Bab 2

380 17 0
                                    

Setelah mendapatkan parkiran, Sherin dan Orang Tuanya langsung bergegas memasuki Bandara Soekarno-Hatta

"Ma Sherin kenapa harus ikut sih? Atau kenapa gak Tante Gina aja yang jemput?" Ujar Sherin turun dari mobil

"Yaa yang lain sibuk sayang. Tadinya sih kamu mau di tinggal di rumah terus disuruh beresin rumah sampai bersih" Ujar Mama berjalan menuju pintu masuk

"Ih mending Sherin ikut deh. Tapi kita gk Chek-In kan?" Tanya Sherin dengan wajah polos

"Emang kamu mau jemputnya ke Jerman?" Ujar Papa tertawa mendengarnya

Di dalam Bandara mereka mencari sosok laki-laki yang akan mereka jemput tapi hasilnya nihil

"Tuh gk ada Ma.. Ayo kita pulang aja terus makan" Ujar Sherin bergegas ingin keluar Bandara

"Nah itu dia" Ujar Papa menunjuk salah satu laki-laki yang berjalan menghampirinya

"Mama.. Papa.. Vey kangen banget sama kalian" Ujar laki-laki itu

"Ini orangnya? Udahkan? Ayo makan" Ujar Sherin menarik tangan Papanya

"Ma, Pa, ini siapa?" Tanya laki-laki yang bernama Vey itu

"Ini Sherin.. Sherin ini Vey" Ujar Papa memperkenalkan Vey dan Sherin

"Oke oke.. Aku Sherin.. Udah ayo makan" Ujar Sherin menarik tangan Papanya

"Sayang.. Bantuin Vey bawa kopernya ke mobil" Ujar Mama menarik tangan Sherin

"Apa?! Mamaku sayang, kan itu bawaan dia. Jadi dia lah yang bawa" Ujar Sherin terkejut

"Tapi sayang kam-" Ujar Mama terpotong

"Udah.. Ma Vey bisa sendiri kok" Ujar Vey tersenyum

"Gitu kek dari tadi.. Mandiri" Ujar Sherin berjalan menuju pintu keluar

•••

Di Restaurant ternama di Jakarta, Sherin duduk paling pertama dan memanggil pelayan

"Mau pesan apa?" Tanya pelayan itu

"Samain ya maaa.. Biar cepet" Ujar Sherin melihat buku menu

"Iyaa.. Terserah kamu aja" Ujar Mamanya tersenyum melihat aanaknya yang sudah kelaparan

"Mba.. Steak Terdeloin 4 sama jus alpukat 4" Ujar Sherin memberikan buku menu

"Baik tolong di tunggu ya" Ujar pelayan itu

"Ma.. Vey ini siapanya Sherin sih?" Tanya Sherin bingung

"Iya Ma.. Sherin ini siapanya Vey?" Tanya Vey tak kalah bingung

"Sherin, Vey adalah Kakak kandung kamu dan Vey, Sherin adalah adik kandung kamu" Jawab Jerrico

"Kakak? Kandung?" Ujar Sherin terkejut

"What?! Ade kandung Vey?" Ujar Vey ikut terkejut

Oh iya Sherin lupa belum kenalin orang yang bernama Vey yang katanya Kakak kandung Sherin. Nama lengkapnya Veyno Fortune Ravendi, biasa dipanggil Vey. Dari dia lahir dia sudah tinggal di Jerman bersama Tante Monic, dia tidak tahu jika dia memiliki adik. Vey punya kebiasaan yang sama dengan Sherin yaitu, lebih suka memanggil diri sendiri dengan namanya 'Vey' dan tidak suka dipanggil 'Vendi'. Sekarang dia sudah kuliah tingkat 5 di fakultas Teknik Elektro. Dia kesini untuk liburan selama 1 tahun ("enak banget ya. Gw aja Author gk pernah libur selama itu" "Sirik ae lu thor sama abang Sherin -_-")

"Iya kalian itu saudara kandung.. Maaf Mama dan Papa belum pernah memberi tahu kalian" Ujar Jessica sedikit merasa bersalah

"Iya Papa juga minta maaf.. Tapi inikan yang kamu mau Vey? Memiliki adik perempuan agar bisa menjaganya. Dan kamu juga Sherin ini kemauan kamu kan? Ingin memiliki Kakak laki-laki agar ada yang bisa menjaga kamu" Ujar Jerrico tersenyum

