22. Teman Baru Lizy

88.7K 6K 280
                                    

"Aku gugup," gumam Lizy.

Lukas di sampingnya menggenggam tangannya dan menatapnya dengan dalam dan penuh cinta. Ia memberikan senyuman langkanya, agar Lizy tak memikirkan apa pun lagi.
Kini Lizy dan Lukas ada di sebuah restoran mewah, di pusat kota London. Mereka sedang mengikuti pelayan berjalan menunjukkan ruangannya, hingga tiba di ruangan yang cukup besar dan nampak mewah. Dengan meja panjang dan beberapa kursi. Pemandangan malam kota London yang penuh gemerlap pun terlihat, dari dinding kaca ruangan itu.

"Silahkan Mr. Dan Mrs. Ackerley," kata pelayan itu.

Lukas menarik kursi untuk Lizy duduk kemudian ia menyusul duduk, Lizy merasa seperti sekarang Ratu yang diperlakukan dengan istimewa. sambil mengulum senyumannya, ia menggenggam tangan Lukas dengan erat.

"Aaron Ackerley itu seperti apa ya? Aku pernah melihat istrinya dulu saat dia ada di acara amal sebuah Rumah sakit jiwa. Istrinya sangat cantik," ujar Lizy.

Lukas meraih dagu Lizy, "Bagiku kau yang paling cantik."

Pipi Lizy bersemu merah, ia mencubit tangan Lukas yang sedang digenggamnya. Mereka kembali diam, dan tak lama dua orang yang dipandu pelayan pun muncul, menghampiri mereka.
Sesaat Lizy terpaku, matanya membulat dengan wajah terpana. Melihat dua orang yang sangat serasi dan terlihat begitu cocok. Seorang pria dengan rambut cokelat dan mata hijau yang tajam dan seksi, dengan tubuh tegap dan tinggi, juga rahang yang kokoh. Tatapannya sangat tajam, bahkan terlihat dingin. Sedangkan disampingnya ada seorang wanita yang sangat cantik, dengan mata bulat dan cokelat keemasan, bibir mungil dan hidung mancung. Dagunya bahkan lancip dan tubuhnya sedikit pendek, namun sangat molek. Dengan rambut panjang yang ikal, dan gaun hitam yang indah dan mahal.

Sesaat Lizy melirik gaunnya yang juga mahal, karena sebelum pergi Lukas sudah mempersiapkan gaun mahal yang katanya harganya sekitar £5.000, yang membuat Lizy nyaris pingsan. Gaun berwarna hitam dengan perpotongan dada rendah, hingga menyembulkan sebagian payudaranya. Dan bawahan yang transparan.

"Selamat malam Mr. dan Mrs. Clayton," sapa pria tampan pemilik mata hijau tajam, bersama istrinya.

"Selamat malam Mr. dan Mrs. Ackerley," balas Lukas dengan sopan.

Lukas bangun dan mempersilahkan pasangan di depannya untuk duduk. Lizy pun ikut bangun, dan mempersilahkan. Lizy kembali melirik pasangan itu, wajahnya berbinar kagum. Melihat bagaimana seorang Aaron Ackerley membawakan tas mahal milik sang istri, padahal stelannya jas mahal. Sedangkan sang istri sendiri menggendong seorang anak laki-laki berusia lima tahun.

Tak berapa lama dua orang pelayan datang, membawa troli berisi makanan kemudian menghidangkannya di meja panjang itu. Makanan-makanan yang berkelas dan mewah. Membuat Lizy tergiur melihat udang panggang dengan honey sauce.

"Mereka sangat serasi," bisik Lizy pada Lukas.

Lukas menoleh dan menaikkan sebelah alisnya, "Kita lebih serasi."

Lizy tersenyum lebar, menatap Lukas disampingnya, "Tapi tadi Mr. Ackerley membawakan tas istrinya, dan Mrs. Ackerley nya membawa anak mereka."

"Jadi kau juga mau aku yang membawakan tasmu?" tanya Lukas dengan dahi mengerut dan Lizy mengangguk sambil menahan tawa, membuat Lukas mendengus.

"Kalian sangat serasi, aku selalu iri dengan pasangan seperti kalian. Bisa berbagi canda tawa," tiba-tiba Siena berkata. Wanita cantik itu tersenyum senang, hingga aura kecantikannya memancar kuat, membuat Lizy berkali-kali lebih kagum.

Lizy balas tersenyum, "Lukas juga tidak seru, dia lebih banyak menggodaku daripada bercanda."

Siena tertawa, "Aaron juga sama. Dia itu selalu saja berwajah dingin bagai patung, kecuali saat bercinta."

The Devil Daddy✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang