Saat matahari terbit dan menunjukkan cahayanya yang terang menderang. Hari ini memasuki hari baru di sekolah di semester baru sekarang aku duduk di kelas XI. Hari ini aku harus datang kesekolah melihat aku akan duduk di jurusan apa dan dikelas yang mana. Seperti biasa rendy selalu menjemputku setiap berangkat ke sekolah aku dan dia pergi bareng bersama.
Sampai di sekolah siswa/i sudah banyak berdatangan. "Wah rame bangat yah.. Pertama masuk sekolah udah serame ini apalagi waktu kita masuk jam pelajaran. Menurutmu kita bakalan satu kelas lagi kayak waktu kelas 1…?" dia memandangku tapi aku tetap memandang lurus kedepan melihat banyaknya siswa masuk seperti semut yang berdatangan ketempat yang manis. Aku hanya mengangguk kan kepalaku dan menarik tangannya ketempat mading berada aku mencari nama ku dan namanya. 'Rendy...rendy.. Ren..!' ah ketemu sahurku dalam hati "Ren kau di kelas XI-1 dan aku di kelas XI-2 kita beda kelas tapi kelas kita berdekatan." aku menunjukkan namanya dan namaku dan tersenyum sambil memandang matanya. "Yah.. Kita ngak satu kelas tapi kelas kita berdekatan jadi ngak masalah kita pasti akan sering ketemu." dia memegang bahuku dan.mengajakku ke kelas kami masing-masing.
Aku duduk di sudut dekat jendela menghadap lapangan basket di belakang sekolah. Aku meletakkan tasku di loker kelas Aku mengunci lokerku sebelum aku menguncinya aku melihat ada sebuah surat di belakang pintu lokerku aku membukanya dan aku melihat kartu vocher untuk makan gratis 2 porsi di restoran cina dekat restoran terkenal makanan italia aku membalikkan vochernya dan masa waktu yang di bataskan belum lewat. Aku kembali ketempat dudukku dan menyimpan vocher itu dan aku kembali duduk ke bangku ku. Guru wali kelas kami masuk dan semua murid di dalam kelas langsung duduk ke tempat mereka masing-masing.
"Pagi murid-murid" "Pagi pak.!" seru mereka dengan lemas.
"Pagi-pagi kok lemas? Perkenakan nama bapak Fernandes Alvondo pangil saja pak Andes. Sekarang perkenal kan diri kalian...!" seru bapak.itu sambil menunjuk anak yang duduk di sudut dekat pintu depan, "Perkenalkan nama saya Erika...,," 'Albert.., Yohansen.., Geby.., Angnes..., Helena.., Tomas Andika....,,"dan "Nama saya Aprilya Hana salam kenal semua!" aku menunduk beri hormat.
"Udah semua? Kelihatannya sudah. Hmm.., kalian mendapatkan murid baru di kelas ini untuk mengisi kursi kosong di dekat gadis kecil itu!'. Sambil menunjuk bangku yang berada di sebelahku dan mereka semua melihatku
"Silahkan masuk" seru pak Andes.
Seorang lelaki masuk kekelas dengan tubuh yang tinggi dan rambut panjang yang panjang dan tataan yang kurang rapi dan mata yang indah matanya sangat dingin dan berkaca-kaca.
" Kamu bisa memperkenalkan diri kamu nak.. Silahkan!"
Dia berdiri di depan kelas dan semua cewek-cewek di kelas memperhatikannya dan berteriak histeris melihat wajah cowok itu kecuali aku. Aku hanya asik melihat keluar jendela. Aku melihat keributan yang dibuat anak cewek itu semua.
"Perkenalkan namaku Williyam"
Dia hanya menyebutkan namanya yang singkat dan langsung berjalan menuju bangku yang kosong mereka melihat cowok itu menuju kearahku dan duduk di sebelah ku. Aku tak peduli apa yang mereka lihat dan rasakan. Cowok itu duduk di kursi itu dan meletakan tasnya di mejanya dan dia mengeluarkan buku dan pulpennya. Pak Andes menulis mata pelajaran yang akan di bawakan setiap hari. Pak andes mengatakan kalau satu hari ini tidak akan ada pelajaran yang akan masuk jadi kami di beri ke bebasan untuk saling berkenalan semua cewek dan cowok mendekati cowok baru itu. Dan aku tetap menatap langit.
Cowok itu tetap diam biarpun cewek-cewek igu mendekatinya dan dia melihat ku dan aku mengalihkan pandanganku dari kerumun orang seperti semut mendekati gula. Cowok baru itu keluar dari kerumunan orang-orang itu dan pergi dari kelas. Saat cowok itu bubae semua orang ikut bubar.
Aku menundukan kepalaku dan bermalas-malasan di mejaku dan aku mendengarkan beberapa gosip dari teman yang duduk di sekitarku 'Eh.. Eh.. Tau gak cowok baru itu ganteng bangat yah.. Tapi namanya siapa sih aku tadi ngak kedengaran.' 'Eh.. Iyah aku tau namanta kalau ngk salah namanya itu...' 'Willyam..' teriak seseorang dan memukul meja. 'Oh iyh namanya Williyam keren banget sih dia.. Tapi dia tipe orangnya kayaknya dingin deh.. Dia pendiam amat.. Dah gitu tatapannnya dingin kali yah.. Aku jadi takut ngelihat matanya.' 'Iyah aku jadi takut juga ngelihat matanya.' aku muak mendengar perkataan mereka entah kenapa tapi aku bosan pembicaraan mereka sungguh tidak mengasikkan. Aku pergi keluar kelas dari pintu belakang dan pergi ke atap sekolah aku membuka pintu ke atap sekolah. Aku melihat indahnya dan birunya langit dan putihnya awan, angin berhembus dengan kencang. Angin.membuat ikat rambut ku terlepas dan membuat buat rambutku terurai aku berjalan menuju kegerbang pembatas atap sekolah aku melihat anak baru itu tertidur di sudut gudang sekolah aku mendekat dan melihatnya. Aku jongkok dan melihatbwajahnya dengan dekat aku mendekat dan terus mendekat aku melihat rambutnya yang terurai yang di buat oleh angin dan terlihat jelas wajahnya yang kesepian. 'Dia tertidur lelap saat sekolah? Yang benar saja..'
Tiba-tiba dia memegang tanganku dan aku terkejut dan terduduk dia membuka matanya dan mendekat ke arahku "Apakah kau sedang memata-matai aku? Kau ngefans sama aku? Ngapai kamu dekat bangat sama aku? Kau mau cium aku tadi yh..,?" serunya sambil membuatku tertidur di lantai sekolah dan memegang kedua tanganku dan aku memandang wajahnya "Aku hanya ingin tau apakah kau sedang tertidur? Aku tidak menyukaimu dan jangan GR yah.. Aku ngak suka sama cowok yang suka di godai cewek-cewek.!" jawabku sinis mengalih kan pandanganku. "Owh jadi kau tak tertarik denganku? Gima kalau aku kan membuatmu tertarik denganku dalam waktu 3 bulan ini. Aku akan merasakan deg-degan yang kuat saat memandangku.. Kalau kau tak merasa deg-degan saat melihatku akan menjahuimu.. Aku akan menuruti printahmu. Bagaimana? Kau setuju?" dia mendekatkan wajahnya ke wajahku dan mendekatkan bibinya ke telingaku. Dan nafasnya terasa di telingaku. Dan aku mengalihkan pandanganku dan menjawab dengan kuat "Terserahmu menjauhlah dari ku! Aku tak suka berdekatan dengan cowok yang ngak jelas," sambil mendorong tubuhnya.
Dia menarikku dan mencium pipiku
"Byee.. aku akan berusaha"
Dia tersenyum rambutnya terhempas oleh angin. Aku merasa terpesona saat melihat wajahnya yang dingin berubah menjadi hangat seperti itu.. Dan aku tak menyangka akan di cium oleh cowok yang ku benci.
..............~••••~..............
Tunggu kelanjutannya yah guys.. apakah Williyam Nathan akan berhasil meluluhkan hati Aprilya Hana? ........Bye guys.......

KAMU SEDANG MEMBACA
With out For You
RomanceTerkadang aku harus melihatmu dari belakang. Harus melihat punggungmu saja. Tapi saat aku berbalik meningalkanmu kau slalu datang dan mencegahku sampai pada akhirnya kau dan aku bersama bergandegan tangan dan selalu tersenyum bersama. Saat keheninga...