"Ja.. Jadi.. Sherin bukan anak tunggal?" Tanya Sherin gugup

"Bukanlah.. Jelas-jelas di sebelah Sherin ada Vey gimana sih?" Ujar Vey agak kesal

"Jangan marah ya.. Maafkan Mama sama Papa sayang" Jessica merasa bersalah

"Iya gapapa kok Ma.. Malahan Sherin seneeeng banget bisa punya kakak laki-laki" Ujar Sherin senang

"Iya gapapa kok Ma.. Vey juga seneng punya adik perempuan yang keliatan kayaknya bawel" Ujar Vey mencubit pipi Sherin

"Iih.. Terus mau dipanggil apa? Kakak Vey? Aa Vey? Abang Vey? Mas Vey?" Tanya Sherin sambil memakan steak yang sudah diantar

"Bang Vey kayaknya cocok buat kamu Vey" Jaeab Jerrico seraya memakan steak

"Okeeee... Bang Vey berarti harus anterin Sherin kemanaaaa aja" Ujar Sherin senang sambil memeluk Vey

"Iya iya... Adek Vey bawel banget dah" Ujar Vey membalas pelukan Sherin

Melihat suasana langka seperti ini membuat Jessica dan Jerrico sangat senang sekali. Dan mereka baru berfikir seharusnya dari dulu mereka menemukan Sherin dengan Vey

"Mama.. Lusa Sherin mau pergi nonton yaa.. Bareng Dito, Dhika sama Netta" Ujar Sherin setelah selesai makan

"Iya boleh.. Tapi pulangnya bilang ke Dito sama Dhika jangan terlalu larut malam ya" Ujar Jessica beranjak pergi ke kasir

"Gak boleh!!" Tegas Vey melipat kedua tangannya diatas dada bidangnya

"Baaaanggg.. Ayoolaaah" Rengek Sherin merangkul lengan Vey

"Gak boleh!! Kalau Vey gak ikut, ya gak bakal boleh" Vey masih melipat kedua tangannya

"Iya iya.. Bang Vey boleh ikut.. Tapi emang Bang Vey suka film nya??" Tanya Sherin meminum jus alpukatnya

"Film apa??" Tanya Vey mengacak rambut Sherin

"Kartun. Film The Boss Baby eh apa The Baby Boss ya?? Lupa yang jelas intinya tentang bayi yang udah jadi bos" Jawab Sherin lupa dengan judul filmnya

"Suka kok" Ujar Vey tersenyum menunjukkan kedua lesung di pipinya

"Sudah? Yuk pulang" Ajak Jessica yang baru selesai membayar

"Ayo" Ujar Sherin berdiri dari duduknya

"Papa mana?" Tanya Jessica melihat sekitar Restaurant

"Udah duluan Ma" Jawab Vey beranjak pergi keluar Restaurant

Di Mobil, Vey dan Sherin terus bercanda. Kadang-kadang membuat Jessica dan Jerrico tertawa karna ulah mereka berdua

Line Line
Ada notifikasi Line di HP Sherin

"Bentar bang" Ujar Sherin mengambil benda pipih di dalam tasnya

ADRDRASFAANS (4)
Netta : Oyy lusa jadi gk?
Kak Dhika : Gw jadi
Kak Dito : Gw jadi (2)
Netta : Sherin??
Sherin : Hah?
Kak Dito : Lusa jadi??
Sherin : Sherin jadi kok.. Cuma besok ada Saudara Sherin yang mau ikut, gapapa kan?
Kak Dhika : Iya boleh
Sherin : Oke.. Sherina Fortune Arum mau istirahat dulu.. Tata
Netta : Hmm.. Tata uga

Sherin memasuka HP-nya ke dalam tasnya. Tak lama kemudian, Sherin sudah sampai di Rumahnya. Hari ini Sherin benar-benar lelah. Jadi dia memutuskan untuk beristirahat di Kamarnya sambil mendengarkan lagu

Sama dengan Sherin, Vey tak kalah lelahnya. Setelah di tunjukkan kamar barunya. Vey langsung beristirahat mengingat perjalanan dari Jerman ke Jakarta yang memakan waktu lama dan cukup jauh

Jessica dan Jerrico sedang libur. Khusus hari ini mereka berdua libur untuk beristirahat dari kesibukan pekerjaan mereka. Setelah memarkir Mobil ke Garasi, mereka beristirahat di Kamar untuk melepas penat.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Halo semuanyaa.. Apa kabar?
Ini cerita pertama aku.. Baca juga cerita kedua aku "Friendship is insane"

Jangan lupa vottement yaa

Te Amo 😘

Love You My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang