Pertemuan 1#

57 19 23
                                    

                                  Tangal 10 april

       Hari ini di mulai dari awal sebelum aku kehilangan orang yang berharga untuk yang ke dua kalinya di kejadian yang sama..

             1 tahun sebelum kejadian

    ~wush~
"Hush..Hush.. Jijik baget sih aku sama ini nih! Tolong lepasin nih.. Geli banget!" seru Ananda yang sedang tergeletak di tanah dan terlihat kejijikan melihat cacing tanah di kakinya. "Huh.. Kamu yah, cacing doang! Tapi takutnya setegah mati!" seru Desta sambil menjauhkan cacing itu dari Ananda. Tiba-tiba "Bumm.." Jafri menakuti Desta degan belalang.
Desta berlari sekencang-kecang yang dia bisa. "Jafri jauhkan itu dariku!" teriak desta "Bodo amat.! Siapa suruh kamu ngejek nanda padahal kan kamu juga takut sama belalang.! Hahaha.."  tawa Jefri dan nanda(Ananda)  Desta terlihat kecapekan karna habis berlarian akibat belalang yang di bawa Jefri. Dia terduduk di tanah sambil kecapekan seperti habis lari maraton 2 km. Aku duduk di teras kamar tidur ku di lantai dua cuaca hari ini sangat indah melihat mereka tertawa bersama membuatku cemburu.
        Mereka adalah teman ku sejak Tk (taman kanak-kanak) aku membalikkan pandangan ku ke arah foto yang tertempel di dinding kamarku foto yang sangat besar dan bersih. Kamar yang luas dan cantik, tempat tidur yang indah dan lembut rak buku yang tersusun degan rapi di samping meja belajar. Aku melihat mereka jauh di depan sana di taman bermain sedang tertawa dan berlari saling mengejar. Aku senang melihat mereka bisa tertawa dan bergembira aku hanya memandang mereka dari kejahuan.
     Aku tertidur di sofa luar kamarku. Aku tak menyadari kalau aku terlalu terlelap tidur di siang hari. Hembusan angin yang membuatku nyaman dan tenang aku merasakan sesuatu Menyentuh hidungku. Aku terbangun dan melihat rendy duduk di sampingku dia tersenyum dan menyapaku "Pagi putri cantik apa kau sedang tidur siang? Ayo bangun aku ingin nonton barang sama kamu tau gak...!!" dia mengelus kepalaku dengan lembut Dan tersenyum lembut. Aku kaget dan langsung berdiri dan langsung berlari rendy langsung menggengam Tanganku "hana kitakan udag mau siap liburan sekolah nanti kalau kita habisin liburan ini berdua gimana?" dia menantap ku dana ku menjawabnya dengan suara formal "aku bisa ajh tapi Kapan? Kau yang mutusin ajh aku akan tunggu di rumah ajh kau yang jemput yah..!" aku langsung keluar kamar dan lari kedapur mengambil jus jeruk di kulkas.

   Rendy lari mendekatiku dan dia tersenyum dan mengatakan "lain kali aku bakalan main kerumahmu yah hana byee.. Aku lagi ada janji sama teman. Byee dulu yah aku bakalan datang besok pagi." rendy pergi dan mengucapkan selamat tinggal.. Tiba-tiba mama datang dan membawa sesuatu yaitu bikisan dari tante venny yang datang tadi siangbsaat aku di kamar.
     Mama terlihat lelah dan tiba-tiba saja Mama terjatuh lemas tergulai..
"Mama...!!" aku lari kearah mama dan melihat keadaan mama. Aku berteriak kepada pak wendy yang di liar untuk membawa mama ke rumah sakit aku ikut degan pak wendy mengantar mama. Di rumah sakit mama langsung di bawa ke UGD aku hanya bisa menunggu dan menetaskan air mata hanya menunggu.. Aku tak mendegar lagi hiruk pikuknya dunia ini aku hanya terhening dan tak bisa berbicara sampai akunmendapat kabar dari dokter.
.............

~Tunggu lanjutannya yah guys.~
Gimana kondisi mamanya hana tercinta baca lanjutannya di Kepedihan #2

With out For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang