Sehari sebelumnya...
Kagura tersenyum pada temannya, Lady Shimura yang sedang berkaca. Pelayan menghias rambut Kagura yang panjang itu. Lady Shimura yang selesai berdanda menghadap Kagura dan meminta pendapat.
"Bagaimana menurutmu, My Lady?"
"Cantik dan manis, Lady Shimura."
"Anda lebih cantik My Lady." Pelayan selesai mengerjakan urusan rambut Kagura dan izin untuk pergi.
"Siap untuk pesta malam ini?"
"Siap My Lady." Kagura mengambil kipasnya dan berjalan keluar ditemani Otae.
Kedua gadis itu pergi ke sebuah pesta yang diadakan oleh Mrs. Ketsuno Ana. Kagura datang bersama pendampingnya, Lady Shimura. Suami Lady Shimura alias Otae sedang pergi keluar kota bersama ayah Kagura. Saat ini para petinggi kerajaan sedang berunding bersama di istana luar kota, jadi Kagura hanya ditinggal bersama ibu dan kakakknya, Kamui. Kakak Kagura, Kamui tidak bisa datang ke pesta ini karena harus menggantikan ayahnya bekerja.
Kereta kuda berhenti di depan sebuah rumah besar, pintu terbuka dan Kagura turun dibantu oleh kusir. Iris biru Kagura berbinar menatap kerumunan orang yang akan masuk ke rumah itu. Lady Otae membimbing Kagura masuk ke rumah itu. Pelayan memberitakan kedatangan Kagura.
"Lady Kagura Yato, Marquees of Osaka dan Lady Shimura Tae." Nyonya rumah menghampiri Kagura dan membungkuk hormat.
"Sungguh suatu kehormatan anda mau datang ke pesta kecil saya, My Lady."
"Aku merasa senang karena anda mengundangku, Mrs. Ketsuno."
"Silahkan masuk dan nikmati pestanya My Lady."
Kagura ditawari berdansa oleh beberapa orang pria, gadis itu mau melayaninya dengan senang hati. Entah sudah beberapa lama Kagura berdansa, kakinya mulai terasa sakit. Seorang pelayan menawarinya minuman, Kagura meminumnya dalam sekali tegak. Tenggorokannya tiba-tiba terasa terbakar, minuman itu pahit tapi anehnya Kagura malah menyukai minuman itu. Kagura terus terusan mengambil gelas dan minum cairan berwarna keemasan itu. Pandangan agak kabur, namun Kagura tidak peduli. Beberapa orang wanita lewat dan berbicara.
"Kau tahu, katanya Pangeran Okita ada datang ke pesta ini." Kata wanita berbaju merah.
"Benarkah? Aku baru tahu! Aku menyesal tidak berdandan cantik-cantik." Sahut wanita berbaju ungu.
"Kudengar ia sangat tampan!" Timpal wanita berbaju kuning. Mereka lewat dan terus bergosip ria.
"Pangeran hah? Aku tidak peduli..." Kagura beranjak dari kursinya dan berjalan menuju taman untuk menghirup udara segar. Langit malam yang cerah dan bertabur bintang membuat perhatian Kagura sedikit teralih dari ributnya pesta di dalam rumah.
"Yang Mulia... Anda hebat sekali..." Mata Kagura yang tadinya setengah tertutup akibat kantuk dan mabuk mendadak terbuka lebar. Suara di semak-semak sampingnya semakin menjadi-jadi, membuat Kagura tegang.
Kagura memutuskan untuk mengintip, dan mendapati dua orang sedang melakukan hal yang tidak senonoh! Berciuman dengan panas! Kagura membelalak lalu menutup kedua matanya dengan tangan. Wajahnya seketika terasa panas, jantungnya berdegup kencang. Kagura berbalik, namun tangannya ditahan oleh seseorang. Kagura berbalik dan mendapati pria yang tadi berciuman dengan wanita tadi menahan tangannya. Iris merahnya menatap tajam Kagura.
"Katakan apa yang kau lihat!" Perintah pria itu.
"Aku melihat kau berciuman dengan wanita tadi..."
"Siapa kau?"
"Kau tidak perlu tahu."
"Wah wah wah, sepertinya kau harus diberi pelajaran." Pria itu langsung mencium Kagura dengan kasar, gadis itu menganga saking terkejutnya. Pria itu langsung memasukkan lidahnya ke dalam mulut Kagura dan bercumbu dengan gadis itu. Wajah Kagura yang terkejut dan mabuk itu membuatnya bergairah dan terus menciumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royal's
RandomBerawal dari sebuah pertemuan yang canggung hingga berakhir menjadi malam yang liar, Kagura terpaksa menikah untuk menutupi skandal yang akan menimpanya dirinya dan keluarganya. Awalnya, semua baik-baik saja sampai usaha pembunuhan terhadap Kagura m...