Rendy pamit pulang dan aku masuk kedalam gerbang dan menutup pintu gerbang aku masuk kedalam rumah. Aku melangkah menaiki anak tangga 'sang super panjang' itu, aku melewati kamar mama yang terbuka aku melihat kedalam, dan itu adalah sesuatu kejutan yang berharga buatku. "Mama..!!" aku berlari dan loncat meninggalkan tasku di lantai luar dekat pintu kamar mama. Aku memeluknya dengan erat dan mama papa tertawa melihat tingkahku yang kekanak-kanakan. Aku meneteskan air mata karna sangkin bahagianya bisa melihat mama yang ada untukku sekarang dan selama-lamanya.
Mama mengelus kepalaku dan memeluk ku dengan erat ayah ikut memeluk kami berdua rasanya sangat senag bisa bersama kembali.
Aku kembali ke kamarku dan duduk di depan plafon di teras kamarku aku melihat Ananda bermain ayunan seorang diri. Aku melihatnya yang kesal sambil menendang pasir yang ada di taman, aku melihat kearahnya dan memegang bantal kecil yang ada di dekat teras kamarku. Tiba-tiba aku melihat anak baru itu maksudku williyam yang lewat dan mengandeng plastik kecil dan melemparkannya kepada Ananda. Meraka berbincang di taman tak lama Williyam pergi meninggalkan Ananda, dan Ananda beranjak bangkit dan memegang jaket yang di kenakan Williyam tapi Williyam meninggalkannya.
Aku merasa heran dan pingin tau apa yang sedang mereka bicarakan dan lakukan? Apa mereka dekat? Pacaran? Kenapa? Aku bertanya-tanya dalam diriku dan aku hanya bisa melihat dari kejahuan.Esok harinya....
Cip...cip...cip..
Tok...tok...tok...
"Bangun Hana...,, ini sudah pagi nanti kamu terlambat loh..!" aku hanya diam dan beranjak dari tempat tidurku. Aku memasukkan buku yang penting dan merias diri, seperti biasa aku mengikat rambutku dengan gaya ekor kuda yah.. Aku turun membawa handphone dan bergegas turun ke bawah. Aku melihat mama di dapur sedang sibuk menyiapkan sarapan bersama bibi. Aku berjalan menuju meja makan dan duduk disebelah ayah,mama datang dan mengantarkan makanan kami.Aku berpamitan dengan mama dan ayah,saat aku menuju ke depan pintu ternyata ada Rendy yang sedang menunggu aku. Kami berjalan bersama menuju kedepan gerbang rumah ku,Rendy membawaku dengan sepeda motornya seperti biasanya.Aku berjalan menuju kelasku dan Rendy pergi bersama teman temannya dan meninggalkanku,aku duduk dibangkuku dan melihat anak baru itu (williyam)
'Dia tertidur lagi dikelas? Dasar anak pemalas!' gumanku dalam hati,dan memalingkan pandanganku keluar jendela. Aku melihat Ananda bersama teman temannya keluar dari kantin,aku melihat muka ananda yg kusut ,dia terlihat sangat tidak semangat. Aku memandangnya dan keringat dengan kejadian semalam sore, aku mulai bertanya tanya apa yg sebenarnya terjadi semalam aku melirik kearah Williyam dan tak sengaja Williyam memalingkan wajahnya kearah ku dan membuka matanya yang cipit dan dingin itu. Aku melakukan yg seharusnya tdkku lakukan (salting) aku mengambil buku yg ada diatas mejaku dan menutupi wajahku, aku memalingkan wajahku kearah Ananda lagi, tapi aku tak menemukan sosoknya lagi di kantin. Aku meletakkan buku yang ku ambil tadi ke atas mejaku, aku menghela hapas dan memandang ke arah depan mejaku,
Eh..eh... Dia..?
'Ngapain dia di sini? A..a.. Aku..? Aku kok kaku... Dia,, menatapku.. Aa.. Aa..,' aku hanya bisa terdiam dan kaku tampa kusadari lagi dan lagi.. Dia ada di depanku?
aku meleleh.. Rasanya aku pengen kabur dan membuang wajahnya yang sok lugu itu..Aku memandang ke bawah mejaku dan kusandarkan kepalaku ke atas meja.. Untuk menjauhkan pandanganku kepada matanya,
Hush...hush....
Terasa geli dan dingin di punggung leherku aku mengangkat kepalaku..
Williyam menatapku dan terus meniup leherku,
Aku hanya menatapnya dan...
Plak... Aku memukul pipinya dengan buku biologi yang ada di atas meja...
