Cahaya lampu mobil itu melesat di jalan Davenport bagian timur, di dalam mobil ada James dan Morgan yang menempati.
"Kita seperti penjahat saja menggunakan jaket ini..." komentar James yang menatap jaket hitam dan sebuah masker.
"Kita'kan memang antagonis di cerita ini..." ingatkan Morgan yang mengenakan pakaian yang sama.
"Apa iya??!" pikir James.
"Terserah kau saja.." acuh Morgan yang kini memfokuskan matanya ke kemudi.
Mobil sedan hitam yang mereka kendarai berhenti di depan tangga sebuah taman. Pada waktu bersamaan terdengar langkah kaki di atas tangga, langkah kaki itu adalah milik seorang perempuan berambut merah panjang yang mengenakan kemeja hitam dan setelan hitam, rok merah selutut serta sepatu boot.
"Pagi James, Morgan..." sapanya ramah.
"Pagi Rina..." sahut James yang tersenyum dibalik maskernya.
"Masuklah..." perintah Morgan dingin.
"Nadamu cocok sekali dengan suasana, Morgan..."
Rina duduk di tempat duduk belakang sendirian. Morgan kembali menjalakan mobilnya.
"Jadi..." jeda Rina karena harus merenggangkan otot - otot jarinya. ".... Siapa target kita kali ini??" lanjut Rina bertanya.
"Nih! Seseorang yang memakai jaket hoody dan topeng ski hitam..." sahut James seraya memberi Rina foto Hoodie.
"Dia lumayan tinggi..." komentar Rina saat melihat sosok Hoodie.
"Dia lebih tinggi dan berbahaya darimu, Rina..." peringat Morgan dengan nada dingin.
"Aku juga tahu! Dia telah membunuh lebih dari lima teman kalian, kan?" balas Rina cemberut.
James tersenyum kecil melihat ekspresi Rina.
"Misi kita kali ini adalah memburu 'dia' setelah itu Lupus..." cetus Morgan seraya memutar kemudi ke kiri.
¥¥¥¥¥¥¥
Di lorong Davenport Highschool terdengar....
Dor...
Suara tembakan.
Terlihat ada sesosok bayangan besar yang berlari di lorong di kejar bayangan kecil dibelakangnya.
Si bayangan kecil terus menembaki si bayangan besar, sampai bayangan yang besar merusak salah pintu ruangan dan masuk ke sana. Bayangan kecil berhenti dan bersembunyi disamping pintu seraya mengisi amunisi senjatanya.
"Dia terlalu merepotkan. Kenapa Tuan Slender memberiku misi menyusahkan ini?!" gerutu Hoodie dibalik tembok.
Bermodal sisa amunisi dan keberuntungan, Hoodie melesat masuk ke dalam ruangan. Sesampainya di dalam...
Brak...
Sebuah meja kayu menyambut kedatangan Hoodie.
Refleks, Hoodie menjatuhkan badannya ke bawah dan berhasil menghindari meja kayu itu.
Dor....
"Grrr?!!"
Tembakan revolver Hoodie mengenai tangan kiri manusia serigala berbulu coklat gelap itu.
"Saatnya tidur, kawan..."" kata Hoodie kembali menembak manusia serigala itu.
Tapi manusia serigala itu mengangkat salah satu meja dan menjadikan perisai. Dia meraung dan melempar satu meja lagi ke tempat Hoodie, Hoodie melompat ke kiri menghindari lemparan meja itu. Tanpa Hoodie ketahui? Si manusia serigala melarikan diri saat Hoodie sibuk menghindar tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Creepypasta Story Season 2 *Slow Update*
HorrorSelamat Datang di season kedua..! Mr. Creppypasta mulai bergerak dan ia memerintahkan kepada seluruh anak buahnya untuk melenyapkan Jeff dan kawan - kawan, karena selalu menggangu jalan pekerjaan mereka. Perang Urban pun akan kembali terjadi.