Hari ini gue dateng ke sekolah lebih pagi, gue males ada di rumah, because bokap gue tiba-tiba pulang ke rumah setelah sekian lamanya dia ninggalin kami semua, saat kami sudah mulai melupakan sosok lelaki yang seharusnya jadi panutan kami.
Sosok lelaki yang seharusnya menjadi pelindung kami.
Papa datang dengan membawa segudang harapan untuk membangun keluarga kami dari awal, tak ada penolakan dari Mama. Gue? sebenernya sedikit ada rasa kesal terhadap bokap gue, tapi yaa mau gimana lagi.
Akhirnya, gue memutuskan untuk bermain bola basket sendirian, berharap setiap bola yang masuk dapat mengurangi rasa kesal gue hari ini.
Berhubung ini masih sangat pagi, jadi hanya ada petugas sekolah dan beberapa murid yang lebih memilih pergi ke kantin untuk sekedar sarapan atau bergosip ria, berbeda dengan gue yang selalu malas dengan ocehan seperti itu.
"Yesss ..bushhh.." gumam gue ketika bola basket masuk dengan sempurna ke ring nya.
❤❤❤
Zee pov
pagi ini, seperti biasa gue ngejemput bidadari gue buat pergi ke sekolah bareng. Ga ada yang perlu gue khawatirin lagi, Raihan ga akan ganggu Lizzy lagi, because gue berhasil memenangkan balapan semalem.
Gue ketok pintu rumah Lizzy perlahan, tampaklah seorang lelaki paruh baya di depan pintu.
"Permisi Om, Lizzy nya ada?" kata gue santun.
"Tadi dia sudah berangkat." ucapnya datar.
kenapa Lizzy ke sekolah di jam se pagi ini, kata gue dalam hati.
"Baiklah terimakasih Om, saya permisi." ucap gue sopan, lelaki itu menutup pintu rumahnya kembali.
Siapa lelaki itu? tanya batin gue.
❤❤❤
Setelah gue sampai di sekolah, gue bergegas menuju kelas Lizzy untuk sekedar melihatnya pagi ini, melampiaskan rindu yang tak terbendung lagi.
Ternyata kelasnya kosong, tak ada siapapun.
Kemana gadis ini pergi? tanya gue dalam hati.
❤❤❤
Lizzy pov
Entah udah berapa lama gue disini, sekolah pun mulai ramai, hanya saja tidak ada yang mengganggu aktivitas gue di lapangan hari ini.
"Sekali lagi dan....wushh ..masuk.." gumam gue sembari meloncat senang, hingga gue nabrak seseorang.
"Duhh kalo berdiri ya cari tempat lain, sekolah ini luas kali." semprot gue emosi, belum sempat melihat siapa yang gue tabrak tadi.
"Lo disini, pantesan aja gue cari ke rumah lo ga ada, ke kelas ga ada, ke kantin juga sama, ternyata lo di lapangan_-" kata Zee sembari mengulurkan tangan membantu gue bangun.
"Ehh.. hehe ..maaf..." kata gue gagap sembari menggaruk tengkuk gue yang tidak gatal.
"Kenapa ga bilang dulu sih kalo mau pergi duluan hmm?" kata Zee sembari merebut bola basket yang gue pegang.
Gue diem ga ngejawab, Zee mulai memainkan bola basket yang tadi dia rebut dari gue.
"Blushh..masuk.." gumamnya sembari tersenyum.
Lalu ia menghampiri gue yang sedang merapihkan rambut gue di pinggir lapangan.
Zee duduk di sebelah gue, gue masih sibuk merapihkan rambut gue.
"Apa?" kata gue risih gara-gara Zee liatin gue mulu. Ia terkekeh.
"Engga ko.." ucap Zee datar, gue menghembuskan nafas gue kasar.
"Dia datang lagi Zee--" ucap gue lirih sembari menatap Zee sendu.
"Siapa?" ujarnya lembut dan berbalik menatap gue, gue menunduk nahan air mata.
"Bokap gue.." kata gue gemetar, Zee membelalakkan matanya.
"Kenapa dia datang lagi Zee.." lanjut gue sembari menahan isak tangis yang hampir meledak.
Mengingat kejadian saat bokap gue nampar pipi gue dengan mudahnya, segera gue menggelengkan kepala gue keras, berharap khayalan itu akan sirna.
Zee mengusap kepala gue dengan lembut, berupaya untuk menenangkan gue. Memeluk gue bagaikan gue adalah suatu benda yang rapuh.
"Ada gue, lo ga perlu takut karena gue selalu ada buat lo, sampai kapanpun." ucap Zee tulus.
"Makasih.." ucap gue di iringi dengan senyuman.
Gue dan Zee pun akhirnya masuk ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi.
❤❤❤
Karena bidadari gue gapantes menangis..
Sudah cukup penderitaannya selama ini..
Sudah cukup tangis panjangnya selama ini..
Binar indah matanya tak boleh hilang..karena gue akan menjaga semua itu..
Ga akan membiarkan semua itu hilang.. tersapu badai..❤❤❤
Haii.. Haii.. Haii.. Para readers 😘😘
Uh gimana malmingnya? Sunyi? Sepi? Mending baca cerita gue aja sini :v *tarik para readers
Gimana ceritanya? Vomment dong :( vote dong :(Eh btw gue mau bikin rolePlayers nya nih :V sm pictnya :v yg penasaran sama muka Lizzy :v Zee :v Raihan :v Ka Rian :v dan Yasita :v insyaallah besok gue upload :v
Do'ain author biar sehat selalu :v
Sakitnya biar cepet sembuh :vBtw ini juga gue ambil dari cerita real hidup gue :v Yah pahit-pahit gimana gitu :v
Tapi author orang yang kuat :' meskipun anak broken home :v
Ahh author jadi curhat :V okelah gue pergi *kiss readers satu satu 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan, Pantaskah aku bahagia?
General FictionAku takut kau tidak bisa menerimaku saat kau tau keadaanku yang sebenarnya. Apakah kau bisa menerimaku? Hanya waktu yang bisa menjawab pertanyaanku itu. Waktu bergulir begitu cepat,hingga tiba saatnya waktu menjawab segalanya.