Dia menatapku dengan dingin dan pergi, bel sekolah berbunyi dan semua murid duduk di kursi mereka masing-masing. Pak Frans masuk membawa buku Biologi tebalnya kedalam kelas..
Pelajaran Pak Frans mulai di mulai dan semuanya memperhatikannya dan saat aku melihat ke arah si.. A..anak baru..
Eee..eh..
Kenapa sih anak ini.. Dari tadi melotot ke arah sini aja.. Siapa sih yang di tengok?
Aku melihat ke sekelilingku dan dia terus melotot dan tak peduli kalau Pak Frans menuju kearahnya sambil membawa rotan kesayangannya. Rotan yang selalu setia di tangan Pak Frans,
"Nama kamu Williyam Nathan kan..? Si anak baru itu.. Ayo bediri.. Jawab pertanyaan yang saya tulis di papan tulis..," Pak Frans mengonjorkan rotannya dan memplototi Williyam,
Williyam hanya diam dan tak menjawab dan melihat kearahku seperti sedang menunggu jawaban yang akan ku berikan kepada dia yang sedang mematung. Pak Frans memukul meja dan menyuruh Williyam keluar.. Dan tampa sengaja aku menyenggol kotak pensilku dan membuat keributan, Pak Frans melihatku dan menyuruhku keluar kelas. Aku melangkah menuju pintu dan keluar dari kelas Williyam melihat kearahku dan tersenyum aku menjaga jarak kami 3,5 meter. Dia mendekat dan aku menjauh, tiba tiba aku terjatuh dan dia memegang tanganku, aku mendorong bahunya karena dia terlalu dekat dan tanpa sengaja aku terjatuh kelantai. Aku jatuh di depan pintu kelas 1 IPA yang terbuka, semua murid melihat kearah ku. Aku sangat malu dan lari menuju ke atap sekolah, sesampai disana aku menarik napas panjang dan tiba tiba Williyam berada di depanku, matanya yang sipit dan dingin menatap mataku...Kami mendengar bel sekolah yang menunjukkan pergantian less, aku meninggalkan Williyam dan memutarkan badanku tapi tiba tiba Williyam langsung memegang tanganku dan membuatku berputar balik dan jatuh kepelukannya, aku mencium harum bau badan Williyam yang baunya sangat lembut sehingga membuat aku tak bisa lepas dari pelukannya.
~Brukk...~
Suara buku yang terjatuh dari tangan seseorang, aku dan Williyam spontan melihat suara tersebut. Ternyata ada Rendy yang berdiri disana, aku terdiam dan menatap rendy yang terlihat kaget dan heran, aku tak dapat berkata apa-apa dan rendy meninggalkan kami, aku melepaskan pelukan Williyam dan mengejar Rendy, aku tak menyadari ada buku yang berserakan hingga aku tersandung, tiba-tiba rasanya tubuhku tak dapat bergerak, aku tak dapat menahan jatuhnya tubuhku, aku tergelincir menelusuri anak tangga yang ada di atap sekolah, berguling-guling tak tau apa yang ingin ku katakan, tubuhku, otot-ototku rasanya kaku dan mati rasa. Sekejap aku menghembuskan nafas, dan rasanya sesak dan tak dapat aku gapai oksigen yang ingin masuk ke paru-paru ku, pandanganku mulai kabur dan aku mendengar seseorang memanggilku dan menopanggku dia membawaku entah kemana dan baunya sangat lembut, bau mentol yang lembut dan sedikit rasa manis membuatku ingin terus di sisinya,,"Rendy.. Rendy..."
"Apa kau mengenal sosok Rendy? Kau tau sendiri dari awal dia sudah menyebutkan nama Rendy, dan kau bukan Rendy yah kan?"
"Maaf bu, aku akan permisi sebentar, aku harus menemui wali kelas untuk meminta izin,".......
"Emm,, Aku... Dimana?"
Aku melihat kearah sekelilingku aku melihat kearah sebelah ranjangku ada Rendy yang memegang tanganku dengan erat, ngomong- ngomong aku dimana? Aku memperhatikannya kembali,
"Aku di UKS?"
..........
Tunggu lanjutannya yah satu minggu lagi.. Jangan lupa vote dan comen.. Tingalkan jejak.. Byee...😁😄😆😘
KAMU SEDANG MEMBACA
With out For You
RomanceTerkadang aku harus melihatmu dari belakang. Harus melihat punggungmu saja. Tapi saat aku berbalik meningalkanmu kau slalu datang dan mencegahku sampai pada akhirnya kau dan aku bersama bergandegan tangan dan selalu tersenyum bersama. Saat keheninga...