Chapter 7

81 21 25
                                    

      Gue dan Zee pun resmi jadian, dan kabar kami jadian langsung tersebar secepat angin. Ada rasa ga enak juga sama Raihan. Tapi ya gimana lagi gue sekarang udah milih Zee. Dan pastinya cinta itu harus memilih, sekarang hati gue udah memilih, dan orang itu adalah Zee.

Setiap berangkat sekolah Zee selalu jemput gue, hubungan gue sama Zee pun udah diketahui keluarga masing-masing, ga ada yang kami tutup-tutupi dari semua orang. Kami juga dijuluki couple romance in the years.

Gue di anter Zee sampe depan pintu kelas, gue sempet nolak tapi Zee bersikukuh.

"Ntar pas istirahat gue jemput lo lagi, kita istirahat bareng." kata Zee sembari mengusap pipi gue, gue mengangguk patuh. Cara pacaran gue sama Zee simple aja, ngomong gue-lo, ga nyosor nyosor, mengalir aja kaya air.

"Zee.." panggil gue sebelum dia pergi, Zee nyamperin gue lagi.

"Hmm.." Zee natap gue .

"Ehh..uhmm hati-hati di jalan." kata gue sambil nunduk.

"Iya.." Zee tersenyum lalu pergi.

"ZEE!!" teriak gue lagi.

"Apalagi sayang? nanti istirahat kita ketemu lagi." kata Zee sembari mengerling nakal. Gue memutar bola mata gue dan mendengus kasar.

"Bukan itu!!arghh.." gue pun berlari menghampiri Zee.

"Hmm?" kata Zee sembari memegang wajah gue.

"Ituu..lo ngebungkuk sebentar deh, susah ngambilnya." kata gue, Zee pun ngebungkuk, gue pun ngambil daun kering yang ada di rambutnya.

"Sayang.. cuma daun kering, ternyata kamu benar-benar mencintai seorang Zee dan daun kering itu ga berbahaya sama sekali." kata Zee sembari terkikik.

"Ahh apaan sih lo, udah sana masuk kelas." Gue pun ninggalin dia yang masih natap gue dari belakang.

"LIZZY!! gue sayang sama lo!! dan selamanya lo bakal jadi milik gue!" Zee berteriak.

wajah gue memanas, gue blushing.

Gue nengok Zee sekilas dan melambaikan tangan padanya, gue pun segera masuk kelas dan duduk bersama Yasita.

"Ciee yang baru jadian, so sweet banget sihh, pj nya mana pj?" Kata Yasita dengan nada menggoda.

"Dihh_- apa sih lo." kata gue sinis.

"Masa ga ada pj nya? lo kan couple romance in the years." kata Yasita memelas.

"Okke, tapi nanti pas istirahat, sekarang belajar dulu, tuh Bu Erna udah masuk." kata gue memperingati.

Gue dan Yasita pun langsung duduk tegak dan fokus ke pelajaran Bu Erna.

Bel istirahat pun berbunyi.

Gue dan Yasita membereskan buku-buku yang masih berserakan di atas meja.

"Jadi lo lebih milih Zee daripada gue?" kata Raihan sambil narik pergelangan tangan gue.

"Aww, lepasin gue han, lo nyakitin gue." kata gue meringis, Raihan mendengus kasar.

"Lo yang nyakitin gue!!" Reihan berteriak dan ngedorong gue ke tembok.

SHIT!! Yasita mana sih?! umpat gue dalam hati.

"Nyakitin apa maksud lo?! gue ga pernah ngegantung perasaan lo." kata gue tegas, Raihan nahan gue disitu, gue ga bisa gerak.

"Tapi gue sayang sama lo, lo tau itu kan!!" Raihan berteriak di telinga gue, gue cuma berharap ada pertolongan yang tiba-tiba datang.

BRAAK!!

"Lo apain cewe gue HAH?!" kata Zee sambil menarik gue ke dalam pelukannya.

"Dia?? cewe lo?! gue yang duluan nembak dia?!" kata Raihan ga kalah bringas, Zee nyuruh gue duduk di bangku.

"Tapi dia ga pernah nerima lo!! dan dia ga ngegantung perasaan lo!! NGERTI LO?!" kata Zee sembari menarik kerah baju Raihan.

"Zee, udah cukup." kata gue memohon, Zee melunak dan melepaskan kerah baju Raihan.

Zee berbalik ke gue natap gue sendu, Zee pun mengangguk.

"Jangan deketin cewe gue lagi. Ngerti lo?!" teriak Zee, Zee pun narik gue keluar kelas dan menuju kantin.

❤❤❤

Di kantin udah ada Yasita dan temen-temen Zee, Yasita langsung meluk gue.

"Lo ga apa-apa kan?" kata Yasita khawatir, dan meluk gue lagi. "sorry, tadi gue ga maksud ninggalin lo sendirian, tadi gue minta tolong sama Zee." lanjutnya menyesal.

"Ga apa-apa Yas, makasih yah." kata gue, Yasita mengangguk.

Gue natap Zee, dan mata gue tertuju ke tangannya yang berdarah.

Gue segera ngambil sapu tangan yang ada di saku seragam gue.

"Ehh.. lo mau ngapain?" kata Zee sedikit kaget, gue ga ngegubris.

Gue ngebalut luka Zee pake sapu tangan, Zee tersenyum liat ke khawatiran gue,semua orang ngeliat gue sama Zee iri *apalagi yang lagi pada jones:V*

"Maaf.." kata gue lirih.

"Buat apa minta maaf? ini udah kewajiban gue buat ngelindungin lo, by the way makasih yah." kata Zee sembari mengacak rambut gue, gue tersenyum.

Mungkin Zee adalah kado terindah yang pernah tuhan kasih buat gue, desak batin gue dan bibir gue pun menyunggingkan seulas senyuman yang tidak gue sadari.

❤❤❤

Heyy.. Heyy..
Ulululu gue Hiatus terlalu lama keknya..
Ahh ini juga dapet wifi gratis :v
Upss.. Keep enjoy in my story guys 😙😙😙

Tuhan, Pantaskah aku bahagia? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang