab 12

171 5 0
                                    

Tak terasa sore hari telah tiba. Sherin dan Netta yang pertama kali bangun dari tidurnya. Mereka berdua bergegas untuk menyegarkan tubuh mereka

Setelah mandi mereka berdua berbincang-bincang sambil menunggu yang lain bangun dan waktu makan malam nanti

"Astagfirullah Net! Gua baru inget Bang Vey lusa ulang tahun duuhh gua harus ngapain ya??" Teriak Sherin yang baru mengingat sesuatu

"Etdah buset santai ngapa gila lu pelan-pelan aja gila gua di sebelah lu.. Telinga gua masih sehat wal'afiat lu ngomong pelan gua juga denger" Protes Netta sambil mengerucutkan bibirnya

"Yaelah lu malah marah.. Bantuin gua susun rencana gitu kek gila lu ah" Sherin ikut-ikutan protes mendengar reaksi Netta

"Mending sekalian minta tolong Dhika sama Dito deh.. Kan mereka otaknya paling cepet kalau soal jail gitu" Usul Netta sambil memainkan Handphonenya

"Kuy deh ke kamar tamu mana tau mereka udah bangun" Ajak Sherin lalu pergi ke Kamar Tamu

Di tempat lain yaitu di Kamar Tamu. Dito dan Dhika baru terbangun dari mimpi indah mereka. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, mereka berdua saling tatap dan tersenyum jahil. Lalu mereka kembali tertidur kali ini hanya pura-pura

Tok tok tok

"Assalamualaikum Dito, Dhika" Ucap Sherin dan Netta yang masuk perlahan saat melihat mereka berdua sedang tertidur lelap

"Yah masih tidur lagi" Keluh Netta lalu mendekati Dhika diikuti Sherin yang mendekati Dito

"Net, lu tau gak? Kayaknya perasaan gua ke Dito gak akan pernah berkurang ataupun luntur deh. Karna yang gua rasain perasaan gua ke Dito malah tambah dalam setiap harinya" Ujar Sherin mengungkapkan seluruh isi hatinya ia sama sekali tidak tau jika sebenarnya Dito tidak benar-benar tidur

"Yah udahlah, kalau emang seandainya Dito gak ada perasaan ke lu dan Dhika juga gak ada perasaan ke gua apa boleh buat? Kita cuma bisa ikhlas aja dan ngebiarin mereka bahagia dengan pilihan mereka nanti" Jawab Netta dengan kata-katanya yang bijak walaupun ia juga merasa takut kehilangan

"But, i just love him. Lu tau sendiri Net gua sayang sama dia udah berapa lama? Begitu juga dengan lu kan? Sekarang gua tanya ke lu, berapa lama lu suka sama Dhika? Sebulan? Dua bulan? Enggakkan?" Tanya Sherin dengan wajah putus asa

"Ya emang lumayan lama sih, udahlah kita kesini niatnya mau nyusun rencana buat Bang Vey loh kok malah jadi curhat. Btw kr bawah yuk gua laper hehehe" Jawab Netta lalu mengajak Sherin untuk turun ke bawah dan segera makan

Mendengar semua itu Dito dan Dhika berusaha untuk menahan kagetnya. Saat mendengar Sherin dan Netta akan turun ke bawah, akhirnya Dito dan Dhika berpura-pura seperti baru bangun dan orang yang bingung

"Loh Sherin, Netta ngapain disini?" Tanya Dhika dengan wajah yang pura-pura terkejut

"Eh, Dhik enggak kok tadi mau manggil kalian berdua buat makan sekalian mau minta bantuan buat bikin kejutan soalnya lusa Bang Vey ulang tahun. Mungkin kalian ada ide untung bikin kejutan?" Jelas Netta panjang lebar lalu kembali mendekat ke arah Dhika

"Iya bener banget dari tadi gua minta bantuan Netta, eh dia malah gak punya ide sama sekali" Sherin ikut menjelaskan lalu menatap ke arah Netta jengah

"Ya elah minta bantuan gitu doang mah gampang. Btw sebelumnya coba telepon mama sama papa lu tanya kira-kira lusa bisa pulang gak? Terus pesen kue yang bisa diambil lusa, tentuin tempatnya mau dimana. Di kafe kah? Atau mau di rumah aja? Kalau mau di kafe booking besok gua temenin, kalau mau di rumah besok kita beli buat dekorasinya nanti minta tolong ke papa lu buat tambah pekerjaan Bang Vey di kantor pas banget di hari ulang tahunnya. Semuanya pura-pura lupa kalau lusa Bang Vey ulang tahun. Jangan lupa beliin kado buat dia. Terus pas Bang Vey lagi sibuk-sibuknya di kantor kita dekor rumah ataupun kafe. Oh iya jangan lupa kalau mau di kafe undang Bang Vey untuk pergi ke kafe. Sip semua beres!!" Ujar Dito dalam waktu singkat untuk memutar otaknya dan semua rencana telah selesai

"Tambahan jangan lupa tentuin waktu jadi kita ngedekor gak terlalu lama" Tambah Dhika setelah menyimak rencana Dito

"Gila cepet parah sih mikirnya. Net kayaknya kita udah berjam-jam mikir tapi gak ada hasilnya deh" Ujar Sherin terkejut dengan rencana yang sudah di susun serapi mungkin

"Yee di otak kita kan gak ada kata jail jadi yaa gak bisa secepet itu. Btw kalo kata gua mending di kafe sih. Lu gimana nih kan lu adiknya?" Tanya Netta sambil menatap Sherin

"Yaa gua sih boleh-boleh aja di kafe. Kan nanti gua minta pekerjaan Bang Vey di tambah berarti otomatis pulangnya lebih lama dari biasanya jadi bisa aja nanti di kafe gua kayak ngambek sama dia karna dia datengnya telat. Terus kalau misalkan dia minta izin pulang cepet pasti kan gak bakal di izinin sebelum kerjaannya beres. Ya gak? Iya dongg" Jawab Sherin mengungkapkan pendapatnya

"Ya udah kalo gitu jangan lupa kabarin mama sama papa lu" Ujar Dito mengingatkan

"Oke beres lah. Ya udah lu berdua pada mandi dulu gih baru makan. Gua mau ke sebelah bangunin Bang Vey terus ke bawah udah laper banget" Suruh Sherin lalu keluar diikuti Netta

"Okay makanannya jangan dihabiskan ya. Hahaha" Ujar Dhika lalu pergi ke kamar mandi

Setelah itu, Sherin dan Netta pergi ke kamar sebelah tempat dimana Bang Vey beristirahat. Lalu mengetuk pintu dan masuk ke dalam

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum" Salam Mereka dan masuk ke dalam kamar

"Wa'alaikumsalam" Jawab Vey yang baru saja selesai mandi "Kenapa?" Lanjutnya

"Aku kesini mau manggil abang untuk makan malam. Ditunggu di bawah ya" Sherin menyampaikan maksudnya dan pergi ke ruang makan

"Oke deh nanti abang nyusul" Jawab Vey sambil mengeringkan rambutnya

•••

A/n

Haloooo!! Aku balik lagiii.. Akhirnya cerita ini kembali panjang ya😂

Feelnya dapet gak nih? Eh btw sebenernya gak rela tau pas bagian Sherin sama Netta curhat di Kamar Tamu, aku nulis + bacanya aja sampai gregetan gitu😂😂

Okelah jangan lupa buat like❤, comment💬, and share👥

See you babe😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love You My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang