Tring!
Benda itu menjadi pecahan cahaya setelah terkena tembakan api milik bocah berambut pirang yang mengenakan pakaian dan topi hijau itu.
Dibelakangnya ada temannya, si remaja perempuan bersurai pirang panjang yang memakai pakaian yang sama juga.
"Ben, di atasmu..." peringat gadis itu.
Seekor slime biru terbang jatuh dari atas si bocah pirang. Si bocah itu melompat ke belakang menghindari hantaman kuat dari badan slime sang monster.
"Selesaikan Ben..." sorak si gadis.
"Diamlah Bella..." tegur bocah tadi.
Ia-- Ben mengangkat telapak kanannya ke depan dan menembakan sekumpulan bola api yang mengalahkan monster slime itu. Slime tersebut lalu berubah menjadi pecahan cahaya, seperti teman satu rasnya.
"Haah..." lelah Ben. "Biasanya tidak seperti ini..." bisiknya.
"Memang, biasanya seperti apa?" tanya Bella yang sudah dibelakang Ben.
"Biasanya aku tidak perlu bertarung jika harus lewat 'jaringan' tapi gara - gara Link itu semuanya menjadi kacau.." jawab Ben setengah mendengus.
"Oh ya, Link itu siapa?" tanya Bella.. Lagi.
"Musuhku..." jawab Ben ketus.
"Berarti musuhku juga dong?!" pekik Bella dan Ben mendengus.
"Ayo Bella. Kita harus mencari 'server' yang lain.." ajak Ben.
"Jangan tergesa - gesa begitu, nanti cepat lelah lo..." kata Bella mengingatkan. Bella mengusap kepala kecil Ben.
"Hoi, aku lebih tua darimu..." marah Ben saat Bella mengusap kepalanya seperti mengusap anak kecil.
"Tapi aku lebih tinggi..." sahut Bella polos.
Badan Ben bergetar hebat. Ia kalah telak.
Bella menggenggam salah satu tangan Ben lalu mengangkat ke atas. "Ayo kita pindah 'server'..." pekik Bella semangat, menghiraukan Ben yang tidak semangat lagi.
######
Ben maupun Bella kembali dipaksa bertarung pada saat masuk 'server' baru. Lawan mereka berubah - rubah setiap pindah 'server' tapi berhasil diatasi dengan cermat dan cepat oleh mereka.
"S - Stop! Stop!! Aku tidak kuat lagi!!" teriak Bella merengek. "Aku lelah..." pekiknya menjatuhkan diri.
Ben menghela nafas pasrah. "Link sialan itu. Dia menyebarkan 'virus' untuk menghambatku untuk membersihkan koneksi di dunia nyata..." geram Ben pelan, sedikit memaki.
"Ben~~" panggilan manja terdengar dibelakang Ben. Ben menoleh ke belakang dan mendapati Bella yang tengah merentangkan tangannya.
"Gendong~"
Perempatan merah yang sangat besar terukir di kening sebelah kiri Ben. 5 Menit ke depan terlihat ada asap yang keluar dari kepala Bella bersama benjolan bulat merah muda disana.
"Ben pelit.. Bwe~~" ejek Bella menjulurkan lidahnya, sementara Ben hanya menatap datar tanpa dosa.
"Waktu kita tidak banyak, Bella. Jika Link berhasil maka semua 'server' yang ada di Amerika akan menjadi miliknya tanpa terkecuali 'serveku'..." kata Ben menjelaskan dengan serius.
"T - Tapi kita harus bagaimana? Setiap 'server' yang kita masuki selalu saja ada jebakan yang menunggu. Apa kau tidak lelah, Ben??!" ucap Bella menyeruakan pendapatnya.
Memang benar yang Bella katakan. Sudah berapa kali Ben dan Bella berusaha 'membersihkan' tapi jebakan Link selalu menghambat mereka. Ben sudah mencoba untuk menjadikan 'server' Link menjadi 'miliknya' tapi saat berhasil, 'server' baru Ben seketika terformat dan Ben serta Bella terlempar ke 'server' lain.
"Tidak ada pilihan lain ya..." bisik Ben menghela nafas.
"Ben?" Bella menatap bingung teman barunya.
"Bella.." tatap Ben serius ke Bella.
"Iya, Ben?" sahut Bella sembari tersenyum.
"Kita akan langsung pergi ke tempat Link..." sambung Ben. Bella memiringkan kepalanya menjadi bingung.
Ben menciptakan portal dimensi mengunakan data yang keluar dari telapak tangannya.
"Kita akan masuk ke 'server' online..."
Ben masuk ke dalan portal dimensi yang dia buat, di susul Bella.
"Online, Ben??!" kata Bella masih bingung.
"Kita akan masuk secara paksa ke 'server' online. Dimana Link berada, mungkin kita akan bertemu dengan lawan yang kuat tapi hanya ini satu - satunya cara untuk 'membersihkan'..." jelas Ben.
"Hmm??" Bella bingung.
Ben memutar kepalanya ke belakang. "Kita akan menjadi karakter di Zelda Online..."
#######
Disebuah kamar, ada seorang remaja laki - laki yang sedang menunggu downloading game yang ia inginkan. Nama permainan itu adalah Zelda Online.
Ben Christian Oper adalah siswa laki - laki dari Sekolah Menengah ke Atas di Grotovia Highschool. Ben memiliki warna rambut pirang dengan manik biru langit.
Di sudut pandang lain, Ben Drowned menyeringai dari balik layar. "Dia akan menjadi rekan yang bagus..." gumam Ben.
Sementara itu senyuman Ben(Oper) melebar saat opsi download di layar komputernya penuh. Dalam sekali tekan, game dimain.
Tapi...
"Apa ini??" tanya Ben(Oper) ingin berteriak.
Layar komputer Ben(Oper) tiba - tiba dipenuhi warna pelangi. Di sisi lain, Ben(Drowned) berhasil memasukkan datanya ke PC milik Ben(Oper).
Ben tersenyum puas.
"Saatnya bermain..."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Creepypasta Story Season 2 *Slow Update*
TerrorSelamat Datang di season kedua..! Mr. Creppypasta mulai bergerak dan ia memerintahkan kepada seluruh anak buahnya untuk melenyapkan Jeff dan kawan - kawan, karena selalu menggangu jalan pekerjaan mereka. Perang Urban pun akan kembali terjadi.