Sulit enyahkah rasa,
Sebab melupakanmu, hatiku makin tersiksa.
Namamu telah terukir permanen,
Tak bisa lagi berubah-ubah seperti ultramen.Pohon rinduku kian hari tumbuh semakin besar.
Tiap cabangnya, adalah kenangan yang terus terputar.
Sedang kamu, sibuk memupuk cinta baru,
Dan aku hanya jadi bingkai dari potret bahagiamu.Sejak ditinggalmu, hati dan logika sering bertarung,
Mencela hati yang alami keterpurukan tak berujung.
Segala usaha terasa sia-sia,
Sebab sulit enyahkan rasa.3 Feb 2017
*J
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramai Rindu
PoetrySendiri, bukan berarti sepi. karena buktinya hariku selalu ramai, oleh rindu yang selalu meneriakkan namamu.